v

2.8K 493 55
                                    

Sehun berlari dengan sangat cepat melewati beberapa ruangan di susul dengan Leo yang berada dibelakangnya. Ini kesalahannya. Kesalahannya yang lengah dalam menjaga Yoona dalam pengawasannya. Ia lengah karena merasa aman saat dikediamannya. Ia sadar ketika jantungnya berdetak abnormal. Dalam mata pengawasannya, ia melihat Yoona tersungkur lemah dengan Fenosa yang keadaannya tidak jauh dari Yoona.

"Brengsek!" kata-kata itu yang terus keluar dari mulut Sehun. Sumpah serapah ia tujukan pada pelaku yang membuat Yoona terluka.

Tepat didepan matanya, Yoona tidak sadarkan diri. Sehun berlari lebih cepat untuk memperkecil jaraknya dengan Yoona. Ia menopang kepala Yoona dan menepuk pelan pipi Yoona. Leo menghampiri Fenosa yang terkujur lemah sama seperti Yoona. Apakah Irene wanita yang tega menyakiti makhluk kecil dan cantik seperti Fenosa? Sayapnya terlihat sangat rapuh. Kemungkinan Fenosa tidak bisa terbang untuk beberapa waktu. Tetapi kemungkinan terjeleknya adalah Fenosa yang tidak akan bisa terbang selamanya. Leo sungguh menyesal hanya menyaksikan Raven yang menyusul Yoona. Ini sudah sangat terlambat untuk menyesali semua.

Sehun mengangkat tubuh Yoona. Ia melihat darah yang tercetak jelas di dinding tidak jauh dari Yoona. Dinding yang retak dan berbecak darah segar. Ia sudah tidak peduli. Keselamatan Yoona adalah yang utama. Sehun menyuruh salah satu bawahannya untuk mencari dokter dari dunia manusia. Dokter yang bukan manusia. Dokter yang menyamar menjadi manusia di dunia manusia.

Sehun membaringkan tubuh Yoona dengan perlahan seakan takut menyakiti wanita yang baru beberapa menit resmi menjadi isterinya. Ia mengusap lembut surai hitam Yoona. Berkali-kali ia menggumamkan kata maaf pada Yoona. Ia tahu bahwa itu tidak berguna karena Yoona sama sekali tidak mendengarnya.

Melihat gaun Yoona yang akan membuat wanita itu tidak nyaman, Sehun berinisiatif untuk mengganti pakaian Yoona dengan pakaian yang lebih nyaman. Ia mengambil pakaian di almari yang dimana pakaian Yoona sudah tersedia semua didalamnya. Memilah pakaian yang sekiranya nyaman untuk Yoona.

Setelah mendapatkannya, Sehun bergerak untuk membuka gaun hitam yang dikenakan Yoona. Saat gaun itu terangkat melewati perut, rahang Sehun mengeras dan matanya berubah menjadi merah terang. Bukti bahwa dirinya sedang diselimuti amarah yang besar. Hantaman dari Irene membuat perut Yoona lebam bewarna biru dengan sedikit bercak merah. Yang Sehun takutkan adalah pendarahan dalam yang terjadi di perut Yoona.

Sehun bergegas mengganti pakaian Yoona. Setelahnya, ia menyuruh Naila dan Carila, fairy berwarna pink dan biru untuk menjaga Yoona. Ia menyuruh Leo untuk tetap mengawasi Yoona, sedangkan dirinya keluar dari kediamannya untuk urusan yang penting.

Disisi lain, Alfreed -bawahan Lucifer yang berwujud werewolf- membanting Irene tepat didepan Beelzebub. Sebenarnya untuk makhluk kalangan bawah, tidak akan bisa menyentuk anak-anak raja iblis. Berbeda dengan Alfreed. Saat ia sekarat, Lucifer mengalirkan darahnya untuk diminumkan ke werewolf yang sekarat itu. Kekuatannya bisa melebihi anak-anak raja iblis yang lain, keluar dari Sehun. Dan sebagai balas jasa, Alfreed mengabdikan hidupnya untuk Lucifer. Sama seperti Raven yang sangat setia pada Lucifer.

Beelzebub yang kaget akan kondisi puterinya yang bersimbah darah dan diperlakukan seperti kotoran, menatap Alfreed dengan wajah yang menunjukkan kemurkaannya. Sebelum Beelzebub menghantam Alfreed, Lucifer muncul dibelakang Alfreed menambah keterkejutan Beelzebub. Kabut hitam yang sangat pekat menutupi tubuh Lucifer adalah bukti bahwa Lucifer sedang tingkat amarah yang sangat besar. Terlihat dari penjaga kediaman Beelzebub yang tumbang tanpa sedikitpun sentuhan dari Lucifer.

"Kau memperlakukan puteriku seperti ini, Lucifer. Apa kau ingin memutuskan tali pertemanan kita?" tanya Beelzebub dengan sedikit khawatir akan amarah yang menyelimuti Lucifer.

"Kau tanyakan pada gadis kecilmu. Ia merusak pernikahan sakral puteraku. Jika kau menginginkan tali pertemanan kita terputus, maka putuskanlah. Aku lebih tidak membutuhkanmu," suara Lucifer terdengar sangat berat dan tajam.

"Bukankah wajar? Puteriku mencintai puteramu"

"Dengan menyakiti menantuku? Tidak, Beelzebub. Kau menginginkan peperangan kita terjadi kembali?" kabut itu memperlihatkan mata Lucifer yang sudah berwarna merah menyala seperti mata Sehun saat melihat keadaan perut Yoona. "Jika kau menginginkan peperangan kita terjadi kembali, akan ku pastikan kau mati di tanganku. Tidak, bukan dirimu saja, akan ku musnahkan semua keturunanmu. Bukan hal sulit untuk mengenyahkan dirimu dan keturunanmu," lanjut Lucifer.

Hawa mengancam kembali menyeruak bergabung dengan perseteruan kedua raja iblis itu. Ya. Sehun dengan aura mematikannya memasuki kediaman Beelzebub. Lucifer yang menyadari kehadiran Sehun hanya terdiam hingga Beelzebub menyadari kehadiran putera tunggal Lucifer itu.

Sehun berdiri tepat disamping Lucifer. Warna mata yang benar-benar sama. "Apa aku menganggu percakapan kalian?" tanya Sehun.

Lucifer menyeringai menampilkan taringnya, "tentu tidak, nak. Apa yang membawamu kemari?"

Sehun menunjuk Irene yang sudah tidak sadarkan diri, "boleh aku membawa jalang itu?"

"Tentu, jika kau ingin."

Beelzebub dengan cepat beranjak dari singgasananya dan berdiri didepan puterinya untuk melindungi puterinya saat Sehun mulai mendekati tubuh Irene.

"Menyingkir!" / "Jangan mendekat!"

Melihat Beelzebub yang tidak memberi jalan pada Sehun, membuat Lucifer menghampiri puteranya, dan menepuk pelan pundak puteranya. "Kembalilah. Jaga isterimu. Biar aku yang menangani Beelzebub dengan wanita itu"

Sehun menghela nafas kasar. Ia ingin sekali membunuh Irene dihadapan Beelzebub dan Lucifer. "Pastikan ia menderita, Lucifer!"

Lucifer menjawabnya dengan anggukan pelan. Anaknya memang tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'ayah'. Beberapa anak iblis juga berprilaku sama dengan Sehun. Ia melihat anaknya yang sudah hilang dan berganti dengan gagak yang berterbangan menggantikan tubuh anaknya. Itu adalah salah satu kekuatan Sehun, mengilang dan digantikan oleh beberapa gagak hitam.

Setelah menyerahkan urusan tersebut pada Lucifer, Sehun kembali ke kediamannya. Leo mengatakan bahwa dokter yang ia panggil sudah kembali ke dunia manusia. Perut Yoona hanya mengalami lebam dan tidak ada luka serius. Berbeda dengan keadaan Fenosa yang sudah di vonis bahwa Fenosa tidak bisa terbang. Sehun akan mengurus Fenosa nanti, yang ia inginkan adalah kesadaran Yoona.

Beberapa jam Sehun menemani Yoona yang masih tidak sadarkan diri. Walau jarum jam terus berputar, waktu di dunia bawah seperti tidak berjalan. Ia menemani Yoona dengan membaca buku tentang kesehatan manusia dengan sesekali melihat Yoona yang terbaring lemah.

Setelah melewati waktu yang cukup lama, Yoona menggerakan tubuhnya pelan dan meringis merasakan sakit pada bagian perutnya saat ingin mengambil posisi duduk. Sehun dengan cepat menutup bukunya dan menghampiri ranjang Yoona. "Kau tidak perlu bangun, sayang. Tidurlah kembali, keadaanmu belum pulih sepenuhnya," Sehun berusaha untuk tetap menjaga Yoona agar terus berbaring.

"Ha-us" suara Yoona tercekat karena rada kering yang menjalar pada tenggorokannya.

Sehun menyuruh Carila untuk mengambilkan air. Carila dengan cepat menuju ke dapur kediaman Oh Sehun dan menyuruh wanita -bukan manusia- untuk membawakan minum ke kamar Tuannya dan isterinya.

Saat minuman datang, Sehun tidak membantu Yoona mengubah posisinya untuk duduk, tetapi hanya mengangkat sedikit kepala Yoona dan meminumkan air yang berada di gelas. Karena sulit untuk meminumkannya dengan posisi seperti itu, Sehun meminum air yang berada digelas tanpa ia telan. Lalu ditempelkan bibirnya dengan bibir isterinya dan menyalurkan air dari mulutnya ke mulut isterinya. Naila, Carila dan pelayan wanita yang melihat itu, spontan menutup matanya. Leo yang melihat adegan itu membuka lebar matanya dan membulatkan mulutnya.

Yoona yang merasa diperhatikan dengan keempat makhluk itu, menepuk keras dada suaminya. Sebagian air tidak berhasil Yoona telan, akibatnya air mengalir dari sudut bibir Yoona menambah kesan sexy.

Setelah Sehun memastikan air yang berada di mulutnya sudah habis, ia menjauhkan wajahnya dari wajah isterinya yang sudah merah padam. Sehun menyeringai melihat wajah isterinya, "mengapa wajahmu memerah? Bukankah itu hal yang wajar untuk dilakukan suami isteri?" Sehun mendekatkan bibirnya pada telinga Yoona, "aku ingin melihat ekspresi isteriku saat aku meminta hak malam pertamaku."

Lucifer's Son ✔Where stories live. Discover now