0,7

112 15 7
                                    

.









Koridor

Lisa : "Kantin yuk!"

Nao : "Kuy."

Haru : "Un, ikou!"

Lisa : "Hari ini menunya apa, ya?"

Haru :"Em... kalau engga salah ada ramen dan kare,"

Nao : "Wah mantap mantap. Gue mau beli masing masing dua mangkok."

Lisa : "Buset banyak amat,"

Lisa : "Mau jadi babi gemuk kan dia, biarin aja wkwk."

Nao : "Sialan, babi gemuk darimana kampret."

Haru : "Dame Nao-chan, jangan makan terlalu banyak! Nanti kamu bisa mengantuk di kelas,"

Nao : "Hai' hai', lagian cuma kali ini doang ko, gapapa lah."

Haru : "Dame Nao-chan!"

Lisa : "Udah diemin aja, kalau ngantuk terus kena marah sensei tau rasa dia. Udah kena marah, jadi babi一"

Nao : "Omae wa mou shindeiru ka??? Kisama omae! Bukkorosu yo!"

Nao ancang-ancang ingin menghajar Lisa tapi Haru menahan Nao agar tidak menyerangnya.

Lisa : "Ya makannya kalau di kasih tau tuh didenger!"

Nao : "Gausah manggil gue babi juga dong! Sial一"









"URUSAIII!!!"










Nao, Lisa, dan Haru menegang setelah Sora berteriak pada mereka.

"Sssttt!! Bisa diem ga sih??"

Haru : "Gomen nasai, Sora-chan."

Nao : "Emang ada apaan sih sampe nyuruh kita diem?"

"Kalian ga liat?? Kita lagi di depan ruang osis bego!"

Lisa : "Eh buset kirain apaan."

Nao : "Alay amat lu ra. Sebegitu nya sama osis. Lagian anak osis juga sama kaya kita, sama sama siswa. Gausah terlalu lebay deh."

"Ya bukan gitu, setidaknya kita harus hormati mereka, gausah pake berisik. Lagian kalian kek bocah tereak-tereak di lorong kelas, ini kan bukan hutan."

Nao : "Hah?"

"Gue juga gamau kalian bikin malu gue. Kalian tau sendiri kan kalau gue mau jadi calon osis, tanda kurung orang penting. Jadi gue mohon kerja samanya, onegai.."

Nao : "Apa? Haha.. coba jelasin lagi apa maksud perkataan lu,"

"Maksud gue ya gue harap kalian ga jadi toxic buat gue, gue ga mau tercoreng lagi di osis,"

Lisa : "Masuk osis aja belum ra, dan lu bilang kita toxic?? Wah, bener-bener lu ra."

"Gue ga bilang kalian toxic, gue cuma ga mau kalau一"

Nao : "Oke oke. Intinya sekarang gue males debat. Gue mau ke kantin. Jaa,"

Lisa mengikuti Nao disusul Haru.

Mulai lagi,

kenapa sih mereka sensitiv banget sama osis?

Ah,bodo!











Taishi : "Ngapain lu sendirian disini?"

Taishi yang habis main basket di lapang langsung menghampiri Sora setelah melihatnya duduk sendirian di pinggir lapangan.

"Kenapa emang?? Gak boleh?"

Taishi : "Galak amat. Gua nanya baik baik juga,"

"Cih,"

Taishi : "Temen lu pada kemana?"

"Bukan urusan lu, kampret."

Taishi : "Salah gua apaan anjir? Marah-marah mulu. Ntar cepet tua loh, Ra."

Taishi ambil botol minumnya dan duduk di samping gue.

Taishi : "Lagi ada masalah ya?"

Sora diem. 

Kayanya ada yang salah sama Sora sampai mood Sora hari ini jatoh banget ke dasar jurang. Dikit-dikit marah, sampai Sora bikin masalah lagi sama Nao, Lisa, dan Haru. 

Apa ini karena OSIS? Sora akui, apa yang dibilang Lisa benar. Sora terlalu fanatik sama OSIS, OSIS, dan OSIS sampai Sora terlalu jaga image supaya appearence Sora bagus hanya karena OSIS. 

Bukan cuma itu, ada satu yang mengganjal ketika Sora ke toilet dan melewati ruang OSIS pagi tadi.  

Beberapa jam yang lalu..

"Ha ha ha, paling tu anak caper ke Ryo. Lagian angkatan baru ko lebih agresif sih,"

Sora mendekatkan telinganya pada pintu untuk mendengar apa yang dibicarakan di dalam.

"Ga tau malu, ga tau diri, hey ngaca dong lu tuh masih bocah hahahaha.."

"Dia tuh kek kecebong yang mau jadi ikan mas tau ga. Terlalu ngarep wkwk."

"Anak mana sih?"

"Anak ips 2,"

"Siapa namanya?"

"Fuji.. em... Fuji siapa gitu aku lupa,"

"Ya ampun bocil hahaha"

.

.

.

Taishi : "Hey, malah ngelamun."

"Siapa yang melamun?"

Taishi : "Ya masa gue sih, hahaha."

"Tai,"

Taishi : "Hm? Apa, apa. Cerita aja sama gua."

"Badan lu bau keringet,"

Taishi nyium baju basketnya.

Taishi : "Oi, namanya juga olahraga pasti bau keringet lah. Kalau wangi berarti gua baru mandi,"

Sora ketawa kecil.

Taishi : "Nah kan ketawa lu. Lu gak tau aja kalau muka cemberut lu tuh jelek banget. Gua juga harus sampe tahan malu duduk di samping lu."

"Lo bercanda ya??"

 Sora mukul-mukul Taishi.

Taishi : "Haha, iya canda deh, Ra."

Taishi natap Sora sebentar setelah itu memalingkan pandangannya ke arah lain karena Sora menyadari kalau dirinya lagi diperhatikan.

Taishi : "Ra, apa sih yang lu pikirin?"

Sora menghembuskan nafas beratnya.

"Ya lu pasti taulah apa yang gue khawatirkan dari kemaren,"

Taishi : "Gua pikir lu gak perlu khawatir,"

"Loh? Kenapa bisa gitu?"

Taishi tersenyum sambil menatap Sora,

Taishi : "Ryo-senpai."











Ee?









Chotto matte... Ryo-senpai? Nande???



______________

Finally, i can post this part for long time :)

Yang kesel boleh keki, asal hati tetep hepi >3<

See you on next episode! Jaa nee minna-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senpai;Yoshizawa RyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang