JUNGKOOK BIRTHDAY

90 5 3
                                    

Jungkook Birthday Special

Jungkook X You as Amie
.
.
.
.
.
Happy Reading..
.
.
Author Pov...
.
00:15am
.
Malam penuh Bintang, kiasan cahaya ditengah kegelapan meredupkan sepasang mata pria yang sedari tadi memandangi layar benda persegi digenggamannya
.
"hhaa" desahan yang lebih tepatnya hembusan nafas berat terdengar saat jemari tangannya sedari menslide layar ponselnya malas
.
*tuuttt~
*tuutttt~
*tuuttt~
Click*!
.
'apa.. Dia lupa dengan ulang tahunku?' batinnya sedih seraya mematikan ponselnya dan berakhir dengan dirinya dibalik selimut
.
.
.
.
.
.
Jungkook pov...

*dug!
*dug! Dug! Dug!
.
Bising!
.
*dug!
*dug!
.
Hentikan!
.
*dug!
"Jung... Jungkook?"
.
Suara itu? Suara yamg selalu kurindukan
Suara yang ingin selalu kudengar
.
.
"jeon Jung.. Jungkook"
.
Teruslah seperti itu, panggilah namaku dengan suara itu
Aku.. Merindukannya
.
.
"jeon Jungkook, jungkook? JEON JUNGKOOK BUKA PINTUNYA BRENGSEK!"
.
.
deg!*
!!!!!!
.
.
Author Pov...
Seketika sepasang mata kelinci itu terbuka memaksa keluar dari dunia mimpi
.
"amie?"
.
Tanpa menunggu tahap-tahap peregangan, tubuh bongsor itu langsung melompat dari atas tempat tidurnya berlari kearah pintu
.
Ckleck! *
.
"amie?"
Ucap Jungkook bersemangat dan langsung berhamburan memeluk tubuh seorang gadis tepat dihadapannya
.
"morning~ akh! Aisshh!" senyum ceria nan semangat itu langsung luntur berganti dengan ekspresi masam di wajah cantik itu
.
Tangan mungil itu langsung mendorong tubuh kekar pria kelincinya
"yak! Kau baru bangun? Dasar pemalas! Sekarang cepat kau mandi!" bentak wanita bersurai hitam itu
.
Tapi, bukannya menuruti apa yang baru saja dikatakan, jungkook pria kelinci itu hanya tertunduk seraya menyembunyikan senyumnya malu
.
"ya! Ada apa denganmu? Kenapa kau tersenyum seperti itu? Hentikan! Cepat pergi mandi sana! Dan hapus senyum konyol itu dari wajah bodohmu!" serang sang Amie wanita bermulut pedas itu kepada kekasihnya sendiri
.
Jungkook, yang sudah merasa terbiasa dengan sikap pujaan hatinya tak terkejut lagi
.
"kau.. Pagi-pagi kesini, pasti-"
.
"oh ya! Aku hanya ingin mengambil paket Somi eonni kemarin yang kutitipkan padamu"
.
Trraacckk!*
.
'whut? Jadi dia kemari hanya untuk?' batin Jungkook tak percaya
.
"tunggu! Kupikir kau.. "
.
"wae? Ah.. Tentu saja aku tak akan lupa Jungkookie~" ucap wanita bernama lengkap Han Areum itu kepada Jungkook membuat Pria itu bernafas legah.
.
"hari ini kita akan pergi makan keluar kan? Kau bilang kau ingin mencoba restoran baru yang ada digangnam kan Jung.. "
.
Splash!*
.
.
.
Lagi dan lagi harapannya pupus, sebenarnya wanita itu pura-pura lupa atau benar-benar lupa?
.
"ah.. Restoran baru?"
.
"ia, bukannya waktu kita pergi kegangnam bersama Taehyung oppa kemarin kau ingin mencoba hidangan Mie dingin disana?" jelas Amie membuat Jungkook menyadari sesuatu
.
