6; First Conversation

1.5K 175 17
                                    


"Lagipula semua orang juga tau kita nggak punya perasaan satu sama lain"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagipula semua orang juga tau kita nggak punya perasaan satu sama lain"

.

"Minkyung bilang dia nanti nelfon kalau udah sampai di apartemen," Joshua melahap makanannya sambil melirik ponselnya yang berdering untuk ketiga kalinya pagi itu.

Mina mengangguk sambil memberikan tatapan heran. 

Bukannya heran dengan apa yang dikatakan Joshua, tapi ia heran dengan kelakuan pria itu. Sedari tadi, tak ada satupun dari tiga deringan telepon yang sedikit mengusik pagi damai mereka itu yang diangkat oleh Joshua. Semua diabaikan oleh pria itu.

Sambil menghela napas lelah, Joshua menggapai ponselnya dan mengubah mode ponsel itu dari dering menjadi senyap.

"Kenapa nggak diangkat?"

Sepengetahuan Mina, Joshua adalah pria supel yang jarang sekali mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Bahkan sering ia melihat pria itu mengangkat telepon pada lima detik pertama ponsel miliknya berdering. Jadi tak ayal apabila pemandangan kali ini cukup membuat dahinya mengkerut heran. 

Joshua tersenyum masam, terlihat ragu apakah ia harus bercerita jujur pada Mina atau tidak. 

Mina tak memaksa. 

Ia mengalihkan perhatiannya pada telur mata sapi di depannya setelah di rasa terlalu lama Joshua tak menjawab. Mungkin pria itu masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ini, Nayeon...," kata Joshua menggantung kalimatnya, terlihat bingung bagaimana harus mengatakannya pada Mina.

Mina memiringkan kepalanya, merasa tak asing dengan nama tersebut sampai ia mengingat nama itu adalah yang disebut Minkyung sebagai mantan pacar Joshua tempo hari. Mantan pacar yang masih memendam perasaan, lebih tepatnya.

"Ah, mantan pacarmu?" tanya Mina kelewat santai, membuat Joshua sedikit terkesiap hingga ia menghentikan aktivitas mengunyahnya selama beberapa detik.

Joshua mengangguk pelan, "ya...," katanya sambil melirik Mina yang tak juga memberikan respon. "Jangan mikir macam-macam dulu, kita beneran udah nggak ada hubungan apa-apa. Semuanya udah selesai," tukasnya terlihat panik. "Tapi, nggak tau nih, dia masih aja sering ngirim pesan yang jelas-jelas bukan cuma buat berteman. Bahkan akhir-akhir ini dia jadi sering nelfon nomor hapeku. Aku nggak bisa sepenuhnya ngediemin dia karena, ya... dia temen aku. Jadi maksudnya—"

"Lucu banget, sih...," Mina tertawa kecil, tak bisa menahannya dari awal ia menyadari kalau raut muka Joshua terlihat panik.

"Hah?"

"Aku udah tahu dari Minkyung, kok, beberapa hari yang lalu," katanya masih sambil menunjukkan deretan gigi putihnya. 

"Oh, begitu," kata Joshua, kali ini lebih tenang dari sebelumnya. "Tapi maksudnya, intinya sebenarnya bukannya aku ingin masih terus menjaga hubungan dekat sama dia. Cuman, kadang pesan-pesan dari dia nggak bisa diabaikan, kayak kalau misalnya dia tanya tentang hal-hal yang berbau kedokteran atau semacamnya."

[⌛] So That I Love You || Joshua×MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang