bagian 32 : berhenti aja

1.7K 225 5
                                    

"Kak Ze? Tumben telepon–"

"Kalo emang gue beneran nggak mau jadian dulu sama siapapun, gimana?"

"Kan, kita jadi adek-kakak.."

"Stop gangguin 'kakak lo' dulu berarti."

"Adek nggak boleh khawatir sama kakaknya?"

"Khawatir lo berlebihan."

"Adek nggak boleh ketemu sama kakaknya?"

"Woi, kenal sama lo aja baru berapa bulan."

"Iya, deh. Maaf."

"Lo janji dulu nggak bakalan gangguin gue lagi."

"Aku nggak gangguin kakak. Aku cuma nanyain kabar kakak aja."

"Okelah. Berhenti menanyakan kabar gue."

"Sebagai adek yang bahkan nggak bisa ketemu kakaknya, apa nggak boleh nanyain kabar?"

"Apa perlu gue ulangin lagi, gue baru berapa bulan kenal lo?"

"Aku nggak bakalan marah meskipun kakak balesnya lama. Meskipun cuma dibaca sama Kak Ze. Meskipun telepon nggak diangkat. Seenggaknya, biarin aku khawatir sama Kak Ze, meskipun kakak anggep itu berlebihan."

"Ya, emang apa hak lo marah kalo gue balesnya lama."

"Kan, Kak Ze buat aku nunggu kakak bales chat. Kak Ze buat aku khawatir sama kakak. Dan kakak sendiri pernah bilang kalo nungguin itu sakit. Jadi?"

"Jujur, gue capek ngomong sama lo."

"Jangan capek aku khawatirin."

"Gue capek lari dari lo."

"Jangan lari, kak. Aku lari, Kak Ze lari, nggak bakalan bisa ketemu, malah bakalan capek juga semuanya."

"Gue pengen, gue berhenti lari. Dan gue pengen lo, juga berhenti."    

***




jaemin tolong berhenti bikin aku nungguin.

adek kelas [na jaemin] [proses revisi yeu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang