DUA

151 11 6
                                    

Tania POV
"Emmm dari siapa ya Tan? Dia cuma nulis inisialnya. G?" Tanya Adelia sambil membolak-balikkan surat yang ada ditangannya. "Atau mungkiin ini surat dari Ghani Tan! Iya iya! Ghani!" Ucap Adelia dengan membelalakkan matanya. Ya, Tania memang mendapat surat, setangkai bunga, dan sebatang coklat. Surat itu sendiri tidak diketahui pengirimnya. Tania menemukan surat itu di atas mejanya ketika Tania dan Adelia kembali dari kantin.

Hai Tan! Kamu apa kabar? Jaga kesehatan kamu ya! Maaf, aku cupu memang, karena hanya berani bertanya kabarmu lewat surat ini.

-G

"Ihh sembarangan aja lo! Yakali si kutu air itu yang ngasih. Bakal turun ujan kalo sampe dia yang ngirim" ucap Tania sambil mengerucutkan bibirnya. "Ya mungkin aja kan Tan? Kan cowo berinisial G yang lagi deket sama lo tuh Ghani"

"Whatttt? DEKET KATA LO? Kayak musuh bebuyutan gini kok deket. Dasar ngaco" ucap Tania dengan semakin kesal dan hanya dibalas dengan kekehan Adelia. "Lagian ni orang aneh deh, dia nanya kabarku dan nggak nulis namanya. Ya gimana bisa gue bales coba?" Tanya Tania.

"Yah lo tu emang nggak peka ya. Maksut dia, dia cuma pengen lo ngerti kalo ada orang yang suka sama lo pake inisial G" ucap Adelia sambil memutar bola matanya. "So tau lo" ucap Tania. "Menurut gue sih gitu. Perasaan baru beberapa minggu lo nggak ngerasain cinta. Udah lupa aja." Ucap Adelia. Tania hanya mendengus kesal mendengar pernyataan sahabatnya itu. Karena Tania bertekad untuk tidak membuka hati bagi siapapun dalam waktu dekat ini.

Ghani POV
"Dasar lo! Bisa juga ya dikerjain sama cewe? Biasanya lo yang ngerjain mereka." Ucap Reza sambil terkekeh geli. "Yeee lo mah. Bantuin kek" Ucap Ghani sambil memberengut kesal. "Ogah, kan lo yang dikerjain" balas Reza.

"Tapi Tania tuh unik ya Ghan." Ucap Reza sambil menerawang. "Iya unik. Sampe aneh banget" balas Ghani. "Gue udah muak banget ngeliat dia. Pokoknya gue mau kerjain dia besok." Lanjut Ghani. "Terserah lo aja, gua nggak ikut-ikutan" ucap Reza "Tunggu aja pembalasan gue Tania Graceilla" Ucap Ghani sambil tertawa layaknya seorang nenek sihir. "Lo tuh ga gentle tau kalo mbales cewe gitu" balas Reza. "Lah terus? Harus gue apain? Sayang-sayang gitu? IDIH" Ghani mendengus kesal.

"Loh siapa bilang? Ya lo sabarin aja lah, ntar dia nya juga kena karma." Ucap Reza santai. "Yeeee di kamus gue nggak ada tuh namanya sabar. Kalo ada yang nyolot ya dibales lah" Kata Ghani. "Serah lo deh" Reza pasrah dengan jawaban sahabatnya itu.

"Hello my babyy" sapa seorang perempuan kepada Reza yang tidak lain adalah Adelia. "Eh sayang, kita jadi pergi kan ntar pulang sekolah?" Tanya Reza. "Jadi dooong" balas Adelia. "Lah kamu ngapain di toilet cowo gini? Mau ngintipin cowo pipis yaaaaa?" Tanya Reza menggoda Adelia. "Iiiih enggak lah. Aku tuh nungguin Tania tuh ke toilet. Eh aku denger2 ada suaramu yaudah aku ke sini deh" jawab Adelia.

Ghani yang melihatnya hanya memutar bola mata. Ia mendengus sekesal-kesalnya hinggi terdengar oleh Reza. "eh mendingan kamu balik aja deh say, ntar ada jomblo sirik yang lagi dihukum bersihin toilet" ucap Reza sambil melirik ke arah Ghani. Ghani kembali mendengus. "Hah lo dihukum bersihin toilet? Kok bisa?" Tanya Adelia kepada Ghani. "Ya sahabat lo tuh! Kasih tau ke dia! Jadi orang nggak usah sok-sok an" jawab Ghani.

"Yaudah sana kamu balik gih" ucap Reza dengan sisa-sisa tawanya. "Iya deh iyaaa ini mau balik. Bye sayaang"
----------
Tania POV
"Lo tuh kemana aja sih? Gue cariin juga" tanya Tania kepada Adelia. "Hehe maaf tadi gue ke toilet cowo soalnya denger suara Reza, eh taunya di sana ada Ghani juga lagi bersihin toilet. Katanya gara-gara kamu?" Ucap Adelia dan Tania tertawa terbahak-bahak saat mendengar jawaban sahabatnya itu.

"Kalian ngapain lagi sih? Tadi Ghani mukanya kesel banget loh. Sembarangan aja lo" Ucap Adelia
"Ya dia duluan sih yang nyolot, masa dia parkir motor di parkiran mobil coba? Mana bikin aku telat lagi." Balas Tania. "Lah? Ternyata lo telat gara-gara itu?" Tanya Adelia
"IYAAAAAAA. Dah ah yuk balik" ucap Tania.

Tania dan Adelia segera menuju ke kelas, dan tidak lama setelahnya bel berbunyi. Mereka memang sengaja berlama-lamaan di toilet agar saat mereka kembali, pelajaran sudah selesai. "Del habis ini lo mau kemana?" Tanya Tania sambil memasukkan buku-bukunya.
"Gue mau jalan nih " balas Adelia. "Lo nggak jalan? Ini kan malem minggu" lanjut Adelia lagi.

"Nggak usah nge ledek deh lo! Gue jalan juga sama siapa" Ucap Tania sambil mencebikkan bibirnya. "Hehe sensi amat sih lo. yaudah gue cabut ah. Reza dah nungguin di parkiran. " Ucap Adelia.
"Yaudah byee Del" Tania melambaikan tangannya.

Setelah selesai mengemasi barangnya, Tania keluar dari kelas. Dari kejauhan, ia melihat Ghani sedang berjalan dengan Kak Reyna. Kak Reyna adalah salah satu perempuan yang populer di sekolahnya. Akhir-akhir ini memang Tania sering melihat mereka pulang bersama. Tetapi tadi Tania juga melihat Ghani makan siang bersama Dina. Tania tak habis pikir dengan laki-laki itu. "Huh dasar player. Bisanya cuma mainin cewe"

Tania kembali melanjutkan jalannya. Ia berjalan melewati Kak Reyna dan Ghani. "Eh ada cewe jomblo. Nggak ada gandengan ya mbak? Ngenes amat idup lo" ucap Ghani menyindir Tania. Kak Reyna hanya tertawa melihat Ghani mengatakan hal seperti itu. Sedangkan Tania tetap melanjutkan jalannya meskipun ia kesal dan berhasrat ingin mencacah Ghani, tetapi karena ia sedang tidak ingin bermasalah dengan Ghani, maka ia membiarkannya dan tetap berusaha tenang.
----------
Ghani POV
"Lo tega banget sih Ghan" ucap Kak Reyna. "Hah. Sama dia ya gue tega lah. Kalo sama kamu baru gue nggak tega." Ucap Ghani. "Iiiih bisa aja deh" balas Kak Reyna sambil mencubit tangan Ghani. "Yaudah yuk? Mau langsung pulang?" Tanya Ghani. "Iya deh. Gue capek" balas Kak Reyna.
"Siapp yuk."

Setelah mengantar Kak Reyna, Ghani memutuskan untuk pergi ke mini market. Ia ingin membeli beberapa cemilan untuk malam minggu ini. Ketika ia sedang memilih beberapa makanan ringan, dari kejauhan Ghani melihat seorang perempuan yang tak asing baginya. "Hah itu Tania? Kok beda banget ya" tanya Ghani dalam hati. Tania memang terlihat beda karena rambutnya yang bergelombang diurai dan tidak memakai kacamata.

Penampilannya saat itu membuat Ghani sedikit tercengang. Ketika Ghani sedang melihat Tania dari ujung rambut sampai ujung kaki, Tania tersadar dan segera angkat bicara "heh lo apa-apaan ngeliatin gue kayak gitu? Naksir lo? Hah?" Tanya Tania mengancam. "Yeeee enak aja. Amit-amit gue naksir sama lo" ucap Ghani sambil menjulurkan lidahnya.

Setelah memilih beberapa makanan dan minuman, ia menuju ke kasir. Tetapi ia melihat Tania sudah lebih dulu berada di kasir. "Emmm mbak saya pulang dulu deh, ini beneran mbak saya nggak boong. Muka saya nggak ada tampang-tampang pembohong kan?" Ucap Tania dengan wajah memohon kepada petugas kasir. "Wah wah ini kenapa mbak?" Tanya Ghani kepada petugas kasir. "Ini, mbaknya lupa bawa dompet mas" balas petugas kasir. "Hmm yaudah deh ini itung punya saya, terus sekalian ditambahin sama punya dia" ucap Ghani.

"Eeeeh nggak usah! Gue bisa telfon mama buat nganter dompet!" Ucap Tania kasar. "Lo tuh, mau gue bantu jugak" balas Ghani.
"Udah deh gausah. Mending gue balikin makanannya daripada harus dibayarin sama lo!" Ucap Tania dingin.

"Udah mbak ini totalnya berapa?" Tanya Ghani kepada petugas kasir.
"Enggak usah mbak. Saya nggak jadi beli. Nanti saya balik lagi" ucap Tania. "Dasar kepala batu lo!" Umpat Ghani.
"Biarin! Gue sama sekali nggak mau kalo harus hutang budi sama lo!" Ucap Tania. "Gue nggak mau kalo harus berurusan sama cowo kayak lo! Cowo kurang ajar!" Tania mengumpat-umpat.

Ghani mulai mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya. Ia sangat emosi saat itu. "Terserah lo! Dasar kepala batu!" Ucap Ghani sambil berlalu keluar membawa makanan yang ia beli. "Pergi lo sana!" Ucap Tania yang membuat Ghani semakin emosi. Rasanya ia ingin memukul perempuan itu. Tetapi ia tau bahwa ia tidak akan pernah menyakiti perempuan.

---------------

Yuhuuuuuu.... aku balik lagiii hhehehe. Iya tauu ceritanya garing 😂 tapi mohon maklumin sekali lagi kalo aku masih pemulaaaaa banget. Dan aku butuh support dari kaliaaaaan. Plis yang udah baca jangan lupa vote & comment. Jangan cuma jadi sider 😏😏😏. Awas ntar kena karma 😏 doi cuma nge read chatmu 😌 /receh.
Okay, sampe ketemu di part selanjutnya yaaaa ❤ tetep ikutin ceritaku💕💕💕💕💕

(Jangan lupa vote & comment)

You're The LastWhere stories live. Discover now