Akira tertunduk di tanah, ia diam tak bergerak sedikitpun tanpa menghiraukan gelak tawa Raja Kegelapan, Arreto, dan Hitomi " hahaha.. kini kau akan segera mati Akira" suara Raja Kegelapan yang mendekati Akira. " sebenarnya aku ingin bermain - main dulu dengan mu tapi setelah melihat keadaan mu aku jadi tak tega melakukannya" bisik Raja Kegelapan sambil menarik rambut Akira. Bagai sebuah boneka, itu adalah kata yang tepat untuk Akira yang tak memperlihatkan ekspresi apapun dan hanya membuka kedua matanya tanpa berkedip tapi mata merah menyala yang ia tunjukkan tadi kini berubah menjadi hitam pekat. Memang keadaan Akira dari luar bagai boneka namun, berbeda dengan keadaan di dalam dirinya.
"Akira" sebuah suara memanggilnya "Akira.. bangunlah" suara itu memanggilnya lagi. Dan dengan perlahan Akira membuka matanya dan terkejut mendapati dirinya berada di sebuah ruangan putih "dimana aku.. bukannya tadi aku sedang melawan Raja Kegelapan" , ia melihat sekeliling ruangan itu tapi di tempat itu hanya ada ia dan sebuah pedang yang tertancap di tengah batu besar " Akira" suara itu muncul lagi " Akira kemarilah.. mendekatlah kepadaku.. genggamlah aku.. dan gunakanlah aku bersama kekuatanku" suara merdu yang sedari tadi memanggilnya ternyata berasal dari sebuah pedang yang ada dihadapannya.
Akira berjalan mendekati pedang tersebut " mengapa kau memintaku untuk menggunakanmu" tanya akira. "karena, aku jiwamu.. aku kekuatanmu.. dan aku adalah dirimu sehingga aku bisa merasakan apa yang kau rasakan dan kau butuhkan" jawabnya dengan suara yang mampu menenangkan hati. Akira menatap pedang itu tanpa berkedip dan berpikir sejenak " kau benar.. kini aku memang membutuhkanmu" perlahan Akira mendekatkan tangannya dan sebuah cahaya merah menyusuri ukiran di tubuh pedang tersebut. Saat Akira menggenggam ujung pedang, batu tempat pedang itu tertancap perlahan - lahan menghilang. Ketika ia berkedip ia mulai sadar bahwa ruang putih yang ia lihat tadi telah menghilang dan digantikan oleh tempat pertempurannya tadi "terima lah ini Akira" suara raja kegelapan sambil mengangkat pedangnya dan siap memenggal kepala Akira.
Saat Raja Kegelapan mengayunkan pedangnya tiba - tiba ada sebuah pedang yang menahannya dan kedua mata merah menyala yang tadi menghilang kini telah kembali dan menatapnya dengan tajam sehingga mampu membuat Raja Kegelapan terkejut. Akira kini telah berdiri dihadapan Raja Kegelapan dan hanya diam tanpa bicara atau pun menyeringai seperti tadi. " Craannkk" Akira menyerang Raja Kegelapan hingga membuatnya terpental jauh " kau tidak apa - apa Raja ku" tanya Arreto sambil memeganginya "ya aku baik - baik saja" jawab sang Raja Kegelapan. Di sisi lain Akira berdiri tegap mengangkat kedua tangannya dan kepalanya menghadap keatas " EGUZKIA RING" seketika tanah dibawah Akira mengeluarkan cahaya kuning seperti sinar matahari dan membentuk simbol yang sama dengan simbol yang ada tangan Akira. Lalu sebuah cahaya menjulur ke tinggi langit dan munculah butiran - butiran cahaya yang kemudian menggerombol membentuk sebuah pedang " KEN" tiba - tiba butiran cahaya tadi berubah menjadi sebuah pedang sungguhan yang panjang nan indah dan disebut sebagai pedang matahari atau pedang kematian.
Sementara itu, para prajurit Raja Kegelapan mulai berkumpul membetuk sebuah pertahan untuk melindungi rajanya dan untuk menyerang Akira. " kau yang memancingku keluar dan kini kau yang harus mempertanggung jawabkannya" seringai khasnya ia tunjukkan dan tiba - tiba ia melompat ke tengah barisan prajurut Raja Kegelapan dan mulai menyerang mereka dengan membabi buta. Tusukan, tebasan, dan bahkan memenggal itulah yang ia lakukan, ia juga sangat menikmatinya dan menganggap ini hanya sebagai permainan. Sudah banyak prajurit yang sudah ia bantai "aahh.. aku mulai bosan dengan kalian, lebih baik aku akhiri saja" ucap Akira Sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. " Rasakan ini " sebuah kilatan tiba - tiba muncul dan dalam sekejap tanah hancur terbelah bersama para prajurit Raja Kegelapan pun seketika gugur dan darah mereka mengalir deras bagai sungai.
" ba.. ba.. bagaimana mungkin" arreto dan hitomi menelan ludah melihat kejadian tersebut, mereka tak menyangka hanya dengan sekali tebas para prajurit mati semua. " aku tak meyangka kekuatannya sangat menakjubkan dan aku semakin menginginkan pedang itu"
" Coba saja jika kau mampu " tantang akira. Tanpa aba aba pedang Raja kegelapan menyerang akira, namun bukan Akira namanya jika begitu cepat kalah. Dengan cepat ia menangkis dan secara beruntun ia menangkis serangan yang datang kearahnya. Pertarungan mereka begitu dahsyat hingga menimbulkan kerusakan yang sangat parah mulai dari tanah, dan tumbuhan pun tak luput dari sasaran serangan mereka. Bahkan prajurit yang tengah berperang juga terkena kilatan kekuatan . "hosh..hosh.." nafas Raja kegelapan terengah-engah "sudahlah... lebih baik kau berhenti sampai disini.. dan kau terima Saja kekalahanmu" akiramentap dengan tajam dan menodongkan senjatanya tepat didepan kelopak mata Raja kegelapan. Kini nyawa Raja Kegelapn sudah diujung tanduk, dengan mata merah menyalanya akira mulai mengayunkan pedang Indah nan mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEGEND OF SUN SWORD
FantasíaSinopsis : Sakura adalah reinkarnasi dari Akira " seorang penjaga pedang matahari ". Sebuah pedang terkuat dari ribuan senjata yang pernah diciptakan. Pedang yang sangat di incar oleh seluruh makhluk di jagad raya. Penjaga pedang matahari bertugas...