Hauraa Khansa & Hauraa Liza

27 3 0
                                    

Bagaimana bisa ia mengatakan kepada kedua orang tuanya jika orang yang niatnya akan ia khitbah ialah kekasih dari kakaknya sendiri.
" kenapa sesakit ini yaAllah? Mungkin rasa sakit ini harus hamba terima, hamba sadar jika hamba telah membagi cinta hamba untukmu". Ucapnya dalam hati, Akankah ia bisa menerima bahwa sebentar lagi seseorang itu akan menjadi kakak iparnya. Iya, dia harus menerima itu, apapun resikonya ia harus menerima.
°
°
°
°


°
Saat itu khansa tengah menunggu di sebuah butik untuk fitting baju pernikahannya dengan Akbar, tetapi yang ditunggunya sedari tadi belum menampakkan diri. Sudah berkali-kali khansa mengirim pesan pada akbar tetapi laki-laki itu tak kunjung membalasnya.

Send To : Mas Akbar G.A😎
Assalamualaikum, Mas Akbar jadi kan fitting bajunya ?.

Send To : Mas Akbar G.A😎
Mas dimana? Jadi jam 9 kan?

Send To : Mas Akbar G.A😎
Aku udah berangkat dulu mas, ku tunggu di lobi butik nya mbak anggi yah.

Sudah 30 menit berlalu tetapi Akbar tak kunjung membalas satu pesan pun dari khansa. Sekarang jam menunjukkan pukul 09.30 dan sudah setengah jam khansa menunggu di lobi butik sendiri. Sudah berkali-kali khansa cek handphone nya tetapi tetap saja tak ada notifikasi pesan masuk sama sekali. Sampai seseorang menepuk pundaknya.

" Assalamualaikum kak khansa." sapa seseorang yang menepuk pundaknya tadi.

" Loh Liza kapan balik? Aduh lama ga ketemu tambah cantik aja adek kakak" Liza hanya tersenyum simpul.

" Tadi pagi kak, jam 9 baru nyampek, pas di rumah aku di suruh ibu langsung ke butik ini nemenin kakak katanya." Liza memperhatikan kakaknya yang menurutnya semakin dewasa dan tak terasa sebentar lagi akan menikah.

"Mas Akbar dimana kak? Kakak kesini sendiri?" liza tampak celingak celinguk mencari keberadaan calon kakak iparnya namun nihil, tidak ada disana.

" Lah itu liz, kakak dari tadi udah sms dan telvon tapi ga ada balesan. Kita janjian nya jam 9 tadi tapi sampe sekarang mas Akbar belum datang". Khansa tampak kecewa, akbar tak menepati janjinya.

" lagi sibuk mungkin kak, posithif thinking aja ". Liza kembali tersenyum untuk menenangkan ke gelisahan kakaknya.

" iya mungkin, oh iya kamu tugas bukannya masih 2 mingguan lagi ya di kalimantan? " khansa sudah sedikit tenang dengan kehadiran adik nya, Haura liza yang sering dipanggil liza itu adik kandung dari khansa. Umurnya 21 tahun, sedangkan khansa 2 minggu lagi berumur 22 tahun tepat di hari pernikahannya. Kelahiran khansa dan liza memang hanya terpaut 1 tahun.

" iya seharusnya 2 minggu lagi, tetapi Aku sengaja ambil ganti masa kerjaku di majukan karena aku mau menghabiskan waktu ku dengan kakak, sebelum kakak menikah". Senyum khansa merekah, mendengar ucapan adiknya.

" Uhhh sepertinya kamu kangen berat sama kakak yaaa 😁..".

" iya dong kangen banget malah kak, sini sini peluukk." liza merentangkan tangannya ke depan khansa, khansa pun memeluk adiknya yang sangat ia rindukan, sudah hampir 6 bulan dirinya tak bertemu adiknya yang memang di pindah tugaskan di kalimantan.

Yes, I Do.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang