13. Reverse

10.6K 1.6K 465
                                    

Gue gabisa move on dari mubank kemarin. Siapa yang nonton? Gue di section blue depan kamera KBS, dan darisana, jarak gue sama para idol itu ga sampe 3 meter:") so close so real.

AUTHOR POV

Baekhyun memandang piring berisi sarapannya dengan tidak berselera. Disampingnya duduk Luhan, Kyungsoo. Didepannya ada Seohyun, yang duduk disebelah Yang Mulia Ratu. Meja makan yang tadinya begitu ramai, kini seakan terbelah menjadi dua dan belahan lainnya hilang ditelan bumi.

Hari ini adalah hari perang. Ia tidak yakin bagaimana anggota kerajaan lainnya bisa menyantap makanannya, padahal kepalanya dipenuhi banyak sekali pikiran yang bercabang. Ia memikirkan suaminya, yang tidak ia terima kabarnya meski ia tahu tidak mungkin akan ada kabar darinya karena ia sedang berada di dalam posko perbatasan.

Lalu secara tiba-tiba, pikirannya melayang pada Chanyeol. Setiap ia melihat Chanyeol, ada sebuah getaran di hatinya yang seakan menarik dirinya lebih dekat ke lelaki itu. Ia kembali teringat kejadian di ruangan itu, dimana ia tidak bisa menahan diri dan berakhir mencium Chanyeol, mencium saudara kembar suaminya.

Namun tidak perduli berapa kali Baekhyun memikirkan itu, mengapa bibir Chanyeol terasa begitu manis dan familiar? Mengapa hembusan nafas Chanyeol terasa hangat dan menenangkan, seperti tepat bagaimana seharusnya? Gerakan demi gerakan yang dilakukan Chanyeol semakin membingungkannya, karena akhir-akhir ini, ia tidak merasakan apapun pada suaminya sendiri, Chanho.

Di penghujung hari, ia akan selalu teringat sepasang saudara kembar itu. Dan setelahnya, ia akan menyimpulkan pada dirinya sendiri bahwa pemikiran itu timbul karena kedua manusia itu memang dilahirkan mirip. Ia hanya bingung karena mereka berdua begitu mirip. Lagipula, secara fisik, yang berbeda pada mereka hanya warna rambut mereka. Selebihnya tidak ada yang berbeda.

“Baekhyun?”

Baekhyun terperanjat, lalu terbangun dari lamunannya. Semua orang menatapinya khawatir di meja makan.

“Kau tak apa?” tanya Yang Mulia Ratu.

“Eh...” Baekhyun menelan ludahnya kasar. “Ya, Yang Mulia. Aku tak apa.”

“Kau belum memakan sarapanmu sama sekali.”

Baekhyun tersenyum sedikit masam. “Aku hanya tidak memiliki nafsu makan, Yang Mulia.”

“Apakah kami perlu membuatkan menu lainnya, Pangeran?” tanya seorang koki yang mencondongkan badannya pada Baekhyun.

“Tidak, tidak usah.” Baekhyun tersenyum simpul, lalu berdiri. “Kurasa aku hanya butuh udara segar sedikit.”

Ratu mengangguk pelan, dan Baekhyun membungkuk untuk memberi hormat. Setelahnya, ia meninggalkan meja makan dan berjalan ke lantai atas.

Baekhyun hendak memasuki kamarnya ketika ia mendengar bunyi barang berjatuhan dari seberang kamarnya yang jauh. Saat ia menoleh, ia mendapati Suho sibuk memunguti barang-barang yang berjatuhan dari sebuah dus. Tanpa berfikir, ia berjalan mendekati Suho dan ikut berjongkok untuk membantu Suho.

“Y-Yang Mulia Pangeran!” Suho tersentak kaget. Dengan relfek ia menjauhkan barang-barang itu dari tangan maupun jangkauan Baekhyun, dimana itu membuat Baekhyun sedikit bingung.

“Ada apa? Aku hanya ingin membantu.”

“T-Tidak usah, Pangeran.” Ujar Suho. Di nadanya, terselip nada panik dan tangannya mulai memunguti barang-barang tersebut dengan cepat seakan ia tidak mau Baekhyun melihatnya. “Aku bisa melakukannya sendiri.”

Baekhyun melihat tiga dus lainnya di dekat Suho, lalu menghela nafas. “Kalau begitu biarkan aku membantumu membawa itu, karena itu banyak, dan kau tidak bisa mengangkatnya dengan sekali jalan.”

[ChanBaek] Half BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang