0,0

679 49 9
                                    

"NANI??!!"
































Haru : "Maji de?"

Lisa : "Canda doang bisanya."

Nao : "Lu yakin?"

"Yakinlah." Gue ngangguk.






Lisa : "Alah, palingan mau femes doang kan lo?"

"Urusee!"



Nao : "Ga, ga. Ga yakin si lele ikut begituan. Gagal gua jamin."

"Rese! Gue serius, titik."





Ini udah keputusan yang ga bisa diganggu gugat. Intinya ga bakal ada ralat lagi. Gue disini udah mantepin mental jiwa raga buat masuk organisasi.








Apa salahnya? Gue cuma mau masuk organisasi, tapi temen ga dukung kan sakit, y ga?


Gue mau berubah guys. Mau maju, ga mau mendet di posisi yang sama terus.

Wedee








Haru : "Nanti ga bisa bareng lagi dong.."

"Kaya gue mau mati aja."




















BRAKK!!

Nao : "GUE GA SETUJU LU IKUT OSIS!!!"

Lah dasar belum juga daftar masuk osis udah digebrak duluan_-


Lisa : "Dengerin napa sih, le?"

"Hai' hai'.."


Gue dengan tegas langsung berdiri natap mereka semua.

"Gue denger semua jeritan hati lo semua. Tapi pliss, ini demi masa depan gue. Gue harus aktif di organisasi biar masuk universitas yang gue mau. Bantu gue pliss.."


Secara gue harus nundukin badan ke mereka biar mereka liat kesungguhan gue dalam memilih keputusan yang bulat.


Ga lama setelat itu gue masukin barang-barang ke tas gue kecuali selebaran yang udah gue isi semua. Formulirnya gue giwing-giwing biar senpainya ngerti kalo gue adalah salah satu calonnya. B j

"Doain gue ya semuanya! Mata nee!"

Gue langsung keluar dari kelas terus buru-buru datengin ruang osis yang gak jauh dari kelas gue.











Sepi.











Tapi gapapa. Peminatnya cuma gue doang kayanya.









Gue buka itu pintu. Gue grebek dikit ternyata sesulit ini ya untuk masuk ruang osis. Sip. Gue ngerti, ini salah satu ujian mental pertama yang harus gue hadepin untuk bisa buka pintunya.



















Grebek..












































Gue harus bisa!




































Grebek..






























































Senpai;Yoshizawa RyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang