Flashback

18 1 0
                                    

Pagi yang cerah,lebih cerah dari biasanya aku sudah melupakan kejadian waktu itu aku pun juga sedang mencoba move on dari radit,semoga aku bisa secepatnya melupakan dia,aku sedang duduk di kursi taman sekolah.

"Hay"ucap seseorang aku pun menatapnya samar-samar,seperti kenal seseorang itu dan ternyata.... itu ray
"Kenapa?"ucapku spj
"Gak apa-apa,gue boleh ikut duduk di sini gak?"tanyanya
"Boleh"jawabku
Beberapa lama kemudian.
"Ohhiya,lo gak mau nanya apa kek gitu ke gue?dari tadi diem-diem an terus"ucapnya
"Mau ngobrolin apaan sama lo?gaada topik"jawabku

Sepertinya aku pernah mendengar dan mengatakan pembicaraan tadi?...

Flashback on

"Re?"ucap radit

"Apaa?"ucapku

"Gamau ngajak ngobrol apa kek gitu bosen tau dari tadi cuman diem-diem an"ucap radit

"Mau ngobrolin apaan sama lo?gaada topik"ucapku spj

Flashback off

Arrghh.....

"Tau ah!"ucapku dengan nada yang tinggi sampai-sampai ray terkejut mendengarnya
"Eh!eh rein,lo mau kemana?"tanyanya

Aku tidak menghiraukan dia,aku pun pergi meninggalkannya.aku kesal sekali disaat hatiku sedang tenang tiba-tiba flashback tentang radit sedikit saja hatiku,otak dan pikiranku kacau berantakan.aku pun memutuskan pergi ke ruang kelas.Ternyata di ruang kelas sudah ada sanny yang sedari tadi menungguku

"Sorry ya san,hehe"ucapku cengengesan
"Lama banget sih,daritadi gue tungguin lo tau"jawabnya dengan rasa kecewa
"Iyaiya maafin"ucapku sambil duduk disampingnya

Tiba-tiba...

Radit dan nazwa datang ke kelas rein,dan tak lama kemudian ray pun datang dengan tergopoh-gopoh

"Lo kemana si re?gue nyariin lo tau"tanya ray dengan suara yang agak keras sampai-sampai radit dan nazwa melihat ke arahku

Radit dan nazwa pun mulai mengobrol lagi,entah apa yang diobrolkan tetapi terlihat radit mengusap-ngusap kepala nazwa dan berkata...

"Lucu banget sih lo?"ucap radit

Ohh ini yang namanya sakit hati

Mendengar perkataan radit tadi,hatiku langsung hancur lebur seperti di tusuk-tusuk dengan paku berkarat,kamu pernah merasakannya?yakin lah kamu belum tahu rasanya jika belum merasakannya

Tanpa ba-bi-bu aku pun langsung menghampiri ray dan berkata

"Hehehe sorry ya ray,ayo sini duduk"ucapku sambil menarik tangan ray

Radit pun melihatnya,aku kira radit bakal cemburu tapi ternyata aku salah.
Radit malah lebih mesra dengan nazwa setelah melihat apa yang aku lakukan ke ray tadi

"Kenapa?lo mau manas-manasin si radit?"bisik ray
"Apaan sih lo!"ucapku
"Terkadang lo harus move on. Bukan terutama karena lo menginginkannya, atau karena perasaan itu tidak ada lagi. Kadang lo harus melakukannya sendiri, karena lo pantas mendapatkan yang terbaik daripada berkutat dan menginginkan kehadiran Seseorang yang sama sekali tidak merasakan hal yang sama"ucap ray sontak membuatku kaget

Kenapa dia ngomong kaya gitu?

"Maksud lo?"tanyaku dengan raut wajah yang begitu heran
"Gue tau sebenernya lo masih ada rasa kan ke si radit?"jawabnya
"Eng-gak"ucapku

***

Tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi,seperti biasa aku pun menunggu pak parman di gerbang sekolah untuk menjemputku.

"Sendirian aja lo?nungguin siapa?"tanya seseorang

Sepertinya aku kenal suara itu...

Next?vomments yaa guys maaf kalo ceritanya ngebosenin.hehe:)

My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang