15

1.1K 137 4
                                    

VOTE
COMMENT
BEFORE

TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING

"LEPASIN DIA BANGSAT!" Teriak jungkook emosi saat melihat gadis yang dicintainya sedang dipeluk secara paksa oleh musuh bebuyutannya.
Ka tersenyum sinis.
"Lo mau dia?" Tanya kai masih memeluk yeri dan yeri masih berusaha melepaskan pelukan kai tersebut.
"Nih ambil" ucap kai sambil mendorong yeri kasar dan keras sehingga membuat yeri kehilangan keseimbangan.

Bruk!
"Awss" dahi yeri terbentur batu bata yang terdapat di bangunan tua tersebut.
"Yeri!!" Jungkookpun menghampiri yeri.
"Ups sorry gue gak sengaja" ujar kai dengan nada kasihan yang dibuat buat
"Shhhh" dahi yeri berdarah walaupun tak terlalu parah.
"Kamu gak apa apa?" Tanya jungkook khawatir sambil membantu yeri berdiri.
"I-iya aku gak apa apa" ucap yeri masih menahan sakit.
"Dahi kamu berdarah. Kamu tunggu disana yah" ucap jungkook menunjuk sudut ruangan.
"tutup mata. Bayangin aja kamu gak dengar suara apapun" ucap jungkook kemudian mendapat anggukan dari yeri
Yeripun menuruti perkataan jungkook dan pergi kesudut ruangan tersebut dan menghadap ke belakang.

Jungkook pun berdiri dan menghadap ke kai yang sedang tersenyum sinis.
Dengan langkah yang cepat, jungkook menghampiri kai.
BUGHHH BUGHHH
Jungkook langsung menonjok muka tampan kai tersebut sampai babak belur.
"LO!!! LO APAIN YERI HAH!!! DASAR!! BANGSATT LO!!!" Teriak jungkook emosi dan memukul perut kai dengan sangat keras sehingga membuat kai memuntahkan darah dari mulutnya.
Kaipun terjatuh.
"Ayo pukul gue!! Bunuh gue kayak lo bunuh mingyu! Ayoo kook bunuh guee" seru kai masih memperlihatkan senyum sinisnya.
"LO!!" jungkookpun menendang nendang perut kai menggunakan kakinya.

Saat melihat kai lemah, baru jungkook menghentikan tendangan nya.
"Lo deketin yeri lagi, lo gue bunuh" setelah mengucapkan kalimat menakutkan tersebut jungkookpun langsung mengambil iphonenya dengan kasar yang ada di tangan kai
"Gak modal banget lo nyuri barang orang" kemudian jungkook pergi ke arah yeri yang sedang berjongkok di sudut ruangan.
"Gue yakin sebelum lo bunuh gue, lo bakal kehilangan cewek lo" ucap kai pelan dan sudah pasti tak dapat didengar oleh jungkook

----------
"Yer" jungkook memegang bahu yeri.
Yeri terkejut.
"Kamu gak apa apa?" Tanya jungkook lembut sambil mengelus rambut yeri.
Belum sempat jungkook menyentuh rambut yeri, yeri mundur dan berlari meninggalkan jungkook.
"Yeri tunggu!" Teriak jungkook menyusul yeri.

Jungkook melihat yeri terjongkok dilantai dasar gedung tersebut.
"Yer, kamu kenapa sih" tanya jungkook mencoba menganbil tangan yeri dan langsung ditepis kasar oleh yeri.
Yeri pun menatap jungkook dengan ekspresi takut.
"Gue gak suka laki laki berantem. Gue gak suka laki laki kasar" ucap yeri.
Jungkook terdiam.

"Maafin gue yah" ucap jungkook sambil memeluk yeri.
"Lo kasar" ucap yeri dalam pelukan jungkook.
"Iya. Gue kasar. Tapi ini demi lo. Dia udah berani berani pegang lo. Gue gak suka" kata jungkook.
"Maafin gue yah yer" mohon jungkook.

Yeri melepas pelukan jungkook.
"Gue maafin lo. Tapi kalo gue liat lo berantem lagi, gue gak bakal maafin lo lagi" ancam yeri.
"Iya iya"
"Eh tapi kok lo bisa di korea sih? Terus kenapa hp lo bisa sama dia? Terus kenapa lo bisa tau kalo gue disini? Tanya yeri beruntut.
"Bawel yah. Kajja kita pulang udah malem nanti eomma lo cariin lo" ajak jungkook sambil berdiri dan mengulurkan tangan.
Yeri menerima uluran tangan jungkook sambil berkata.
"Tapi lo jawab dulu pertanyaan gue" seru yeri.
"Iya iya gue bakal jelasin nanti dimobil.

-----------

"Ayo jawab satu satu pertanyaan gue tadi. Awas yah kalo lo bohong sama gue" ucap yeri saat mereka sudah berada dimobil menuju ke rumah yeri.
"Gue dikorea karena kemarin malam sehun nelpon gue, kalo eomma gue sakit sampe harus dibawa ke rumah sakit. Karna gue libur sama khawatir yah gue balik aja kekorea"
"terus kenapa hp gue bisa ada sama dia, udah 2 hari ini hp gue ilang gak tau kemana. Eh pas gue inget, 2 hari yang lalu gue pernah ketemu sama dia, yah mungkin hp gue jatoh terus ditemuin sama dia" jelas jungkook sambil fokus menyetir.

EL PROBLEMA DEL AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang