Destiny 8

306 40 17
                                    


~~~Happy Reading~~~

.

.

.

Sungjong POV

"Eungh.." Lenguhku pelan.

Aku mengedipkan mataku berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam kornea mataku. Akhh..Kepalaku sakit sekali rasanya, apa yang telah terjadi?Sudahlah... Setelah mataku sudah menyesuaikan cahaya yang masuk, aku mengedarkan mataku menatap ke sekeliling kamar inapku.

"Eoh?!"

Myungsoo? Ya Tuhan, apa yang ia lakukan di sampingku? Kenapa ia tidak tidur diatas sofa? Tidur terduduk seperti itu sangat tidak nyaman, Kim Myungsoo. Hahh...Dimana otak geniusmu, eoh?

"Aahaha dasar Kim Myungsoo" Tawaku pelan.

DEG

"K-Kim Myungsoo...?!"

Aku berusaha menarik tanganku yang sedari tadi digenggam olehnya, entahlah ia menggenggamku sadar atau tidak, tapi yang pasti aku seperti merasakan perasaan yang aneh. Aku..Seperti pernah merasakan genggaman tangannya ini. Hoya Hyung, perasaan apa ini?

DEG

'Chakam..' Lirihku.

Dari mana aku tahu jika otaknya genius? Dari mana aku tahu itu? Apa ingatanku sudah mulai pulih? Sepertinya begitu, baiklah...Akan kucoba untuk mengingatnya lagi. Aku memejamkan mataku perlahan dan mulai mencoba mengingatnya.

"Tak bisakah kau berhenti menghinanya? Memangnya kenapa jika aku melakukan semua ini? Memang siapa kau berani melarangku? LEPASKAN AKU!!"

DEG

"AKKHH!!"

"OMO! Sungjongie, neon gwenchana??"

Myungsoo yang mendengar teriakanku terbangun dan langsung menangkup wajahku, sungguh tadi itu sangat menyakitkan. Kenapa rasanya sebegitu menyakitkannya? Aku sangat ingin mengingat segalanya, namun sepertinya aku tidak boleh mencoba untuk mengingatnya lagi sekarang.

"YAKK! Jawab aku, Lee Sungjong"

"Ahh...Nan gwenchana" Aku tersenyum kecil menjawab pertanyaan dan Myungsoo menatapku bingung. Rasa sakit itu perlahan mereda dan aku bersyukur akan hal itu.

"Kau kenapa eoh?? Apa kau mencoba untuk mengingatnya kembali ? Jangan lakukan itu lagi, Lee Sungjong!" Gertak Myungsoo.

"M-mian" Aku menundukan wajahku, Myungsoo terlihat sangat menyeramkan saat ini.

"TATAP AKU LEE SUNGJONG!"

DEG

"M-Myungie.." Gagapku.

"Hahh...Maafkan aku, Sungjongie"

Kenapa Myungie? Kenapa kau membentakku? Aku tak suka dibentak. Rasanya hatiku sakit sekali mendengar bentakanmu. Ahh! Aku jadi ingat perkataanmu tadi, sebuah perkataan masa lalu yang tiba-tiba teringat. Apakah di masa lalu kau suka membentakku? Iyakah?

Sungjong POV End

Myungsoo menghela napas panjang, sungguh bukan kemauan Myungsoo membentak Sungjong. Tapi, ia sudah kelewatan khawatir dengan keadaan Sungjong. Ia takut sesuatu terjadi pada Sungjong jika ia terus saja mencoba mengingat masa lalunya.

"Maafkan aku, Jongie. Aku tidak bermaksud, aku takut kau kenapa-kenapa jika kau terus saja mencoba mengingat masa lalumu. Maaf karena membentakmu tadi" Jelas Myungsoo dengan lembut.

"G-gwenchanayeo, jangan pernah membentakku lagi. Aku takut, Myungie" Jawab Sungjong pelan masih dengan kepala yang ia tundukkan.

GREB

Myungsoo merengkuh tubuh mungil Sungjong, ia sangat sangat khawatir dengan keadaan Sungjong. Tapi, ia juga mengerti jika cara yang ia gunakan salah. Tidak seharusnya ia menggunakan kekasaran di saat seperti ini. Myungsoo memeluk Sungjong erat, ia sungguh mengawatirkan namja mungil dipelukannya ini, dan Sungjong yang terkejut menerima pelukan dadakan dari Myungsoo terdiam.

"Maafkan aku, Jongie. Aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi, mianhae" Ucap Myungsoo sembari mengelus-elus rambut Sungjong.

"Aku genggam janjimu, Myungie"

Myungsoo tersenyum mendengar jawaban kecil dari Sungjong, lega hatinya mendengar Sungjong tenang bersamanya.

"Aku mencintaimu, Lee Sungjong"

.

.

.

KRING

KRING

"Yeobseyeo?"

"Maaf, Tuan Lee. Saya sudah mendapatkan hasilnya, kapan saya harus mengirimnya?"

"Kerja bagus, kau antar berkas itu sekarang ke kantorku"

"Algeuseumnida"

PIP

"Hahh..Akhirnya, lihat saja Lee Sungyeol. Tidak akan lama lagi sampai kau masuk kedalam jeruji besi" Monolog Hoya sembari melipat tangannya di dada.

Hoya beranjak menuju sofa di rungannya lalu membaringkan tubuhnya. Lelah..Sungguh lelah ia mengurus sebuah perusahaan yang sangat besar seorang diri, terlebih umurnya yang masih sangat awam untuk memimpin.

TOK 

TOK

"Masuk" Saut Hoya sembari mendudukkan rapih tubuhnya, tak mungkin seorang CEO menerima tamu dengan keadaan sekarang, bukan?

"Permisi, Tuan. Ada seseorang yang mencarimu" Ucap Sekertaris Jung.

"Eoh! Biarkan ia masuk" Jawab Hoya sembari berjalan ke arah mejanya, lalu mendudukan dirinya.

"Permisi, Tuan. Saya sudah membawa semua yang anda butuhkan" Ucap seseorang namja yang diketahui adalah detektif kepercayaannya. Ia datang dan menyerahkan semua berkas yang ia bawa.

"Terimakasih atas semua kerja kerasmu, Detektif Cho. Aku akan memeriksanya terlebih dahulu, tolong kabari Pengacara Choi untuk mengurusnya"

Detektif Cho mengangguk paham lalu berpamitan kepada atasannya itu dan meninggalkan Hoya bersama dengan berkas-berkas yang ia berikan tadi. Hoya membuka satu persatu lembaran-lembaran yang tersedia. Tak jarang ia meringis melihat berbagai foto yang memperlihatkan sang dongsaeng yang masih terlelap dengan Sungyeol yang sudah menyeringai di sampingnya.

"Yatuhan...Bagaimana aku bisa tak menyadari kehadiran Sungyeol"

Hoya mengacak-acak rambutnya, perasaan bersalah kembali menyelimutinya melihat sosok dirinya yang sedang tertidur di dalam foto yang ia genggam saat ini. Hoya berusaha mengatur napasnya yang mulai tidak beraturan, ia harus kuat melihat semuanya. Ia terus membuka lembaran demi lembaran hingga mencapai lembaran terakhir. Ia menyerit melihat sebuah flashdisk yang digantung di dalam sebuah plastik kecil. Ia meraihya lalu mencoba membuka isinya melalui laptop pribadi miliknya.

"YaTuhann!!"

T B C

Waduhh..Siapa nih yang nungguin FF ini? Ga ada yak:v 

Oke deh...Maafin karena chapter ini emang pendek, trus juga alurnya sangatttt lambat:)

Semoga suka deh^^

Komennya juga jangan lupaa


#hhanie

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang