Rindu ini sialan! Dia datang dan pergi tanpa permisi. Memerkosa pikiran dan melucuti logika menghasut-berceloteh di bilik hati.
Lelah teriakkan enyah berkali-kali. Namun rindu masih bergelayut manja, mencumbui tanpa henti.
Sosok rindu benar-benar tak tahu diri. Diam-diam menyelinap di balik selimut dan mengajak bergumul mesra di alam mimpi.
Kumohon, Rindu. Jangan mengajak mesum dan berkamuflase melalui wajahnya. Sebab dia bukan pemilik kasur ini. Raganya sudah terlelap di pelukan lelaki lain.
#AzPra
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kehilangan
PoesíaCurahan hati tentang beragam rasa kehilangan. Azka Prawira