슴비란브라스

426 90 34
                                    

sj

"Sejeong, aku masuk ya," ucap Taehyung sambil membuka pintu kamarku.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Kok nggak bilang kalau kamu jadian sama Seongwoo?" tanya Taehyung langsung.

"Udah putus," jawabku. "Lagipula kami nggak bener-bener pacaran, aku aja yang maksa dia."

"Ooh."

"Kok abang tahu?" tanyaku.

"Tadi adeknya Jimin lihat kalian berdua di mal," jawab Taehyung. "Kenapa putus? Kamu masih nggak bisa lupain Daniel?"

"Apa sih, Bang," ucapku.

"Kalau kamu masih mau sama dia, ya udah sana," celetuk Taehyung.

"Ih, kok abang setuju? Kalau dia selingkuh lagi gimana?" balasku tidak terima.

"Oh, jadi kalian putus gara-gara dia selingkuh?"

Aku langsung menutup mulutku. Aku tidak mau jika Taehyung menonjok Daniel. Sayang, nanti dia tidak tampan lagi.

"Abang tahu udah dari dulu kali, Jeong," ucap Taehyung. "Kamu itu adik abang satu-satunya, jadi semua perhatian abang ya buat kamu. Siapa sih yang nggak penasaran kenapa kamu tiba-tiba pulang sambil nangis dan nggak keluar kamar lama banget?

"Aku langsung samperin rumah Daniel. Dia mukanya suram banget. Padahal dia masih sama selingkuhannya itu kan? Siapa? Chungha ya? Eh itu sahabat kamu juga, kan?" cerita Taehyung.

Aku mengangguk, lalu meminta Taehyung melanjutkan ceritanya.

"Dia langsung minta maaf, Jeong. Bilang dia memang nggak pantes buat kamu, makanya dia cari yang sama dengan dia. Daniel merasa dirinya rusak karena nyoba-nyoba alkohol, makanya dia mau sama Chungha yang ternya juga suka. Dia nggak pernah marah sama kamu, karena dia sayang, karena dia percaya, sempat juga karena dia merasa dia nggak berhak marah," ucap Taehyung. "Maaf, tapi saat itu aku tonjok dia satu kali, baru maafin dia terus pulang."

Tuh kan.

"Terus, tadi dia dateng, nggak lama setelah kamu masuk kamar," ucap Taehyung lagi, kali ini membuatku terkejut.

"Ngapain?"

"Dia minta maaf lagi atas semua perbuatan ke kamu setelah kalian jadi mantan. Dia tahu dia salah. Dia udah relain Chungha kalau dia benar-benar bahagia sama Seongwoo. Katanya dia cuma mau kamu bahagia, walaupun dengan yang lain. Selama ini dia nggak suka kamu ngejar dia, kenapa? Karena dia rasa kamu nggak akan bahagia kalau kamu sama dia.

"Jadi mungkin secara pelan-pelan, dia bisa belajar lagi, dan kalian bisa jadi sumber kebahagiaan satu sama lain," sambung Taehyung.

"Jadi... abang setuju kalau aku sama Daniel?"

"Iya."

Aku menatap Taehyung tidak percaya.

"Tapi tentu saja enggak sekarang. Aku nggak mau ya kamu disakitin sama dia terus," sambung Taehyung. "Denger ya, Jeong. Kehidupan kamu sepenuhnya masih sering abang perhatiin. Bukannya abang overprotective sama kamu. Tapi siapa sih yang mau adeknya disakitin terus oleh cowok yang sama? Abang tahu usaha kamu deketin dia lagi, dan tentunya juga tahu usaha dia jauhin kamu. Dan abang enggak mau dia balik ke kamu tanpa yakinin apa yang hatinya mau. Biarin dia berpikir dulu, biar dia nyesal udah ninggalin adek abang yang satu ini." Taehyung mengacak puncak kepalaku.

Aku terdiam. Tidak menyangka kasih sayang Taehyung sebegitu besar padaku.

"Jadi abang setuju aja jika suatu saat nanti kamu balikan sama Daniel. Tapi itu nanti, ketika abang udah yakin bahwa Daniel berubah."

Aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berjanji akan tetap menunggu sampai waktu itu tiba. Entah kapan.



endless — 19 — end






jangan marah plis karena endingnya begini

Maafkan aku gais :( aku sudah semaksimal mungkin bikin endingnya walaupun masih terkesan maksa :( mohon dimaklumi

Masih ada chap 20 nih, jadi jangan saking keselnya sama daniel sampe menghapus buku ini dari perpus kalian sebelum mencapai kata tamat ya

Terima kasih 😗

-hana

btw, chap ini jadi kayak sejeong-taehyung ya 😁

[1.1] endless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang