Prolog

2.4K 90 11
                                    

Holla... Jangan pada sedih kalo the Destiny of Love yang udah abis. aslinya gak pengen bikin cerita ini tapi berhubung ada beberapa reader yang pengen dan kepo banget akhirnya gue publish. Ini bukan sekuel! Memang beberapa tokoh muncul tapi gak banyak pengaruhnya and... Bisa jadi berakhir short story tergantung seen and vote.  Enjoy reading...

***

"Da,  ikut gue yuk" ucap viko kepada pemuda, mahasiswa semester 6 ini. Pemuda itu hanya berdecak malas.

"enggak ah,  lo pasti ngajak gue ke tempat aneh-aneh. Enggak mau gue"tolak pemuda berusia 21 tahun itu.

"aneh-aneh?maksud lo club gitu?"tanya viko,  pemuda itu hanya mengangguk malas. Viko memincingkan matanya dan menjitaknya.

"sekarang masih siang o'on mana ada club yang buka jam segini. Kan gue udah bilang gue udah tobat"

"ah gak percaya gue lo tobat bang. Mana ada ketua klub playboy se-Melbourne tobat,  apa kata dunia???"sindir pemuda bernama mahda itu.

"alay lo. Makanya ikut gue. Ntar lo tau apa alesan gue tobat"ucap viko sambil mendorong kepala mahda menggunakan telunjuknya.

"apa? Cewek pemerkosa rush putih lo itu?"tebak mahda asal

"ah kebanyakan omong lo. Buruan ikut gue ah"ucap viko menarik tangan mahda yang masih duduk malas.

Dengan ogah-ogahan mahda terpaksa mengikuti kakak asuhnya itu. Viko adalah kakak asuh selain mas Beni. Hampir 2 tahun 3 bulan yang lalu mahda memutuskan bersekolah di Melbourne dengan dalih lebih dekat dengan Indonesia tapi selama ini,  dia malah tidak pulang. Kakak dan kakak iparnyalah yang justru mengunjunginya,  tentu saja berkat tiket gratis dari mas Beni.

Bagi mahda,  mas Beni adalah penyelamat di keluarganya. Dulu saat mas beni masih susah,  arman sering dititipkan di rumahnya. Arman tak ubahnya seperti adik,  sama seperti Riki. Setelah mas Beni pulang,  mas beni menawarkan diri membawa dan merawat mahda dan riki bersama Arman. Mas beni tau kondisi keuangan kakak dan kakak iparnya yang pas-pasan tidak akan cukup menyekolahkan mereka berdua.

***
"ngapain kita kesini bang? Lo mau masukin gue ke RSJ? "tanya mahda saat mobil viko memasuki pelataran parkir RSJ.

"lo terlalu banyak ngomong. Heran gue,  tau gitu riki aja yg ikut gue" ucap viko pura-pura menyesal.

"cih. Idup lo bakalan sepi kaya kuburan kalo Riki yang ikut lo. Udah lo mendingan bersyukur aja deh kalo gue yang ikut lo bang"ucap mahda dengan bangga. Viko hanya menggelengkan kepalanya lalu keluar dari mobil. Mahda otomatis mengikuti langkah kakak asuhnya itu.

Viko melewati beberapa perawat sekaligus menyapa mereka dengan ramah. Mahda menebak,  abangnya itu sering ke tempat ini.

Tapi buat apa? Serius cewek gila itu dirawat disini. Sakit jiwa? pikir mahda memikirkan sepupu mas Adrian yang sedikit barbar namun ditaksir oleh bang viko, selera yang aneh.

My Guardian Angel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang