pagi indah atau buruk?

32 2 1
                                    

Aku berada dalam pelukan seorang laki-laki bertubuh tegap, gagah. Siapa dia? Kenapa aku bisa dalam pelukannya?
Wangi maskulin yang menyeruak masuk dalam hidung, aku ingin tau dia kucoba melihat wajahnya tiba- tiba...

Kringggggggggggg.....
Cklek "dina bangun ya Tuhan anak ini sudah pukul 7 dina bangun apa kamu tidak pergi ke kampus? Dina!!!! Teriak wanita paruh baya, ughhhh siapa sih pagi-pagi begini teriak aku berusaha membuka mataku ah ya ternyata ibuku "ibu aku masih mengantuk tidak bisakah membngunkanku dengan lembut?" Geramku pada ibu " tidak bisa cepat bangun dan pergi selesaikan skripsi mu itu kalu tidak ibu tidak mau perduli lagi padamu" ancam ibu ya Tuhan nasib ku selalu begini kalau ibu sudah mengancam mau tidak mau aku bangun " baik ibu aku bangun 30 menit aku turun" jawabku pada ibu dengan langkah lemah aku beranjak ke kamar mandi.

30 menit berlalu aku turun dan bergabung ke meja makan disana ada ayah ku yaitu Bara putra rasya dan ibuku salma dinawan. Dan ada kakak dan juga adik bayi ku. Ya aku 3 bersaudara kakak tertua ku bernama Javier kalasya dan adik kecil ku yang berumur 2 tahun bernama adelia gulasya.

"Medina rasya athala mahasiswa hukum tingkat akhir yang skripsinya tidak selesai-selesai, adikku ke 2 ku yang berumur 20 tahun kalu makan itu duduk" cibir kakaku dia itu kaku sekali tidak tau aku telat.

"Aduh ka telat nih udah ya dina berangkat dah semua" pamit ku pada keluarga ku.

"Hei dina habiskan sarapan mu dulu dina anak ituu" teriak ibu yang masih dapat ku dengar hahaha maafkan aku ibu

"Sudahlah ma biarkan saja" kata ayah

Jam sudah menunjukan pukul 2 "dan kuliah ku mengurus skripsi selesai senangnya hati ku" kataku dalam hati sambil tersenyum.

"Ah dari pada pulang mending aku ke restoran deh" ya aku mempunyai usaha kecil-kecilan sedari dulu aku di didik untuk mandiri.

Restoran ku terletak di Bandung 1 jam bila dari kampus. Aku mengemudikan mobilku menuju resto tempat favorit ku karna suasana dekat pengunungan dan kebun teh sangat nyaman untuk santai dan menikmati alam restoran ku juga hanua menyediakan dessert sangat cocok untuk udara seperti ini. Tidak setiap saat aku kesini hanya bila aku bosan dan jenuh aku kesini untuk mengecek semuanya.

1 jam kemudian
"Siang" sapaku pada pegawai disini
"Siang bu, ada yang bisa dibantu"kata salah satu wanita bernama dila
"Tidak, saya cuma ingin mampir saja dan ya tolong jangan panggil saya ibu saya rasa kita seumuran kan panggil saja nona" sinis ku pada wanita bername tag dila itu "baik nona maafkan saya" lirihnya
"Baiklah sana lanjutkan kerja kalian" kataku sepertinya bete dalam diriku terbawa sampai disini ya Tuhan sabar dina sabar kataku dalam hati.

Aku duduk di pojok dekat jendela tempat yang menjadi favoritku bila berkunjung karna viewnya pas lansung pada alam pegunungan dan kabut ditemani secangkir cappucino panas suasanya yang selalu ingin aku rasakan.

Kusarakan handphone ku berdering tertera nama kak vier ku angkat dan

"Hallo ka ada apa?" Kataku

...

"Apa tapi aku sedang di restoran ka baru sampai" cibirku marah

...

" kenapa tidak menyuruh mang yana sih? Kau sangat menyebalkan ka tak bisa kah kau biarkan aku santai sebentar? Teriakku pada orang disebrang sana

...

"Tidak adillll" teriakku lantas mematikan sepihak.

Aku beranjak dari duduk ku sambil membawa cangkir yang masih tersisa cappucino nya ribet ya sangatt...

Tiba- tiba "akkkkkhhhhhh" prankkkkk

Jangan lupa voment ya
Next?
Voment

The Secret of a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang