"Sso, bagaimana kita ke caffee dulu?" Tanya Shinhye teman satu kelasnya di kampus
Soeun tersenyum manis pada Shinhye sahabat terbaiknya selama tinggal sendiri di Seoul. "Maafkan aku Shinhye-ah, kau sangat tahu bukan aku harus kemana setelah ini"
Shinhye menghembuskan nafasnya berat "Kau selalu tak memiliki waktu, aku tak mengerti dengan jalan pikiranmu"
"Maksudmu?" Tanya Soeun sambil memasukan bukunya ke dalam tas
"Aku yakin kau tak kekurangan uang. Aku pernah ke rumahmu, dan itu bisa di kategorikan sebagai hunian yang layak, sangat layak aku rasa.. walaupun tak sebesar mansion dan semewah boss mu itu, kau juga mengambil jurusan kedokteran yang kita tahu tak membutuhkan biaya sedikit, dan kau juga bilang kau memiliki kakak yang memimpin perusahaan"
"Lalu"
"Kenapa kau mau menjadi asisten rumah tangga untuk tuan Jung itu"
Soeun tersenyum manis pada sahabatnya itu, tapi tak ada penjelasan apapun.. ia hanya mengelus punggung Shinhye sebagai tanda ia mengerti kebingungan sahabatnya tersebut.
"Ahh apa dia tampan?" Sahut Shinhye bersemangat
Soeun menganggukan kepalanya menyetujui.
"Setampan apa?!" Pekik Shinhye antusias
"Bagaimana ya menggambarkannya" Soeun mengetuk-etuk dagunya berpikir
Shinhye menanti dengan penuh harap, berekspektasi bagaimana rupa boss Soeun tersebut.
Soeun terkekeh sebelum menjawab "Sulit untuk di gambarkan" setelahnya ia tertawa renyah.
***
"Iya oppa aku tahu, tenang saja.. aku baik-baik saja disini" ujar Soeun dengan ponsel di telinganya sambil berjalan melompat-lompat melewati kubangan air karena hujan beberapa saat lalu.
"Aku sedang perjalanan menuju rumah Tuan Jung" ujarnya lagi masih asik dengan ponsel di telinganya, melewati rumah-rumah untuk menuju rumah Jung Yunho
"Tentu aku harus memanggilnya seperti itu, dia kan bos ku"
"Hehehe kau tentu tau adikmu seperti~~"
BYUURRRR~~
"YAKK!" Pekiknya seketika saat kesadarannya kembali dari rasa shock akibat kubangan air yang sudah dengan hati-hati ia hindari kini membasahi bajunya.
Tak dipedulikan samar-samar suara panik dari ponselnya ia segera menghampiri sebuah mobil yang telah menyebabkan kekacauan tersebut. Mobil itu tampak berhenti tak jauh dari Sorun, ia menghampiri sambil mengomel kesal atas ulah sang pengemudi.
"Yak! Apa kau tak punya mata, jangan berpikir karena mobilmu bagus kau bisa mengemudi sesukamu!!"
Soeun mendesah kesal melihat pakaiannya "Kau lihat akibat perbuatanmu"