"Bolehkah aku mengatakan, bahwa kamu adalah cinta pertamaku?"
~~~
Teeeet. Teeeettttt!!!....
Bel berbunyi, tanda sekolah telah usai. Pejuang sekolah menengah pertama, perlahan berhamburan meninggalkan kelas.
Berbeda denganku yang masih duduk mencatat materi yang tidak kuikuti saat aku dispensansi untuk rapat organisasi.
"Syahnas, kamu latihan lagi?" tanya Dewi dengan raut wajah sedikit kesal.
"Iya, Wi. Minggu depan kan udah
mulai lomba. Kamu datang ya! Bawakan cemilan buat aku dan reguku. Hehehe." jawabku yang seolah-olah merayu Dewi agar tidak kesal."Good Luck, deeh. Tapi nanti kamu datang kursus kan?"
"Iya, Wi. Habis maghrib kan? Pulang latihan, aku langsung cuuss deeh. Carikan tempat ya."
Dewi mengangguk, kemudian pergi meninggalkan kelas. Kebetulan aku dan Dewi mengikuti kursus Bahasa Inggris di Mr. Oman yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari sekolah.
Kami berencana untuk jalan-jalan ke Mall terlebih dahulu sebelum pergi ke kursus. Namun, rencana kami gagal untuk keseribu kalinya.
Aku bergegas menyelesaikan kewajibanku dan segera berlari menuju sanggar pramuka yang jaraknya sekitar 200 meter dari kelasku untuk mengikuti latihan pramuka.
Siang ini cukup terik dan sanggar cukup ramai dengan anak-anak kelas unggulan. Wajar saja, sebagian anggota regu kami berasal dari kelas unggulan. Terlebih lagi, ada Aldi, yang juga menjadi peserta lomba pramuka kali ini. Oh My God!!!
Ada sedikit rasa canggung ketika bertemu dengannya. Ini semua akibat ulah Reni dkk yang dengan bangga menyebar rumor kalau Aldi menyukaiku. Mereka tampak senang dan tertawa puas setelah menyebar rumor berbahaya itu.
Aku tidak berkomentar banyak, karena kondisi otakku yang "blank" pasca putus dengan Evan, anak kelas regular D. Aku sedikit takut berteman dengan laki-laki, apalagi menjalin hubungan asmara. Aku benar-benar Trauma!!!
~~~
Aldi, cowok kelas unggulan. Teman satu organisasi pramuka yang biasanya suka jahil dengan menggunakan nama ayahku sebagai bahan ejekan. Dia menjadi salah satu korban ejekan Reni dkk karena dia menyukaiku. Aku juga sedikit menyadari bahwa perhatiannya kepadaku, melebihi perhatian yang diberikan Ayah untukku.
Menurutku, Aldi sosok yang sederhana. Setiap hari ia berangkat dan pulang sekolah dengan motor yamaha merah pemberian ayahnya.
Tubuhnya tidak begitu tinggi, tapi tangannya berotot. Sepertinya dia cowok bertubuh atletis dan kuat. Kulitnya berwarna cokelat matang dan terlihat cukup manis.
Sepak bola adalah hobinya. Meskipun ia hanya Defending-Midfielder alias pemain gelandang bertahan, tapi ia terlihat sangat keren ketika menggiring bola.
~~~
[Tepat pukul 18.30 WIB]
Aku dan Dewi tiba di kursus Mr. Oman bersamaan. Kami berjalan memasuki kelas sambil bersenda gurau. 5 menit kemudian Mr. Oman memasuki kelas.
"Good Evening, Everybody. How are you today? I hope, all of you have a good mood today. Today, we learn about simple past tense and simple perfect tense. Open your book page 87! And listen to me!"
Bimbingan berjalan sekitar 1 jam 30 menit dan diakhir pertemuan, Mr. Oman mengajak kami bermain games selama 10 menit. Mr. Oman melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada kami dan menilai bagaimana cara kami menjawab.
Malam itu, tidak kusangka Mr. Oman mengajukan pertanyaan yang membuat jantung ini berdegub kencang. Dan yang lebih menakutkan lagi, cuma bayangan cowok berkulit cokelat matang itu yang terlitas di pikiranku.
"Okay, Next. Syahnas. Hmmm. I want to ask you something. Right now, Who is your first love, Syahnas?" tanya Mr. Oman dengan senyum lebar.
Aku begitu gugup dan akhirnya menjawab. "My first love is Aldi, Sir."
Pipiku mulai tampak merona. Kepalaku menunduk karena malu menatap seisi ruangan. Meskipun tidak ada yang bersorak. Namun, aku amat sangat malu. Hatiku berkecamuk dengan sendirinya.
"Aku terlalu percaya diri mengatakan. Tidak berpikir sebelum berbicara. Kenapa jawabannya harus dia? Ah, Nggak papa. Ini kan memang tuntutan supaya aku berani ngomong pakai bahasa inggris. Tapi aku malu banget. Kalau Aldi menganggap aku suka dia gimana ya? Aduh, nggak tau ah!"
~~~
Esok harinya sepulang latihan pramuka, aku berlari menemui Aldi di parkiran sepedah. Aku menceritakan tentang hari pertama kursusku kepadanya dan meminta saran agar dapat memahami karakter Mr. Oman ketika mengajar (Aldi merupakan murid Mr. Oman selama 1 tahun bimbingan).
Dia mendengarkanku sambil menuntun sepeda hijau tuanya menuju pintu gerbang.
Aku juga bercerita kalau Mr. Oman mengejutkanku dengan pertanyaan yang membuatku bingung untuk menjawab.
"Jadi, Mr. Oman kemarin bertanya, siapa cinta pertamaku. Aku bingung menjawabnya"
Dengan suara lemah lembut dan penuh keingintahuan, Aldi bertanya "Lalu kamu jawab siapa, Nas? Cinta pertamamu itu?
"Aku jawab, Kamu di. Hehe"
"Heh?" Aldi terkejut dengan jawabanku. Dia tersenyum malu.
"Iya. Aku bilang ke Mr. Oman, kalau kamu cinta pertamaku. Bolehkan, kalau aku mengatakan bahwa kamu adalah cinta pertamaku?"
Aldi hanya membalas dengan senyuman. Pipinya tampak merona. Dia begitu bahagia sambil menuntun sepedah hijau tuanya keluar melewati pintu gerbang.
Kedua bola mata ini begitu malu untuk saling menatap. Kurasa saat ini, aku mulai sedikit menyukainya.To be Continued >>
-----------------------------------------------------------
Hello gaeess😊
Ini pertama kalinya aku bikin cerita. Semoga kalian semua menikmati cerita ini yeay. Hehe😁Dan...
Jangan lupa buat vote dan comment yaa!!!
Saran dan kritik kalian sangat berarti buat kisah Aldi dan Syahnas selanjutnya😊Salam sayang dari
-khodijahturrohmah-
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU !!!
Teen Fiction"Aku siap menerimamu kembali. Karena aku bersedia menunggumu kembali untukku. Syahnas." kata Aldi melalui pesan singkatnya yang dikirim untukku. Bagiku melepasmu bukan menjadi akhir dari sebuah kisah, tetapi menjadi awal bagi kita untuk mengukir ken...