"Aku nggak tahu dan nggak peduli apa dan siapa kamu di masa lalu."
.
.
.
.
.
.
Wilujeung reading.[].
"Mau-maunya kamu menikah sama kupu-pu malam macam dia. Dikasih apa, sih, kamu? Sampai kamu tergila-gila sama wanita murahan seperti dia!"
Shania termenung mendengar kata demi kata yang terucap dari Sara, wanita yang telah resmi menjadi ibu mertuanya tadi pagi.
Sam yang melihat istrinya tergeming, segera melangkah ke arah sang istri dan duduk di sebelah wanita itu.
Sam mengusap kepala Shania dengan lembut.
"Kamu masih mikirin perkataan ibuku, ya?"
Shania menatap sang suami sambil menghela napasnya. "Sedikit, Mas…," bisiknya sangat pelan.
Sam berdiri kemudian menumpukan kedua lututnya ke lantai di hadapan Shania sembari menggenggam kedua tangan sang istri. "Sayang, apa yang dikatakan Ibu. Aku nggak tahu dan nggak peduli apa dan siapa kamu di masa lalu. Karena yang aku tahu, kamu adalah milik aku di masa kini."
Bibir merah Shania mengembang ke atas, hatinya menghangat mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Sam.
Tangannya terulur untuk merengkuh dengan erat tubuh sang suami.
Ia bersyukur, karena Tuhan telah mempertemukan mereka dan menyatukan keduanya di dalam sebuah hubungan bernama; pernikahan.
[].
===
Kangen, dah lama nggak nulis, ya. Pengin nulis tapi…,
Dahlah.
Selamat hari Raya Idul Adha bagi semua yang merayakan ҉\(•˘▽˘•)/҉"
Bandung, 1 September 2017.
Salam,
Hldrsd.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah dalam Sepotong Gambar
Short StoryHanya berisi kisah dari sepotong gambar. Tak ada yang istimewa, hanya sebuah kenangan yang terdapat. Entah itu kenangan buruk, baik, manis, atau pahit. Semuanya tercampur menjadi satu dan menciptakan rasa yang berbeda.