30 menit kemudian..
Syakira selesai diobati, dia keluar dengan didampingi dokter dengan sedikit terpincang.
Sambil menampakkan muka kesakitan, sesekali cengengesan menatap Malika.
Aldan dan Malika menoleh bersamaan dan bergegas menghampiri.
"Gimana dok?" Tanya Malika langsung.
"Ini resep obatnya, segera di tebus." "Dia cuma luka ringan saja, mungkin 2 hari sudah kering." Tambah dokter tersebut.
"Baik dok, makasih."
"Sama-sama, lain kali hati-hati kalo jalan." Ucap dokter, tersenyum.
"Hehe makasih dok." Mereka bertiga terkekeh.
>>>>>>>
Mereka memapah Syakira menuju mobil,
"Nanti mampir ke apotek dulu, Dan." Ucap Malikan.
Aldan hanya mengangguk.
Sambil membukakan pintu untuk Syakira. Diikuti Malika yang masuk ke dalam.Kemudian Aldan mengitari mobilnya dan masuk ke mobil.
Syakira duduk di kursi penumpang dan Malika di samping Aldan.Didalam mobil tidak ada percakapan, mereka terlalu fokus dengan fikiran masing-masing.
"Makasih ya, buat pertolongan kalian tadi." Ucap Syakira kemudian.
Membuat Malika dan Aldan menoleh. Namun Aldan kembali menatap depan lagi.
"Iya sama-sama Sya, itu udah seharusnya." Ucap Malika sembari tersenyum lebar.
Diikuti Aldan yang menoleh sambil tersenyum. Kemudian menatap jalan lagi.
"Eh iya, kita belum kenalan. Siapa nama lo ?" Aldan bertanya menatap Syakira lewat kaca yang tergelantung di depannya.
"Eh iya, Nama gue Syakira, lo ?"
"Gue Aldan."
"Oh okee, senang bertemu denganmu." Ucap Syakira tersenyum.
Aldan mengangguk juga tersenyum membalas senyum Syakira."Eh, lo masih inget nggak siapa yang nabrak lo tadi ?" Tanya Malika.
Syakira mengerutkan keningnya mengingat-ingat kejadian tadi pagi.
"Dia cowok, cuma lupa wajahnya."
"Kamu inget-inget dong Sya! Gue masih sebel sama yang nabrak lo tadi! Tega banget nggak nolongin lo! Tau salah eh malah pergi gitu aja! Awas aja kalo gue tau dan ketemu orangnya, bakal gue abisin tuh orang!!!" Omel Malika tak henti-hentinya.
"Udah lah Lika, gapapa. Yang penting kan gue udah gapapa." Ujar Syakira.
"Tapi Sya, gue bener-bener jengkel sama tuh orang. Minta maaf kek, lah ini malah enggak."
"Awas aja kalo gue tau orangnya, gue cincang tuh orang." Tambah Malika.
Syakira dan Aldan terkekeh mendengar omelan Malika. Mukanya juga lucu.
Kemudian hening
Hingga sampailah di dekat gang menuju rumah Syakira. Karna gangnya sangat sempit, mobil tidak bisa masuk.. Sehingga harus di tempuh dengan berjalan kaki.
Tidak membutuhkan 5 menit, mereka sampai.
"Sampai juga digubuk gue, maaf ya rumah gue cuma kaya gini, nggak kaya istana kalian hehehe." Ucap Syakira merendah.
"Alahh gapapa Syakira, nggak usah merendah gitu deh." Tukas Aldan.
Syakira tersenyum, kemudian mengangguk.
"Makasih ya udah nganter gue. Ayo mampir dulu." Tawar Syakira dengan senyum yang masih terpancar indah.
"Sama-sama Sya, kita langsung pulang aja. Kapan-kapan kita main kesini." Ucap Malika.
"Iya Ka, gapapa."
"Yaudah, kita langsung pulang yaa. Bye Sya."
"Bye."
>>>>>>>
Tok.. Tok.. Tok..
"Assalamualaikum bunda."
"Walaikumsalam." Terdengar sahutan dari dalam.
Dan terbukalah pintu rumahnya menampakkan perempuan cantik yang sudah mulai ubanan, tetapi tetap terlihat cantik. Bunda Syakira.
Melihat keadaan Syakira seperti itu, bundanya kaget.
"Yaallah, kamu kenapa sayang?"
"Gapapa bun, cuma tadi jatuh pas lari hehe." Jawab Syakira cengengesan.
"Kamu gapapa kan sayang?"
"Udah gapapa kok, bun. Tadi juga udah di bawa ke puskesmas."
"Ckck, yaudah sekarang kamu buruan mandi, terus makan siang. Bunda tunggu" Perintah bundanya.
"Iya bundaku sayang."
>>>>>>>
Kringgg.. kringgg..
Syakira meraba-raba nakasnya mencari sesuatu yang berdering, sambil masih menutup mata.
Setelah mendapatkannya kemudian mematikan alarmnya. Dan bergegas mandi. Akan tetapi..
"Aduhh.."
"Bundaaaa..."
"Buunnn.."
Syakira berteriak karena merasa nyeri sekali dilututnya.
Bundanya pun menghampiri dengan wajah khawatir.
"Ada apa Sya ? Kenapa teriak-teriak gitu sih?"
"Bunda, kakiku nyeri banget. Jalannya susah." Rengek Syakira.
"Yaallah, yaudah sini bunda papah."
Kemudian dipapahlah Syakira ke kamar mandi.
>>>>>>>
Jam 6.15
Syakira masih menunggu bus tujuannya, namun 15 menit sudah dia menunggu. Namun tiada hasil.
Dengan sesekali melihat jam di tangannya, dia semakin cemas karena bus yang ditunggu tak kunjung datang. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30.
Apa aku harus jalan kaki, itu tidak mungkin. Kan jarak rumah dan sekolah jauh banget.
Bahkan ditempuh dengan naik bus aja memakan waktu 40 menit. Keadaan kakiku juga yang tak memungkinkan. Aah nyebelin banget.. Batin Syakira.Dia semakin frustasi saat tiba-tiba ada sebuah mobil mewah lewat didepannya, tanpa melihat ada jalan becek dan mencipratkan air kotor itu dibaju seragamnya.
"Astaga."
Syakira ternganga kaget, karna baju seragamnya benar-benar kotor sekarang.
Mobil itupun berhenti.
Karna Syakira tidak terima, dia tidak menyia-nyiakan hal tersebut, dia mendekati mobil itu dan menggedor kaca mobil itu dengan keras, agar pemilik mobil itu keluar dan bertanggung jawab.Tok tok tok
"Woy, keluar lo!"
Tak ada respon, dia mengulangi lagi mengetuknya lebih keras.
"Woy, keluar nggak lo sekarang!!!." Teriaknya.
Saat sang pemilik mobil membuka pintu mobilnya, buru-buru Syakira langsung memakinya.
"Eh tanggung jawab doo...."Syakira tak meneruskan ucapannya, karna dia terlalu kaget..
>>>>>>>>>>>
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Syakira Dan Deymar
Teen FictionSyakira sabilakey, seorang gadis cantik yg tinggal diperumahan kumuh, sempit dan terpencil. Gadis pintar berumur 17 tahun itu mendapat beasiswa untuk bersekolah di SMK terfavorit di Semarang. Hingga suatu hari dia bertemu seorang cowok sombong itu...