My Guardian ANGEL 02

510 47 3
                                    

Cheryl duduk dengan gelisah dibawah tatapan seniornya yang tadi pagi menegurnya itu. Kakak seniornya itu sedang berkumpul dan melihat kearahnya terus-menerus.

"lo kenapa ryl?"tanya rosi yang dari tadi melihatku gelisah.

"hmm... Kalian ngerasa gak sih kakak senior itu pada liatin aku"ucapku canggung. Rosi dan widya pura-pura menatap mereka. Mereka mengangguk.

"naksir kali ke elo ryl. Apalagi kak Fero,  dari tadi gue perhatiin dia lihatin elo loh. Ciye... Ciye... "ucap widya.

"apaan sih... Udah ah yuk buruan ke kelas. Aku gak mau telat di hari pertama kuliah" ucap Cheryl dengan semangat menggebu-gebu.

Sementara di meja lain,  Fero,  Brian dan Haris sedang menatap kepergian Cheryl dan kedua temannya yang lain.
"gebet aja fer,  kalo lo demen. Lumayan tuh. Taruhan dia masih virgin!"ucap brian tanpa malu-malu.

"taruhan ajalah,  gak asik tau kalo gak pake duit"usul Haris,  Fero yang pada dasarnya suka tantangan merasa tertantang.

"oke. Gue yakin,  gue bakalan dapetin tuh cewek,  Cheryl... Cantik,  body juga ok"ucap Fero dengan seringainya.

"oke kalo lo berhasil pacaran sama tuh cewek kita bayar 2 juta gimana nih?"ucap brian menantang.

"cih....enak aja 2 juta,  duit apaan tuh.
Lo berdua denger ya,  kalo gue sampe bisa nidurin tuh cewek lo bayar ke gue masing-masing 10 juta,  how?"tantang Fero.  Haris dan brian saling berpandangan.

"Fine! Setelah lo incip,  kita kebagian dong pastinya"ucap brian,  Fero hanya menantap jahil.

"Deal"ucap Fero menjabat tangan keduanya.

***

Awalnya fero tidak menampik tertarik pada kecantikan juniornya yang bernama Cheryl. Tapi jiwa nakalnya merasuki jiwanya hingga setan mampu meniupkan ide tergilanya. Secara perlahan-lahan Fero mendekati Cheryl, seperti saat ini saat supirnya telat menjemput. Fero menepikan mobilnya.
"belom pulang?"tanya fero saat menurunkan kaca mobilnya.

"belum kak"

"gue anter aja"tawar Fero.

"gak usah kak,  bentar lagi juga dateng. Itu dia mobilnya. Saya duluan kak"ucapnya dengan ramah. Cheryl menyebrang menghampiri mobilnya. Sementara Fero hanya mampu memukul setir mobilnya.

Pikiran licik mulai menggelayuti otaknya,  dia mengikuti mobil Cheryl hingga masuk ke sebuah perumahan elit.
"jadi nih anak,  anak orang kaya"gumamnya.

Ditepikan mobilnya,  dia keluar menuju pos satpam untuk bertanya
"selamat sore pak,  saya mau tanya pak rumah yang itu rumahnya siapa ya pak?"tanya fero sambil menunjuk rumah mewah

"oh itu rumahnya pak Imran mas"ucap satpam itu.

"Imran... "gumam fero lirih.

"Imran Qodriyaksa mas" timpal satpam lain.

Deg

"oh... Kalo gitu apa bapak kenal dengan Kresna Afi Qodriyaksa?"tanya fero mencoba mencari kebenaran. Dilihatnya para satpam nampak bingung

"maksud saya Viko... Ya Viko Qodriyaksa"ucap Fero setelah mengingat nama panggilannya.

"owalah mas Viko, ya kenal mas... Dia mah orang baik mas,  suka bawain makanan sama cangkrukan di pos sini mas tapi sekarang udah gak dirumah mas"jawab salah satu satpam yang agak tua itu.

"kalo boleh tau kemana ya pak?"

"waduh bapak gak tau mas,  kayaknya kok keluar negri mas. Tapi saya juga gak tau mas"ucap satpam itu,  Fero hanya mengangguk mengerti

"makasih ya pak,  permisi pak"ucap fero pamit dan segera masuk ke mobilnya dengan kesal.

"Jadi dia adik viko resek itu... Ck... Kalo gitu gue gak akan segan-segan"gumamnya kemudian menjalankan mobilnya pergi ke sebuah klub malam.

***
Dilihatnya brian dan haris sibuk dengan minuman dan teman kencannya.
"jadi gimana taruhan kita?"tanya haris.

"roman-romannya ada yang gagal nih"ucap brian memanas-manasi.

"gue gak gagal cuma..."

"halah ngeles aja lo,  fer! Udah bayar ajalah"ejek brian yang diselingi tawa dari haris.

"Gak! Gue belum kalah! Dan lo liat aja,  mau dia kasih keperawanannya secara suka rela atau dipaksa gue gak peduli"ucap fero dengan dingin.

"lo ada niatan mau perkosa dia,  hah? Gila lo! "ucap haris.

"hhh... Dengan atau gak ada taruhan ini gue pastiin dapetin keperawanannya Cheryl. Gue akan buat Viko Qodriyaksa cari perkara sama gue" ucap Fero dengan mata penuh dendam.

"Viko Qodriyaksa? Senior yang udah buat lo di DO itu?"tanya haris menaikkan satu alisnya.

"ya,  dan yang udah nyebab'in nyokap gue kena serangan jantung dan meninggal. Gue akan bales dendam"

"dengan perkosa Cheryl? Lo yakin... Inj keluarga  Qodriyaksa,  Fer,  lo jangan gila."

"lo tenang aja,  gue pastiin si Cheryl bakalan hamil benih kita bertiga"ucap fero sambil menyeringai.

"Gila lo,  jadi lo mau bagi rezeki gitu?"tanya Haris dengan penuh makna.

"emang lo nolak? Lumayan nih,  bakalan gue bikin bokongnya gak berhenti bergetar karna sentuhan gue"ucap Brian.

"tapi tetep yang pertama ngincip gue!"ucap Fero sambil tertawa. Haris dan Brian ikut tertawa sambil sesekali meminum minumannya.

"jadi gimana rencananya dan kapan waktunya?"tanya haris penasaran.

"lo tunggu aja aba-aba dari gue...biar gue yang urus"ucap Fero dengan menyeringai penuh kelicikan.

***

Cheryl sedang tersenyum membaca curhatan abangnya di email yang dikirimkan kepadanya. Disana abangnya punya adik asuh yang katanya bawel tapi baik hati dan alim banget.

Didalam hati Cheryl jadi penasaran sosok mahda yang diceritakan abangnya seperti apa,  apakah dia lucu? Apa dia baik hati? Atau apa dia bisa ngajarin Cheryl ngaji... Astaga kenapa pipinya merona saat mengingat mahda?

Drt.... Drt.... Drt

Beberapa kali ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Diliriknya ternyata pesaan dari seniornya yang bernama Fero. Cheryl sempat bingung kenapa akhir-akhir ini Fero terus menerus menghubunginya dan mendekatinya.

Cheryl tidak terlalu menggubris panggilan dari Fero dan memilih untuk tidur. Dia tersenyum tinggal 3 hari lagi masa ospeknya akan berakhir. Diranjang,  Cheryl tersenyum membayangkan sebulan lagi dia akan pergi berlibur menemui abangnya sekaligus penasaran ingin bertemu dengan mahda,  adik asuh abangnya itu.

Tbc

RembulanWest
28/09/17

My Guardian Angel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang