Telah Tiba

38 3 0
                                    

"...na...eyk...naa..." hmm?

"Nana bangun, kita sudah sampai!" Tiba-tiba aku terbangun ketika managerku membangunkanku dari perjalanan yang panjang.


"maaf sayang, kamu seharusnya sudah sangat lelah karena banyak aktivitas dan aku membangunkanmu." Seharusnya, tidak perlu meminta maaf karena aku seharusnya berterimakasih karena ia sudah mengantarkanku sampai kesini. Dia pasti juga lelah.

"tidak perlu meminta maaf. Seharusnya, aku berterimakasih karena kamu sudah peduli denganku. Kamu bahkan mengemudikanku hingga kesini. Padahal, aku sudah tau bagaimana mengemudikannya. Terimakasih!"

"kamu benar-benar wanita yang manis. Jadi, bangun sekarang.  Aku yakin kamu juga merindukan rumahmu. Kamu juga perlu beristirahat. Rawatlah dirimu disaat aku tidak ada. Wajahmu sangat penting dari segalanya." Aku tersenyum dengan candaannya dan keluar dari mobil. Kita mengucapkan selamat tinggal dan menatap mobil managerku yang semakin lama menjauh dari pandanganku.

 Kita mengucapkan selamat tinggal dan menatap mobil managerku yang semakin lama menjauh dari pandanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku tersenyum, melihat tempat yang sangat familiar sekarang. Kenangan disaat aku bermain petak umpet dengan haraboeji, membuatku tersenyum. Aku teringat disaat bermain bersama sepupuku disaat reuni keluarga setiap tahun. Kenangan itu kembali. Sekarang, orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Aku harap, ini bisa terjadi lagi disaat orang-orang mempunyai waktu.

aku berjalan melewati pintu dan membunyikan bell. Aku menunggu jawaban, tetapi hening. Aneh, seharusnya haraboeji ada disini. Karena tak ada jawaban, aku memutuskan untuk membukanya dengan kunci cadangan yang haraboeji berikan. Beliau mengatakan bahwa ini sangat berguna di suatu hari. Aku tebak hari ini adalah hari itu.

"Uwahh! Daebakk!" Aku tidak sanggup mengeluarkan kata-kata, ketika aku melihat interior rumah ini. Banyak yang berubah ketika aku pergi.

Ruang keluarga yang luas, jika aku harus mendeskripsikan rumah ini dengan satu kata, kata itu adalah Awesome. Sofanya sangat luas, bahkan cukup untuk dua raksasa duduk disitu. TVnya sangat hebat. Seluruh ruangan adan ACnya. Rumah yang lain bisa di lihat, karena disini terbuat dari kaca semuanya. Itu akan mudah ketika ada pencuri datang.

Aku menggotong koperku ke rumah yang lain, tanpa menjelajah lantai dua atau tiga dulu. Aku memilih rumah yang kedua karena aku merasa nyaman. Rumah kedua yang aku tempati cukup untuk satu grup. Disini ada sofa yang lebih kecil, tv yang besar. Sama seperti ruangan lain yang ber-AC dan dikelilingi oleh kaca.

Aku pergi keatas, dan masuk keruanganku dan mengeluarkan barang-barangku. Aku akan tinggal disini selama satu bulan. Aku penasaran kemana Haraboeji pergi. Mungkin, aku harus menghubunginya. Aku duduk di tempat tidurku, dan menghubunginya. Pasti berat, tinggal sendiri selama setahun. Halmonie meninggal karena beliau sakit-sakitan dan kondisi lemahnya.

Ahjussi dan Ahjumma sering mengunjungi Haraboeji untuk melihat apa yang sedang beliau lakukan. Appa dan Eomma bahkan sering memintanya untuk menonton konserku agar dapat melihatku dengan mudah. Haraboeji itu sangat berkarisma, ceria, dan sangat baik. Beliau terus tersenyum dan positive thingking. Maka dari itu, beliau percaya bahwa Halmonie masih hidup. Hidup di hati beliau, dan cinta mereka semakin kuat walaupun salah satu dari mereka sudah pergi. Seperti hanya khayalan, tetapi selalu percaya jika haraboeji yang mengatakan itu.

Beep yang terakhir, Haraboeji mengangkat teleponnya.


Komen, Vote, Share. Author menerima negative feed backs.



Idol Domicile (Indo Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang