*06

104 14 0
                                    


***

Cahaya matahari yang menyelinap masuk lewat celah tirai jendela membuat Jimin mengerang, bukannya bangun dia menutup wajahnya dengan selimut dan melanjutkan tidurnya, tapi usaha itu percuma karena eomma Jimin datang membuka seluruh tirai di kamar Jimin dan membuka selimut yang menyelimuti Jimin seperti kepongpong.

"Eeeuummm"

"Ayo bangun Jimin, ini sudah siang kamu tidak mau ke sekolah?" eomma Jimin menepuk-nepuk pipi Jimin pelan, tapi Jimin hanya menjawab dengan gumaman yang tidak jelas.

"Kamu yakin tidak mau bangun, ini sudah jam tujuh kurang lima belas menit Jimin." Jimin terdiam sebentar dan mata Jimin yang awalnya terpejam kini terbuka lebar dan tanpa aba-aba berlari ke kamar mandi.

"Jimin hati-hati nanti kamu jatuh."

"Ne eomma." Eomma Jimin keluar dari kamar putranya dan melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Eomma Jimin menyiapkan sarapan untuk putranya sendiri, pelayan?, Eomma Jimin menolak karena menurutnya bekerja sendiri lebih nyaman, selagi sehat kenapa harus ada pelayan?, aku juga bisa melakukan pekerjaan ini, selain itu aku kapok jika harus menggunakan pelayan, ya itulah alasan yang di katakan. Pernah sekali eomma Jimin mencoba menggunakan pelayan tapi hasilnya malah menjijikkan, pelayannya cantik, dia menggunakan kecantikannya untuk modus ke majikannya untung saja Tuan Park kuat iman dan setia jadinya pelayan itu di pecat, mungkin hanya setengah hari dia bekerja.  Pelayan laki-laki?, sejak kejadian itu eomma Jimin tidak mau lagi menggunakan pelayan.

Sekitar sepuluh menit Jimin keluar dari kamarnya dengan penampilan acak-acakan. Dasi yang belum terpasang dengan benar, sepatu yang belum di pasang, kaos kaki yang di pasang sebelah, kancingan baju bagian atas tidak di kancing.

"Ya ampun Jimin, kamu mau kemana?"

"Ke kebun binatang, ya ke sekolah lah eomma."

"Benerin penampilan kamu dulu setelah itu sarapan."

"Jimin udah telat eomma, Jimin langsung berangkat aja eomma nanti sarapannya di sekolah." Jimin membenarkan semua penampilannya.

"Tidak kamu harus sarapan di rumah Jimin ini masih pagi." Jimin memandang eommanya bingung, ini sudah hampir jam tujuh dan eomma Jimin bilang masih pagi?, jangan-jangan, Jimin mengecek ponselnya dan di sana masih pukul enam lewat lima belas menit.

"Eomma membongi Jimin lagi -_-"

"Hehehe, habisnya kamu eomma bangunin gak bangun-bangun." Eomma Jimin tersenyum tanpa dosa kepada Jimin, ini bukan pertama kalinya Jimin dibohongi oleh eommanya. Saat Jimin susah untuk di bangunin eomma Jimin harus berbohong atau menjahili anaknya itu agar bangun, Jimin selalu lupa kalau dia selalu dibohongi atau di jahili eommanya. Pernah sekali eomma Jimin membangunankan Jimin pada saat hari libur, saat itu Jimin sangat susah untuk di bangunkan, karena kesal Jimin tidak bangun-bangun eomma Jimin mengambil air dan mencipratkan ke wajah Jimin di cipratkan bukan di siram loh ya.

"Pagi." Seorang namja masuk dengan pakaian seperti sedang menyamar, saat namja itu membuka masker dan topinya Jimin dan eommanya membulatkan matanya.

"Appa" Jimin berlari dan nemeluk appanya, setelah berpelukan denga Jimin tuan Park memeluk dan mencium pipi istrinya.

"Ada apa appa ke korea?,"

"Kau tidak suka appa ada di korea?, baiklah appa akan kembali ke Amerika."

"Tidak appa bukan begitu maksud Jimin."

"Appa akan melanjutkan pekerjaan appa di korea saja, karena saat kalian tidak bersama appa, appa merasakan kesepian." Jimin dan eommanya tersenyum mendapat kejutan dari appanya.

"Jimin kamu mau kemana?, kenapa penampilan kamu seperti ini?" Appa Jimin memandang anaknya bingung dengan penampilan Jimin yang masih sedikit berantakan.

"Hehehe, Jimin terburu-buru ke sekolah appa jadinya seperti ini." appa Jimin memandang istrinya, kalau Jimin terburu-buru ke sekolah biasanya dia sudah mendapat kejahilan atau kebohongan eommanya.

"Ya sudah ayo kita sarapan." eomma Jimin mengenggam tangan suaminya ke meja makan.

Saat di meja makan Jimin selalu berbicara pada appanya, bertanya ini itu, eommanya sudah menegurnya tapi percuma karena Jimin akan berbicara lagi.

"Mau appa antarkan Jimin?" Tuan Park melihat putranya yang sudah selesai dengan sarapannya.

"Tidak usah appa, appa pasti lelah, Jimin bawa mobil sendiri saja." Jimin mengambil tasnya yang sedari tadi menggantung di kursi.

"Jimin berangkat."

"Hati-hati Jimin." Eomma dan Appa Jimin berteriak dari ruang makan setelah melihat anaknya keluar dari rumah.

***

"Bibirmu kenapa hyung?" Jungkook melihat bibir Yoongi yang terluka akibat kejadian tadi malam.

"Aku tidak sengaja mengigitnya."

"Kau yang mengigitnya atau orang lain?" semua orang yang ada di meja itu memandang J-hope dengan tatapan meringis, mereka takut kalau Yoongi akan melakukan yang tidak-tidak. Ya meskipun pendiam begitu Yoongi akan melakukan apa saja untuk membalas perbuatan yang membuatnya kesal.

"Tidak hyung aku hanya bercanda." J-hope mengangkat jarinya membentuk huruf V setelah mendapat tatapan tajam dari Yoongi.

"Jungkook, kau tau tidak yeoja yang bernama Seulgi?" Jimin berbisik ke telinga Jungkook.

"Seulgi kelas 11 2-2 itu kan."

"Entahlah aku tidak tau, memang nama Seulgi di sekolah ini ada berapa orang?" Jungkook berfikir sejenak, mengingat-ingat nama Seulgi di sekolah selain Seulgi kelas 11 2-2.

"Aku cuma kenal satu orang saja, kelas 11 2-2, memang kenapa?"

"Ah tidak apa-apa" Jungkook memandang Jimin aneh, bagaimana tidak aneh Jimin kembali tersenyum sendiri.

"Kau aneh."

"Kalian membicarakan apa?, kenapa bisik-bisik seperti itu?" Jimin menatap Jin dengan wajah seperti ketahuan mencuri sedangkan yang lain menatap mereka dengan tatapan memicing kecuali Yoongi.

"Jimin bertanya tentang Se... Auww." Jungkook memegang kakinya yang diinjak Jimin.

"Katakan saja Jim tidak usah malu, kita semua sudah menjadi sahabatkan." Taehyung menatap semua orang di meja itu, semuanya mengangguk kecuali Yoongi.

"Tapi kalaian janji tidak akan mengataiku."

"Iya." ucap semua oranv di meja itu kecuali Yoongi lagi.

"Aku suka pada Seulgi."

***

Maaf jelek...
Kalau ada yang perlu di perbaiki silahkan comen...

Yang suka Vote...

Yang gak suka langsung tinggalkan ...

Xiexie ...

汉艾飞... 😘😘😘

You and I ( Yoonmin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang