Prolog

114 7 0
                                    

Cuaca pagi ini sangat cerah, tidak panas dan tidak berawan. Beberapa orang sedang berjogging dijalan yang masih sepi. Syakira ikut serta melakukan kegiatan itu bersama Malika.

Malika adalah sahabatnya dari saat dia bersekolah di SMK ini. Kebetulan hari ini hari minggu.

Syakira, gadis cantik berumur 17 tahun  bersekolah di SMK favorit dan mahal  di Semarang. Dia tinggal di perumahan kumuh, sempit dan terpencil, dia tinggal bersama kedua orang tuanya dan 1 adik laki-laki.

"Syaaaa, larinya jangan kenceng-kenceng doooong, aku ketinggalan niiih."

Teriak Malika saat sadar dirinya ketinggalan jauh dari Syakira.
Syakira menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang saat sadar dirinya merasa dipanggil. Dan menghampiri Malika, yg berhenti sambil pegang perutnya.

"Kenapa sih teriak-teriak? Makanya lari tuh jangan kek keong."

"Tega bener ngatain temen, lo itu yang larinya kek kilat, kaki lo tuh dari apa sih ? Kuat bener." Ucapnya sambil ngos-ngosan

"Hmm, emang kenyataan." Ucap syakira kemudian.

"Asem." Malika cemberut.

Syakira terkekeh. "Udah ah, lanjut lagi larinya keburu siang."

Syakira ninggalin Malika gitu ajaa.
"Syaaa, tunggguin dong ih."

Syakira tak menggubris omongan Malika dan memilih melanjutkan larinya.

Tiba-tiba..

Bruukk..

Auuww..

Syakira mengaduh karena tiba-tiba ada laki-laki yg menabraknya dari samping dan membuatnya jatuh tersungkur, mendaratkan tangan dan kaki cantiknya di jalan beraspal yg membuatnya terluka dan berdarah.

Syakira kesakitan menahan sakit. Sedangkan yang menabraknya tadi hanya diam tak berkutik dan meninggalkannya begitu saja.

Membuat Syakira ingin sekali marah dan memakinya. Tapi apa daya, dia tak bisa mengalihkan pikirannya dari rasa sakit dan luka itu. Bahkan dia tak memperhatikan orang yang menabraknya tadi.

"Syakiraaa.." Malika panik saat dia tau sahabatnya tersungkur di tanah dan berlumuran darah.

Malika berlari menghampiri Syakira yang sedang menahan sakit.

"Yaampun Sya, lo kenapa? Kok bisa luka begini? Ada yang jahat sama lo?
Mana orangnya? Nggak tanggung jawab. Biar gue hajar, biar tau rasa!"
Omel Malika panjang lebar, tidak terima sahabatnya diacuhkan begini.

Syakira yg mendengarnya hanya diam. Dia masih bergetar menahan sakit.
"Yaudah Sya, gue anter lo ke puskesmas terdekat. Dan jangan nolak."

Syakira hanya mengangguk.

Dan tanpa basa-basi lagi, Malika mengeluarkan hp  dari sakunya. Entah siapa yg ditelfonnya.

>>>>>>>>>

5 menit kemudian..

Datang mobil mewah, berhenti di depan mereka. Dan keluarlah cowok pemilik mobil tersebut, mendekati kami berdua. Kesan pertama saat Syakira melihatnya, Ganteng banget, batin Syakira yang sempat-sempatnya mengaguminya.

"Aldan.. buruan sini bantuin temen gue,  bawa ke puskesmas. Kaki sama tanganya luka."
Perintah Malika tanpa bertele-tele menyapanya dulu.

"Kok bisa sih, Ka? Yaudah gih gue anter. Keburu infeksi tuh lukanya." Ucap Aldan, yang kemudian mengangkat Syakira ke mobil, yang kemudian diikuti Malika.

Syakira hanya diam, dia tak bisa berkata apa-apa. Karena dia terlalu bergetar melihat darahnya. Dia memang takut dengan darah.

Aldan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

>>>>>>>

10 menit kemudian..

Mereka sampai di puskesmas. Dan Syakira langsung ditangani oleh dokter.

"Makasih ya Dan, udah bantu temen gue." Ucap Malika sambil melebarkan senyumnya.

"Sama-sama Ka, kalo butuh apa-apa kasih tau aja."

Mereka kemudian terdiam sesaat, menunggu Syakira di obati.

"Btw, tadi itu temen lo?" Ucap Aldan memecah keheningan.

Malika yang ditanya kemudian menoleh.
"Iya dia temen gue, lebih tepatnya sahabat gue."

"Siapa namanya?"

Malika menaikkan satu alisnya mendengar ucapan Aldan. Karena jarang sekali dia menanyakan nama orang yang baru pertama kali dia temui. Dia terlalu cuek.

"Dia Syakira, tumben lo nanya namanya? Biasanya cuek." Sambil tersenyum lebar.

"Lo tertarik sama dia?"

Aldan yg dimendengar ucapan Malika langsung mengelak keras, sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

"Enggak lah.
Emang udah sewajarnya kali kita harus tau nama orang yang kita tolong." Elaknya.

"Kata siapa ? Mana ada teori kaya gitu. Ngaku aja deh, lo tertarik kan sama dia ?" Goda Malika.

"Apaan sih, enggak!" Elak Aldan lagi.

"Bo'ong banget." Malika menyudutkan.

"Emang kalo nolong itu harus tau nama orangnya, enggak kan?" Tambah Malika. 

"Auk ah, terserah lo." Ujar Aldan membuat Malika terkekeh.

"Gue sahabat lo, Dan. Gue tau lo orangnya gimana. Kalo lo kepo gitu tandanya lo tarik. Iya kan?" Malika terkekeh kembali.

"Udah lah, nggak usah di bahas."

Bersambung..

Hai semuanya!!!
Gimana?
Aneh nggak ceritanya?
Kalo aneh bilang aja yaa, gapapa.
Aku cuma pengen tau. Hehe..

Jangan lupa komen dan vote nya yaa.
Aku tungguu..♥♥

Syakira Dan DeymarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang