Prolog

162 6 3
                                    

Qila nama panggilannya, lebih lengkapnya Amevia Syaqila. Lahir 31 Oktober 2002. Yang lebih tepatnya dihari Senin ia dilahirkan dan berstatus sebagai anak tunggal jika dilihat dari akte keluarga.

Ya,Qila memang lahir di medan. Yaitu ditempat ayahnya Qila juga dilahirkan dan dimana tempat awal mulanya perjuangan keras ayahnya yang sekarang menjadi perusahaan ternama dan memiliki banyak cabang diluar kota mau pun luar negeri.

Semua ini berkat kerja ayahnya Qila yang juga selalu di dampingi dengan bundanya Qila. Ia selalu mendukung kerja keras ayahnya.

Sedangkan bundanya Qila. merupakan seorang dosen di Universitas Indonesia atau biasa disebut dengan UI. Ia mengajar di jurusan Fakultas Kedokteran. Namun, disela-sela pekerjaannya yang menjadi dosen. Yaa selayaknya seorang ibu sekaligus istri yang mengurus suaminya dan anaknya, yaitu ibu rumah tangga.

Sedangkan Qila? Ia masih menduduki bangku kelas 10 yang ada di sekolah SMA WIJAYA,Jakarta.

Memang Qila lahir di Medan. Namun, mau tidak mau. Qila  dan bundanya harus ikut ke Bogor, Karna pekerjaan ayahnya Qila. Dan sekarang Qila harus pindah ke Jakarta di karenakan pekerjaan ayahnya juga.

Senin-04 Agustus 2008, Bogor.
Dihari pertamanya, Qila duduk dikelas 1 SD. Dari semua murid dikelas itu, dialah orang yang paling santai dan paling pede. Ia duduk disebelah bangku seorang anak gadis yang rambutnya terkepang disisi kanan dan kiri. Dan tak lupa juga dengan kaca matanya yang bulat itu.

Ia sedang berdiam diri dan menundukkan kepalanya layakkan orang yang ketakutan. Serta melipat tangannya yang mengartikan bahwa dia masuk kedalam katagori murid baik di kelas tersebut.

Qila menghampirinya dan duduk disebelahnya "hai! Namaku amevia syaqila, biasanya siihh orang orang pada manggil aku Qila."dengan semangat empat lima ia memperkenalkan dirinya kepada seseorang tersebut. Namun, gadis kecil itu hanya menatapnya dengan kebingungan.

"Oii! Kok diem aja sih buuk? Nama kamu siapa?" Dengan cerewetnya menanyai nama perempuan itu. "Na..nama.. a..aku.. a..Aira..Alanis." jawabnya dengan terbata-bata dan ketakutan.

"Oooooooo, panggilannya?" Tanya Qila langsung tanpa basa-basi. Namun dia masih terdiam "haduuuuuhh kamu ini kenapa siih? Capeekk deehhhh." Qila menepuk jidatnya sendiri.

"Mm.. i..Ira."jawabannya membuat Qila baru menyadari bahwa Ira tidak nyaman dengan sikapnya yang terlalu informal kepadanya. "Ehh hehehehe maaf ya aku memang kayak gitu orangnya, salam kenal ya Iraa. Kamu jadi temen aku boleh kan?" Tanya Qila sambil mengulurkan tangannya kepada Ira.

Dengan sedikit ragu-ragu Ira mengulurkan tangannya. Dengan cepat Qila mengambil tangannya Ira untuk berjabat tangan kepadanya. Karena Ira terlalu lama menyodorkan tangannya kepada qila "udaahh biasa ajaa doongg jangan gagok gagok gitu. Aku enggak gigit kok hehehe"

Masih dengan berjabat tangan Ira mengatakan "iya boleh kok, salam kenal juga Qilaa" katanya sambil menaikkan senyum bibirnya yang tak kalah manis dengan senyum mungilnya Qila.

Senin-04 Juli 2017, Jakarta.
"Qilaaaa!! Banguuuunnn!! Yaa allah naaakkk!! Udah jam berapa ini?!!" Sambil menarik selimut Qila. "Aduuuhh buuunn Qila berangkat sama Iraa." ia menarik selimut itu kembali ketubuhnya dengan bermalas-malasan ia menggolekkan badannya. "Eh enggak enggak cepat mandi SE KA RANG!!" Ditarik kembali selimut itu dan di dudukkannya badan anak semata wayangnya itu.

Tak heran setiap pagi Qila  memang selalu seperti itu dan mungkin akan selalu seperti itu. Termasuk dihari pertamanya bersekolah di Jakarta. sifat pemalasnya tidak bisa di musnahkan dari bumi ini, Ntah kapan ia bisa bangun pagi.

Namun sayangnya pagi itu, seorang gadis berumur 15 tahun. yang bernama Amevia Syaqila ini, sama sekali tidak menyadari bahwa hari tersebut adalah awal mula dari segala lika liku kisah cintanya bersama dia.

***

HAI GUUUYYYSS!!! SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITANYA YAA❤️❤️
Kalau kalian suka please vote and comment!
Ig:anisataqwalbs

The unexpected boyWhere stories live. Discover now