'dasar bodoh! Ternyata memang aku yang memintanya! Bodoh! Bodoh!' batin Jungkook mengutuki dirinya sendiri
.
"tapi.. Hari ini aku sedikit sibuk, tapi aku ada waktu nanti malam setelah aku menyelesaikan presentasiku, kita perginya nanti malam saja sekalian Setelah kau menyelesaikan jadwal mu bolehkan Jung?"
.
Jujur, untuk saat ini Jungkook merasa sedikit kecewa tapi ia tak ingin wanitanya lebih kecewa
.
Dengan menarik kedua sudut bibirnya, jungkook tersenyum seraya mengangguk
.
"ya sudah kau pergi mandi, aku akan menyiapkan sarapan untukmu"
.
"hm?? Bukannya kau harus pergi bekerja?"
.
"ya setelah mengurusimu dulu, lagi pula presentasinya nanti jam makan siang aku masih punya waktu dan akan pergi membawa paketan Somi Eonni kekantornya"
Tutur Amie membuat Jungkook ber oh riah
.
.
.
.
.
.
"jung.. ~ sarapannya sudah siap!"
Panggil Amie dari arah dapur
.
Tak lama datang seorang pria berperawakan tinggi dan tampan. Dengan mengenakan setelan Jas, semakin menambah kesan Casual dalam diri pria yang menyandang gelar sebagai kekasih seorang Han Areum selama 3 tahun tersebut
.
.
Seolah sudah siap menjadi istri yang baik dimasa depan, Amie menghampiri jungkook seraya tangannya meraih dan membenarkan ikatan dasi dileher kekasihnya
.
"amie.. Hari ini aku hanya ada 2 schedule"
.
Amie bergumam seraya terus fokus membenarkan dasi
.
"setelah sesi pemotretan nanti aku akan menjemputmu"
.
"hm.. Baiklah, lakukan dengan baik Namjoon oppa sudah memberitahuku, ah.. Jah.. Sudah selesai" Amie menampilkan senyumnya manis merasa puas dengan hasil karyanya
.
"Amie..." panggil Jungkook membuat wanita itu menengadah
.
Oh God!
.
'Tampan!'
.
Melihat struktur wajah yang sempurna dalam jarak sedekat itu mampu membuat jantung Amie berdegup kencang.
.
Jangan bohong! Wanita mana pun didunia ini pasti akan masuk dalam jerat pesona pria bernama Jeon Jungkook ini
.
Kharismanya sangat kuat.
.
Perlahan lengan kekar itu terangat menyentuh wajah cantik pujaan hatinya
Sembari menyalurkan rasa hangat, telapak tangannya menangkup kedua pipi berisi milik wanitanya
.
Perlahan namun pasti, jungkook mulai memiringkan kepalanya mencari posisi yang tepat untuk meraup Cherry Lips dihadapannya yang menggoda
.
Dep!*
.
Belum sempat semua imajinasi itu terwujud, tiba-tiba tangan mungil Amie telah berada tepat didada Bidang Jungkook guna mencegat aksi Jungkook selanjutnya
.
"Jung... Makanannya mulai dingin"
.
"ah.. Ia, maaf"
.
Terlihat ada kekecewaan disana
.
.
Amie Pov...
Aku hampir saja terbuai...
.
.
Jungkook Pov..
..
"cobalah..  Aku membuatnya khusus untukmu"
Amie menyediakan semuanya dengan sempurna, dia sangat bisa diandalkan, itulah wanitaku
.
Berusaha melupakan segalahnya, aku hanya ingin menikmati waktu ini, waktu bersamanya lebih lama seperti ini.
.
Tanganku meraih sendok dan memasukan satu suapan kedalam mulutku untuk mengganjal rasa lapar dipagi hari
.
'uuggh!'
.
.
'kenapa ini?!'
.
.
'apa ini? Kenapa rasanya seperti ini? Apa yang dia campurkan kedalam masakannya? Kenapa rasanya? Uggh!! Ini sangat mematikan'
.
"oteyo? Bashyo?"
.
Aku memandang wajah ceria itu, oh Tuhan aku tak ingin mengecewakannya, aku tak ingin membuat Senyum itu luntur dari wajahnya
.
Seraya berusaha menetralkan rasa aneh dalam mulutku, aku berusaha tersenyum
.
"ah.. Ia, ini.. Sangat enak"
.
"hahaha... Makanlah yang banyak aku membuatkannya hanya untukmu Jung"
.
Oh tidak!
.
Memang berbohong itu tidak baik, dan hanya akan membuat diri kita celaka
Buktinya Amie mengisi penuh piring makanku
.
'Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus terus makan makanan yang sudah tak layak makan ini? Atau jujur saja? Ah tidak-tidak! Aku tak ingin mengecewakannya hanya karena kejujuran ku lagi pula, kenapa masakan Amie tak seperti biasanya? Ini tak seenak seperti biasa, masakannya tak pernah mengecewakan, tapi ada apa dengan masakannya hari ini?! '
.
"Jung? Kau tak apa-apa?" panggil Amie membuyarkan pikiran Jungkook
.
"ah... Tidak, hehe Terima Kasih Sayang, aku akan makan dengan baik" ucap Jungkook bersemangat membuat gadis dihadapannya tak kalah menampilkan senyum ceria
.
'tak apa, walaupun rasanya seperti ini aku tak ingin membuatnya sedih, tak apa, walau rasanya hambar atau asam setengah mati, cukup melihat senyum manis kekasihku saja semua akan terasa manis, tak apa, jika pun aku harus makan ini seumur hidupku aku rela asalkan terus ditakdirkan bersamanya, tak apa, asal dengannya.. Walaupun aku akan mati karena memakan ini aku.. Tidak apa-apa'
.
.
.
.
.
Author Pov..
"jung.. Kau pergilah dulu, aku akan membereskan rumahmu"
.
Jungkook yang terus memegang perutnya menahan sakit sangat jelas diwajahnya tetap berusaha fokus mendengar semua ocehan Amie yang sedari tadi terus bertengger memeluk lengannya
Saat ini Jungkook hendak pergi, Amie berniat mengantarkan Kekasihnya sampai pintu
.
"hm? Kamu kenapa?"
.
"ah? Tidak.. Aku tidak apa-apa, hanya saja aku.. Aku kekenyangan Hehe" bohong Jungkook membuat Amie tersenyum
.
"baiklah kalau begitu kenapa kau tidak bawa saja kedorm"
.
"ne?"
.
"aku akan membawakanmu bekal biar sekalian bisa-"
.
"ah.. Andwae andwae!" celah Jungkook mendapatkan respon aneh
....
"Ma.. Maksudku.. Biarkan saja hehe..lagi pulakan kita akan pergi makan kegangnam nantikan?"
.
"ah ia.. "
.
"oh ya sebelum pergi kau minum susumu dulu"
.
"amie-a..  Aku bukan anak kecil lagi yang harus minum susu-"
.
"KKYYAAA!!!!"
.
byuurr!! **
.
.
Oh tidak!
.
Sungguh hari yang sial!
.
.
Karena terburu-buru Kaki Amie tersandung menyebabkan segelas susu Cokelat yang dibawahnya lepas dari genggamannya dan mendarat tepat di kemeja putih Jungkook juga berimbas pada setelan Jasnya yang super mahal
.
"ah.. Oops, jung.. Maa.. Aff... "
.
.
.
Skip!
..
.
.
.
Butuh waktu setengah Jam untuk Jungkook membersihkan dirinya
.
Ia mengganti setelan Jasnya dengan penampilan formal yang lain
.
.
"maaf ya Jung.. Aku ceroboh.. " sesal Amie, jungkook yang tak tegah melihat raut wajahnya yang mulai kusut pun meraih kedua pipi berisi kesayangannya
.
"tak apa.. Lagi pula kau tak sengajah, aku yang seharusnya minta maaf karena telah merepotkanmu" ucap Jungkook Tulus mencium Pipi Amie menyebabkan Semburan merah disana
.
.
.
.
.
.
.
.
Amie dan Jungkook menujuh pintu
.
.
.
"oh? Dimana.. "
.
"ada apa Jung?" tanya Amie pada Jungkook yang terlihat mencari sesuatu didepan pintu
.
"dimana? Dimana sepatuku? Bukannya aku-"
.
"ah.. Sepatumu yang.. Yang warna hitam bukan?"
.
"iya.. Aku sengajah meletakannya disini semalam karena aku akan menggunakan hari ini untuk sesi pemotretan"
.
"ah.. Itu..  Jung..  Aku.. Aku.. "ucap Amie terbata-bata mengalihkan perhatian Jungkook yang mengubah posisinya dari berjongkok dan berdiri menghadap Amie
.
"kenapa?"
.
"ah.. Aku mencucinya karena tadi kelihatan sangat kotor-"
.
"kotor? Kamu ini bicara apa?  Itu sepatu baru dan tidak mungkin kotor! Itu pemberian dari Fansiteku Lya Noona dan baru saja diberikan 2 hari yang lalu aku belum pernah menggunakannya jadi tak mungkin sudah kotor! Aku sengajah menjaganya dengan baik agar aku bisa mengenakannya saat fanmeet nanti. Dan kau malah mencucinya?" tutur Jungkook yang lebih tepatnya menahan emosi
.
.
.
.
.
Hening!
.
.
.
.
"jung... Kau.. Marah?" ucap Amie tak percaya dengan perubahan sikap kekasihnya
.
Deg!*
.
Jungkook tersadar
.
.
"Amie.. Amie aku.." belum sempat menyelesaikan kata-katanya Amie langsung beranjak pergi dari hadapan Jungkook menujuh teras
.
'oh tidak! apa yang sudah kulakukan?' batin Jungkook menyesal
.
Jungkook mengikuti Amie hendak meluruskan kesalahpahaman
.
"amie.. Aku minta maaf.. Kumohon dengarkan aku.."
.
Amie pergi ke Teras meraih sepasang sepatu yang di jemurnya pagi ini
.
"tidak akulah yang seharusnya minta maaf Jung.. Aku tidak tahu jika kau akan mengenakan sepatu ini"
.
"tidak.. Aku.. "
Jungkook mengikuti Amie yang pergi keKamar.
Amie meraih laci meja dan mengambil Hairdry
.
Kalian bisa menebaknya, ia menyalahkan alat pengering rambut tersebut dan mengarahkannya pada sepasang sepatu yang sudah basah kuyup itu
.
"maaf Jung.. Maaf"
.
"amie-a hentikan, kau tak perlu melakukan semua ini aku hanya-"
.
"tidak Jung.. Tidak, aku yang salah"
.
"amie-a kumohon jangan-"
.
"tidak! Aku salah! Aku tak bertanya padamu dulu! Seharusnya-"
.
"dengarkan aku Amie-"
.
"maafkan aku Jungkook.. Maaf-Aakhh!!"
.
"Amie!!"
.
Amie menghempaskan Hairdry dari genggamannya saat tangannya menyentuh bagian yang salah dari mesin tersebut
.
Jungkook yang khawatir langsung meraih tangan Amie dan meniupnya sayang
.
"sakitt.." ringis Amie merasa perih
.
"sudah kubilang hentikan! Kau tak perlu melakukannya sampai sejauh ini! Sekarang tangamu melepuh!"
Jungkook berlari mengambilkan kotak obat
.
.
Keduanya diam
.
Jungkook tengah berlutut dihadapan Kekasihnya dan terus fokus mengobati tangan Amie yang sudah terlihat kemerahan
.
.
'bukannya dia hanya terkena Hairdry tadi? Tapi kenapa luka ditangannya bisa sebanyak ini?' batin Jungkook menganalisa melihat setiap luka ditangan kesayangannya
.
.
"maaf.. " ucap Jungkook membuka obrolan
.
Amie menatap wajah yang enggan menatapnya
.
"Maaf karena telah membentakmu"
Sesal Jungkook yang telah selesai membaluti tangan Amie
.
Jungkook hanya bisa tertunduk lemas
.
"aku lalai, aku gagal menjagamu"
.
.
Perlahan telapak tangan yang terbalut perban itu terangkat.
.
Jungkook bisa merasakan kehangatan saat Jemari-jemari lentik itu menyentuh wajahnya
.
"tidak.. Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri Jung.."
Jungkook meraih dan mencium setiap sudut telapak tangan gadisnya hati-hati
.
"Jung..." panggil Amie membuat Jungkook menengadah
.
Tiba-tiba Amie lebih membungkukan tubuhnya mensejajarkan posisinya dengan Jungkook
.
.
.
Chu~♡
.
.
.
Sumpah demi apa,
.
Jungkook membeku dan terpaku saat Amie mencium Pipinya sekilas
.
.
Sekilas namun sangat membekas
.
.
Jungkook merasa sangat kasihan pada Jantungnya yang sudah berdegup tak karuan. Hati Jungkook seakan disirami ribuan bunga dan menyebabkan ribuan kupu-kupu tengah berterbangan didalam dada Jungkook
.
.
Selesai mendaratkan satu kecupan, Amie memandangi wajah prianya redup
.
.
"selamat Ulang Tahun Sayang~"
.
.
Tes!*
.
.
Satu cairan bening sukses mengalir diwajah tampan itu
.
Amie nampak bingung dengan apa yang dilihatnya
.
"jung? Apa.. Apa aku salah? Kenapa kau? Kenapa kau menangis? Apa aku menyakitimu?" khawatir Amie seraya menghapus jejak air mata diwajah prianya
.
"ia.. Kau telah menyakitiku Amie-a"
.
Orang yang dimaksud pun tersentak
.
"kau menyakitiku dan membuatku berpikir jika kau lupa dengan hari ulang tahunku Hiks!" tangis Jungkook Pecah
.
"astaga Jungkook berhentilah menangis! Iya maafkan aku.. Aku hanya bercanda, sudah.. Berhentilah menangis! Kau sudah 21tahun sekarang dan masih saja menangis dasar tak tahu malu"
Amie memeluk dan mengusap punggung pria kelinci bongsor itu dengan sayang
.
"hiks! Biarkan saja, lagi pula kau yang membuatku menangis jadi kau juga yang harus bertanggung jawab" Amie terkekeh mendengar suara serak yang sedang merajuk terdengar menggemaskan
.
"hm.. Maaf.. Aku akan mengatakan semuanya, maaf karena aku tak menjawab telponmu semalam itu karena.. Aku sedang membuatkan Kue Ulang Tahun untukmu"
.
"ku pikir kau ketiduran saat aku menelponmu semalam"
.
"tidak, aku sedang sibuk membuatkan kue untukmu saat itu.. Tapi, seberapa keras pun aku berusaha aku gagal.. Aku mengacaukan segalahnya. Aku tak bisa membuatkan kue untukmu Jung.."
.
Mata Jungkook beralih memandangi tangan Amie dan tersadar akan sesuatu
.
'itulah sebabnya tangannya sampai terluka?'
.
"tak apa.. Aku tak butuh Kue, cukup kau yang ada disini Sayang" hibur Jungkook
.
"dan Juga Jung.. Aku minta maaf tentang masakanku pagi ini"
.
Jungkook tersedat
.
"aku tahu kau bohong, aku sengajah membuat rasa masakannya sangat buruk"
.
'whut? Jadi dia sengajah?' batin Jungkook kaget
.
"seharusnya kau jujur saja jika makanan ku tak enak, aku tahu Juga jika kau sampai sakit perut karena masakanku tadi, tapi kau terus berbohong dan menyembunyikan semuanya.. Aku minta maaf Jung.. Aku sudah keterlaluan mengerjaimu di hari ulang tahunmu ini"
.
"tidak apa-apa Amie, aku senang.. Aku senang saat kau mengerjaiku, aku senang karena ternyata kau ingat dan melakukan semua ini untukku"
.
"kau tidak marah?"
Tanya Amie mendapatkan Anggukan beserta senyuman manis dari Jungkook
.
Amie bisa kembali tersenyum legah
.
"oh ya Jung.. Aku kesini bukannya karena untuk mengambil paketan, tapi karena aku ingin orang pertama yang bertemu dengan mu di hari ulang tahunmu adalah aku, soal paketan itu bukanlah Paketan untuk Somi Eonni. Aku hanya mencari alasan, itu adalah hadiah untukmu"
.
"jincca?" amie mengangguk
.
secepat kilat Jungkook langsung berlarih meraih kotak yang masih terpacking rapi dilemari
.
"apa aku boleh membukanya?" Amie lagi lagi meresponnya dengan mengangguk
.
Seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah dari Santa Clause begitupun dengan Jungkook yang membuka kotak tersebut
.
Mata Jungkook seolah tak percaya
Binar kebahagian terpancar diwajahnya
.
"amie.. Ini.."
.
"maaf Jung.. Aku tidak bisa memberikan hadiah mahal seperti yang fansmu lakukan, aku tak bisa membelikan barang-barang mahal bermerek atau separuh planet untukmu"
.
Chu~♡
.
Tak perlu menunggu aba-aba Jungkook langsung menyambar pipi Amie sekejap
.
"Terima Kasih kau Sangat tahu seleraku Sayang~"
.
"ah.. Kau tak perlu berlebihan seperti itu.. Aku hanya membelikanmu sepasang sepatu dan Jas" ucap Amie malu seraya menyembunyikan rona pipi disana
.
"maaf Ya, aku sengajah menumpahkan susu padamu tadi selain ingin membuatmu jengkel aku juga..-"
.
"aku akan mengenakannya hari ini" sontak Jungkook membuat amie terkejut
.
Amie merasa senang jika Jungkook sudah tahu apa yang Amie maksudkan
.
.
.
.
.
"tapi Amie.. Aku rasa semua ini belum cukup.. " kata Jungkook terlihat tak bersemangat
.
"hm? Ada apa? Apa kau tak suka? Jung.. Maaf aku hanya bisa.. -"
.
"bukan itu maksudku.. Tapi ada lagi yang aku inginkan"
.
"kau mau apa?"
.
Jungkook mendekatkan wajahnya menghapuskan semua jarak antara mereka
.
"aku.. Ingin sesuatu yang lain yang ada padamu"
Amie merinding ngeri melihat Smirk yang tercetak jelas di wajah Jungkook
.
"A... Ap.. Apaa?" ucap Amie gugup merasa tak nyaman dengan situasi tersebut
.
Pandangan Jungkook mulai turun, matanya tertuju pada material kenyal dihadapannya
.
"aku menginginkan.. Sesuatu yang berwarna merah itu.. "
.
Amie membelalakan matanya, yakinlah jantungnya sebentar lagi pasti akan meloncat keluar
.
'berhentilah Jeon Jungkook! Berhenti membuatku tersiksa!' batin Amie menggerutu
.
.
.
"jung-hmmptt"
.
.
Tak menunggu waktu lama, Jungkook langsung meraup Cherry Lips Amie.
Perlahan namun pasti, Jungkook melahap rakus bibir atas dan bawah Amie secara bergantian.
.
.
.
.
.
Kecupan yang berubah menjadi ciuman dan berubah menjadi ciuman panas itu seakan memabukan dan enggan untuk dihentikan
.
.
Jungkook mengambil ahli permainan,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jungkook Birthday specialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang