-Kamu aneh, tapi entah kenapa aku jadi suka.
Stevanno Seazzury
♦♦♦
Dua burung kecil terbang diatas langit biru dengan awan yang bertebaran acak. Mereka berkicau yang menandakan hari masih pagi.
Lupakan mereka yang terbang diatas sana, mari kita lihat apa yang terjadi dibawah sini.
Berpijakan dengan bumi, ada Berpuluh pasang sepatu hitam yang hampir semuanya berlis putih nampak berjalan kesana-kemari. Seragam yang mereka kenakan nampak sama. Putih dengan berlapis kemeja kotak-kotak berwarna biru muda. Serta rok ataupun celana panjang yang berwarna cream. Rok juga tidak terlalu pendek, dibawah lutut 2 cm. Cukup sopan.
Ini Sekolah. Tidak. Ini sekolah SMA GALINDA tepatnya. Bukan Sma terfavorit, Namun masuk kategori Sma unggul yang disukai para pelajar.Bukan sekolah untuk bergaya, namun banyak siswa ataupun siswi yang seakan mereka merasa sok paling hebat. Disini banyak yang seperti itu.
Seperti yang satu ini contohnya, Seorang remaja berjenis kelamin lelaki bersama tas yang tersampir di bahu kanannya. Dengan headsed yang ia gantungkan dileher. Pemuda itu berjalan lurus. Bukan. Hanya jalannya saja yang lurus namun matanya menunduk menatap ponsel yang cukup bermerk. Dan jangan lupakan jika ia Mengabaikan sapaan setiap orang yang kenal dengannya.
Huh! cukup sombong.
Namun tiba-tiba....Bahunya tertoleh kesamping. Jelas. Karena seseorang baru saja menabraknya.
Marah? Tentu saja. Mustahil jika ia biasa saja. Karna itulah sifatnya. Pemarah.
“Anjir! Kalo jalan tuh yang bener napa!” Pemuda itu mendengus kesal. Matanya menajam. Ck, sudah menjadi tontonan biasa jika dia marah-marah gak jelas seperti ini setiap mood dia berantakkan. Atau memang seperti itu jika ada yang membuat dia tidak senang.
Dengan suara Tajam, ia berkata. “Awas aja kalo ada yang nyenggol lagi!”
Mengabaikan orang yang menunduk takut melihatnya, Pemuda itu malah berjalan angkuh. Ck, sombong banget.
Duk
Seorang gadis dengan rambut sepunggung yang tergerai itu tersandung.
“Eh lho... Jatoh.”
Ia menunduk mengutip kertas yang tidak sengaja terjatuh. Dia mengambil kertas itu yang memang sedikit tertiup angin. Tapi, malah berakhir pada sepatu hitam berlis putih milik pemuda yang memang sengaja menginjak kertas itu.
Gadis itu bernama Aurora Charolyn. Menyelipkan rambutnya yang menutupi mata, Aurora menatap pemuda itu dengan ragu.
“eugh-- Van kertasnya.. Lo injek,”
Stevanno Seazzury, pemuda itu menaikkan alisnya sebelah. “Iya gue injek. Terus lo mau apa?” Terdengar santai namun terselip nada menantang.
“mm..Jangan di injek!” kata Aurora.
Stevanno smirk-nya, lalu ia mengambil kertas yang diinjaknya.
“Yah, kotor!” Sudut bibirnya tertarik keatas hingga tercipta sebuah senyuman congak yang menyebalkan. “Tapi lumayan lah, Dapet cap sepatu gue.”
Aurora menatap Stevanno dengan gugup. “Ya-yaudah nggak papa siniin kertasnya. Itu--itu--” Aurora menunduk takut. Ralat, dia gemetaran!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl
Roman pour Adolescents[COMPLETE] A story teenfictoin by @anggun0750 Describe Stevanno Seazzury side Ini bukan tentang soal matematika yang biasa lo selesain. ini juga bukan tentang rumus Fisika yang udah biasa lo hapal. Dan bukan juga Soal Kimia yang bisa lo hitung luar...