[2]

1.3K 134 15
                                    

Sakura pov

Ponselku terus berdering menampilkan satu nama yang akhir-akhir ini membuatku muak.

Sasuke-kun

Nama itu kembali mengingatkanku pada kejadian dua hari yang lalu. Katakan aku egois, tapi gadis mana yang akan diam saja kalau melihat lelaki yang berstatus sebagai pacarmu dikerubungi oleh gadis-gadis, ya meskipun ada setengah gadis jadi-jadian, dan mengabaikanmu di hari pertama kuliah?

Well, bilang saja kalau aku terlalu terbawa perasaan, atau istilah lainnya baper.

Aku tahu Sasuke-kun itu tampan! Tapi dia juga harusnya sadar diri kalau dia sudah punya pacar. Jangan tebar pesona sana-sini mengobral ketampanannya begitu!

Kemana Sasuke-kun yang dulu?

TID TID TID

Suara klakson membuyarkan lamunanku. Kenapa orang itu berisik sekali? Bisa 'kan dia tidak usah membunyikan klaksonnya seperti itu?

Aku mengangkat kepalaku. Tepat dua meter di mana aku sedang duduk, lelaki dewasa dengan rambut silvernya yang melawan gravitasi itu menyembul dari arah jendela dan menggerakan tangannya seolah memberikan isyarat padaku untuk mendekat.

Aku mengernyitkan alis, kok sepertinya...

Tidak asing?

Beberapa detik otakku berputar. Mengingat memori yang barangkali aku lupakan.

Ah, dia kan...

Aku membelalakan mataku, kakiku telah berdiri, bersiap untuk kabur.

Tapi kabur kemana? Halte bis terdekat menuju kampusku hanya di sini.

Ah pokoknya kabur saja dulu!

Baru beberapa langkah, tangan kananku dicekal cukup kuat. Aku berontak dengan cara menghentakan tangannya, tapi orang ini malah menyeretku dan menghempaskan bokongku di kursi sebelah kemudi mobil sportnya tepat ketika dia membuka pintu mobilnya.

"HEI KAU TIDAK BISA SEPERTI INI!" Teriakku. Lelaki di sampingku menatapku tajam, dia membuka mulutnya dan berkata, "diam!"

Aku merinding. Sumpah, suaranya sangat berat dan, menyeramkan. Apa aku akan diculik?

Aku menahan napasku beberapa detik. Oh Tuhan kenapa aku berada di posisi seperti ini?

Dia melajukan kemudinya di atas kecepatan rata-rata. Jalanan kota Tokyo di pagi hari yang biasanya macet entah kenapa sekarang lancar-lancar saja.

Aku memegang seat belt yang dipakaikan olehnya tadi. Aku menghela napasku. Suasana kami begitu hening, dia tidak mengeluarkan suaranya. Hanya umpatan-umpatan kasar keluar dari mulutnya saat pengemudi mobil lain berkendara lebih cepat dari mobilnya.

"Tck sialan!" Umpatnya lagi ketika sebuah mobil Porsche Carrera GT keluaran terbaru dengan flat nomor 001 US menyelip mobilnya.

Aku membelalakan mataku, itu kan mobil Sasuke-kun! Sialan, aku benar-benar melihat ada gadis berambut merah duduk di sampingnya.

"Ano pak, kurasa si mobil porsche itu kurang ajar telah mendahuluimu."

Aku mencoba memancing bapak SBA yang ketumpahan jus tomat tempo hari.

Agak segan sebenarnya tapi aku juga benar-benar penasaran, jadi Sasuke-kun selingkuh? Padahal pas tadi aku duduk di halte dia menelepon beberapa kali.

Tch dasar pantat ayam!

"Pak? Cih setelah ini kau harus menghadap ke ruanganku." Ucap si bapak SBA, kenapa suaranya ini terkesan marah?

He's..My Teacher?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang