january 20th

28 1 0
                                    

pagi ini,aku libur sehingga aku bangun sedikit siang,sekitar jam 8 pagi.

aku terus menerus memainkan kipas milik ravi oppa,sampai-sampai kipas ini kubawa kemana-mana.

"jane,kau sudah mandi?" tanya appa.

"belum,pa" balasku

"ayo mandi lalu segera ganti baju. kita akan ke rumah orangtua ravi" katanya.

mataku dari yang layu langsung terbuka lebar. saat aku akan berdiri,tiba-tiba ravi oppa muncul di sampingku.

"kau mau ke rumahku?" tanyanya.

"iya.. maafkan aku,aku belum bisa merelakanmu" jelasku.

"jika sekarang aku sudah bisa memelukmu,aku akan memelukmu agar kau semakin bisa merelakanku" katanya lagi. aku lalu memberanikan diri menatap kedua matanya.

"kau kira aku ini apa? aku hanya manusia,yang jatuh cinta kepada sunbaenimku sendiri,yang pertama kali bertemu di perpustakaan dan bodohnya aku langsung jatuh cinta begitu saja kepadamu. saat hampir hari ulang tahunku,aku mendapat kabar tiba-tiba kau sudah tidak ada di dunia ini!" bisikku sambil agak menegaskan nada bicaraku. aku mau menangis,tapi kutahan.

"jane a-aku.."

*tok tok tok*

"jane,ayo jangan melamun dan bicara di telfon terus.. ayo siap-siap!" seru appa.

aku langsung menuju ke kamar mandi dan mengabaikan ravi oppa sebentar. yatuhan,bagaimana caranya aku untuk merelakan kepergiannya?

(flashback on)

sekarang kami sedang makan malam bersama kelompok masing-masing sambil bercerita dan bercanda. ternyata kelompok ini asik juga ya.

"memang menurutmu jooheon seperti apa orangnya?" tanya ravi sunbaenim.

"matanya lucu ya,sekali ia tertawa langsung memejamkan matanya" kata hyungwon sunbaenim.

"hish sunbaenim ini,dia lucu lho" bantah jessi.

"kau mah semua namja kau katakan lucu" ledek johnny.

"lucu bagaimana?"

"ya,dia suka melawak. di kelasku dia yang paling sering tertawa" kata jessi.

"oiya kalian tau tidak,kan sebulan yang lalu harabeoji ku meninggal,nah katanya memang kalau arwah itu sebelum 40 hari arwahnya masih ada di dunia ya?" tanya johnny.

"hah? iya apa?" kataku tidak percaya.

"iya eomma dan appa ku juga bilang seperti itu.. bila arwah belum 40 hari arwah tersebut akan ada di dunia dulu,jika sudah 40 hari baru pergi ke alam baka" kata ravi sunbaenim.

"benarkah?" tanyaku lagi sambil menatap dalam ke matanya. ravi sunbaenim mengangguk dan melihat ke mataku juga sambil sedikit tersenyum.

"heh sudah jangan lihat-lihatan.. nanti kesambet!" seru hyungwon sunbae sambil melambaikan tangannya ke depan wajah ravi sunbae. Ravi sunbae langsung sadar dari tatapannya.

"sudah-sudah ayo habiskan makananmu! ravi dan jane bagian cuci piring ya! hehehe" seru hyungwon sunbaenim seenak jidatnya.

"APA?" seru kami berdua.

"CIEEE!" ledek semua anggota A5 kepadaku dan ravi sunbaenim.

"Hish sudahlah sini piring-piring kalian biar kucuci" kataku lalu mengumpulkan piringnya. saat aku sedang mau ke tempat cuci,ravi sunbaenim datang menyusulku.

Aku hanya diam saja dan terus melakukan kegiatan mencuci piringku,lalu ravi sunbaenim membuka obrolan.

"maafkan kejadian tadi" sahutnya. aku hanya mengangguk.

"omong-omong,kau tidak takut ya malam-malam begini sendirian jalan ke tempat cuci disini?"

"tidak,aku memang terbiasa seperti ini sunbae" kataku.

"wah,perempuan ideal juga ya kau,EHH maksudku kau bagus berani hehe" kata Ravi sunbaenim gugup dan wajahnya berubah menjadi sedikit merah.

"ahaha,iya sunbaenim. sudah selesai? ayo kita kembali" ajakku.

(flashback off)

spirits ; (kim wonshik)Where stories live. Discover now