(4) Apa tadi? Pacar?

8.8K 629 41
                                    

Biasanya, yang berusaha mencuri perhatian adalah mereka yang perhatiannya telah tercuri lebih dulu...

***


Shenin sampai di rumahnya menjelang makan malam. Setelah melewati perdebatan sengit dengan Angkasa perkara cewek itu akan pulang sendiri sedangkan Angkasa memaksa untuk mengantarnya – yang dimenangkan oleh Angkasa dengan ancaman kalau cowok itu akan mengejar Andro dan Laura lalu membongkar kebohongannya tadi; membuat Shenin mau tidak mau mengalah.

Shenin sudah bisa menduga kalau akan terjadi kesalah pahaman yang berkepanjangan ketika Angkasa mengantarkannya pulang.

Benar saja, kakak sepupunya – yang sudah seperti kakak kandungnya – yang memulai duduk perkara dengan memanggil ibunya untuk menemui Angkasa. Ibunya yang kegirangan karena anak perempuan satu-satunya akhirnya berkencan dengan seorang cowokpun memutuskan untuk menawari Angkasa makan malam bersama.

Angkasa lebih dulu mengambil tempat duduk di meja makan bersama ayah, ibu, dan kakak perempuan Shenin, sedangkan cewek itu berjalan ke kamarnya untuk meletakkan tas.

"Pacar Shenin ya?" Angkasa melihat ibu Shenin yang memandangnya dengan penuh semangat. Kelewat bersemangat malah, membuat Angkasa takut salah menjawab.

Tidak cuma ibunya Shenin saja, kakak dan ayah cewek itu juga menunggu jawabannya.

"Iya tante." jawab Angkasa sambil tersenyum. Kedua wanita di meja itu memekik senang. Sedangkan ayah Shenin hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Melihat respon keluarga itu membuat Angkasa bersyukur karena memilih berbohong. Angkasa jadi heran, kenapa respon mereka sebegitu senangnya. Apa mungkin dulu Shenin penyuka sesama jenis? Itu sebabnya sekarang keluarganya benar-benar merasa senang ketika tahu Shenin berhubungan dengan lawan jenis. Kepala Angkasa jadi memikirkan hal yang bukan-bukan. Sial.

"Satu sekolah?" kali ini ayah cewek itu yang bersuara.

"Iya, om. Satu kelas. Dan satu bangku."

"Wahh... enggak nyangka, baru pindah udah dapat pacar aja itu anak, ganteng lagi!" celetuk kakak Shenin yang biasa mereka panggil Kalia. Membuat yang lainnya tertawa geli.

"Sejak kapan pacarannya?" tanya ibu Shenin lagi. Angkasa lama-lama merasa tidak nyaman ditanyai terus menerus.

"Sejak hari ini, tante." jawab Angkasa. Biar saja cewek itu marah padanya, lagipula Shenin yang memulainya duluan, Angkasa hanya melanjutkan permainan cewek itu.

"Wah.. Shenin pasti suka banget nih sama kamu."

Angkasa mencibir dalam hati. Apa yang tadi Kak Kalia bilang? Shenin menyukainya? Ya, Tuhan. Sejauh ini Shenin tidak mencakarnya atau berniat melakukan kekerasan lainnya mengingat dirinya tidak pernah berhenti mengganggu Shenin; itu saja sudah cukup membuatnya bersyukur dan Angkasa bahkan tidak berani memikirkan yang lebih dari itu.

"Maaf ya, perut Shenin mulas." Shenin bergabung bersama mereka, menarik kursi dan duduk di samping Angkasa.

Shenin menatap Angkasa sekilas, Angkasa tersenyum dan Shenin mengerutkan dahinya kemudian berpaling ke makanan yang sudah dihidangkan di meja.

Shenin terlihat bercanda dengan keluarganya sesekali. Cewek itu tertawa singkat. Kadang Angkasa juga dimasukkan ke dalam obrolan mereka. Tapi, bukan itu yang menarik perhatian Angkasa. Bagi Angkasa, malam itu adalah pertama kalinya Angkasa melihat Shenin yang berbeda dari yang ia tahu selama ini. Angkasa tidak bisa menjelaskan apa perbedaannya. Pokoknya bagi Angkasa, Shenin terlihat berbeda. Cewek itu terlihat lebih .... rileks, atau ke-cewek-an, atau entahlah, hanya begitu Angkasa bisa mendeskripsikannya.

"Gue mau ngomong!" Shenin yang baru tiba pagi itu langsung menahan lengan Angkasa yang baru saja keluar dari kelas hendak ke kantin bersama teman-temannya. Shenin bahkan tidak sempat berpikir untuk meletakkan tas nya terlebih dahulu di dalam.

"Duluan aja, guys! Pacar gue mau ngomong!" teriak Angkasa pada teman-temannya membuat gerombolan cowok-cowok itu bersiul menggoda mereka.

Shenin mendelik, setengah kesal dan setengahnya lagi merasa luar biasa malu.

"Lo mengaku-ngaku jadi pacar gue?!" desis Shenin tidak ingin siapapun yang melewati koridor kelas mereka mendengar pembicaraan itu.

Angkasa memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana dan tangan kanannya bertumpu pada dinding di sisi kepala Shenin.

"Sebenarnya siapa yang mengakui siapa disini?"

"Maksud lo?"

"Bukannya lo yang lebih dulu mengakui gue sebagai pacar lo?"

"Ok, fine! Tapi lo enggak harus mengakui itu ke keluarga gue juga, kan? Setelah lo pulang, gue diiterogasi habis-habisan!"

"Terus jawaban lo?"

"Gue terpaksa mengatakan yang sama dengan lo."

"Nah, kan, lo nya aja mengakui!"

"Udah gue bilang, gue terpaksa. Lagian gue enggak mau bikin lo malu karena udah mengaku-ngaku sebagai pacar gue semalam." Shenin memberikan alasan.

"Terus? Gue enggak melihat ada masalah disini, Shenin."

"Masalah dong! Dan tadi, ke teman-teman sekelas juga, apa-apaan itu, lo ngomong kayak gitu ke teman-teman lo?!" Shenin tidak habis pikir dengan apa yang Angkasa lakukan.

"Loh, masalahnya apa?"

"Ya enggak boleh, Angkasa! Kita enggak ada hubungan apa-apa, seharusnya lo engga sebut-sebut gue sebagai pacar lo kayak gitu."

Angkasa tertawa. "Astaga, berhenti jadi manusia ribet, Shen. Kalau gitu mulai pagi ini kita pacaran aja. Masalah selesai." jawab Angkasa cuek. "Udah ah, gue mau ke kantin sarapan dulu. Pacar gue mau ikut?" tanya Angkasa sambil mencolek dagu Shenin. Menggoda cewek itu.

"Ih.. terserah lo deh!" Shenin mendengus kesal sambal menepis tangan Angkasa. Ia berbalik memasuki kelas sambil mengehentakkan kakinya, tahu kalau berdebat dengan Angkasa tak akan ada akhirnya.

Angkasa terkikik geli menatap Shenin yang kelihatan kesal. Lucu. Sepertinya hobi Angkasa sekarang adalah menggoda Shenin. Well, Shenin pacarnya sekarang, itu artinya cepat atau lambat cewek itu tidak akan lagi bisa mengalihkan tatapannya dari Angkasa. Cepat atau lambat, Shenin akan jatuh ke dalam pesonanya. Itulah yang diyakini Angkasa.

Angkasa jahat, tidak, sih? Tidak. Angkasa tidak jahat. Dirinya justru berbuat baik dengan membantu menawarkan status hubungan kepada salah satu spesies jomblo di muka bumi. Angkasa yang terbaik! Dengan senyum yang merekah, Angkasa melangkah untuk menyusul teman-temannya di kantin.

♥♥♥


(Ditulis : 16 September 2017)
16 Oktober 2017
-kio


________________________

Kisah ANGKASA dan SHENIN ini bisa kalian lanjutkan membaca di aplikasi DREAME / INNOVEL yaa... banyak bab baru yang sebelumnya nggak ada di wattpad. Tulisannya juga lebih rinci dan rapi. Sekarang sudah bab 35 loh...

Selamat membaca :)

23 Feb 21
xoxo - kio

ANGKASA | #AS2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang