' Pernikahan itu suatu ikatan yang rapuh, katanya. Karena terkena angin sedikit saja sudah bisa menggoyahkannya. Menjalani hidup dengan mencintai seorang Kang Seulgi dan kekurangannya, bertemu dengan seorang Bae Joohyun yang sempurna, akankah jadi alasan bagi hati Jongin untuk goyah? '
♫ ♪ ♫ ♪
In Author's Eyes...
"Kau sedang selingkuh, Bung?"
Jongin tersadar dari lamunannya saat mendengar Sehun bicara.
"Apa maksudmu?" tanyanya tidak mengerti. Pasalnya, dia hanya berdiam memandangi sekertaris pribadi Sehun—Bae Joohyun—menyusun file-file yang akan ditandatangani oleh pria bermarga Oh tersebut di luar ruangan.
"Kau memandanginya tanpa berkedip, Kim Jongin-ssi. Melakukan hal semacam itu bisa disebut sebagai perselingkuhan." Sehun berkelakar.
"Jangan bercanda. Aku hanya melihatnya saja." dengan tidak nyaman Jongin menepis perasaan bersalah yang diam-diam menyelinap masuk ke dalam kalbu. Bagaimana mungkin Sehun bisa menyebutnya sebagai seorang pria yang tengah berselingkuh padahal yang dia lakukan hanyalah memandang seseorang?
"Dia wanita yang baik." lagi-lagi Sehun berkata. Seolah mengisyaratkan pada Jongin kalau kemungkinan bahwa Jongin melakukan perselingkuhan dengan wanita bermarga Bae itu adalah hal yang wajar.
"Tidak ada yang lebih baik dari Seulgi, dalam pandanganku." komentar Jongin.
"Tapi kau tidak pernah memandang Seulgi seperti itu. Beberapa tahun terakhir, maksudku. Aku sudah mengenalmu bertahun-tahun, Jongin-ah. Dan seperti itulah caramu dulu memandang Seulgi saat kita masih sama-sama duduk di bangku sekolah."
Lagi, perasaan bersalah itu datang mengusik batin Jongin.
Apa benar dia memandang wanita lain dengan cara yang sama seperti saat dia memandang Seulgi? Tidak mungkin hatinya dengan lancang berani memandang orang lain, bukan?
"Bukan begitu, Sehun-ah. Aku hanya merasa sedikit iri padanya. Seulgi seharusnya juga bisa menjalani kehidupan yang normal, dan bekerja—meski sebenarnya aku juga tidak ingin dia bekerja—tapi kupikir, Seulgi sekarang mungkin kesepian." Jongin menjelaskan.
Ia menerangkan pada Sehun kalau dia memandangi Joohyun karena teringat pada Seulgi, memikirkan apa yang tengah wanita itu kerjakan sendirian di rumah. Apa Seulgi pernah merasa jenuh karena terus ada di rumah tanpa bisa beraktifitas.
"Kata bisa berbohong tapi hati tidak, Kim Jongin. Aku mengenalmu dengan baik, dan aku tahu apa yang sedang terjadi padamu. Sudah hampir tujuh tahun kau dan Seulgi menikah, kudengar orang-orang mulai merasa jenuh pada pernikahan mereka setelah pernikahan itu menginjak tahun ke-tujuh.
"Aku memberitahumu bukan karena aku ingin menuduh, atau menjerumuskanmu. Aku memberimu peringatan, jangan terlalu membiarkan dirimu terlarut pada kesempurnaan wanita lain yang tidak Seulgi miliki. Karena jika hatimu goyah karena wanita lain, saat itulah kau benar-benar selingkuh, Jongin-ah.
"Dan jika kau sudah mencintai seseorang yang lain, itu artinya kau sudah tidak memiliki cinta sebesar yang kau banggakan selama ini pada Seulgi. Ingat itu."
Memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan kata melawan Sehun, Jongin akhirnya memejamkan mata. Sebersit perasaan bersalah lagi-lagi hinggap dalam batinnya ketika membayangkan dirinya tertawa lepas bersama wanita lain sementara Seulgi kesepian dan menunggunya.
Mana mungkin, Jongin bisa melakukan hal terkutuk itu?
██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██
YOU ARE READING
MARRIAGE [finished]
General FictionKata siapa kehidupan pernikahan-terutama kehamilan-itu mudah? . . . [warning: Kai-Seulgi di sini, yang enggak suka enggak usah dibaca] Cerita pendek yang menggambarkan bagaimana beratnya kehidupan pernikahan itu. Enggak melulu pernikahan itu pamer r...