"Apa mau kalian?"
"Tentu memberimu pelajaran." Ucap Jackson
Jungkook melepas kacamatanya dan menampilkan tatapan tajamnya kepada tiga orang di depannya.
"Ayo mulai saja Namjoon-ah." Ucap namja putih itu
Namjoon, Jackson dan Yoongi mulai memberikan pukulan dan juga tendangan untuk Jungkook.
Tentu Jungkook tidak tinggal diam. Ia berusaha melawan ketiganya sebisanya. Tapi karna mereka yang bertiga, membuat Jungkook kewalahan untuk menghadapi. Hingga akhirnya Jungkook tersungkur ke jalan. Namjoon, Jackson dan Yoongi tidak henti hetinya menendangi tubuh Jungkook yang tersungkur.
Setelah puas, Namjoon dab kedua temannya meninggalkan Jungkook dalam keadaan luka parah.
"Jungkook oppa"
Jungkook mendengar teriakan seseorang dan menolehkan kepalanya ke arah seorang yang berlari mendekatinya. Secara perlahan matanya tertutup. Pingsan.
••••
Jungkook membuka matanya dan merasa pening di kepalanya. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi.
Jungkook melihat sekelilingnya. Itu bukan kamarnya.
*Klek
Ia menoleh ke arah pintu yang di buka.
"Oh. Oppa. Kau sudah sadar"
"Aku dimana Yeri-ah?"
"Kau di apartementku. Tadi aku melihatmu tersungkur di jalan. Karna tidak tahu dimana rumahmu, jadi aku membawamu kesini."
Jungkook terdiam mendengar penjelasan Yeri.
"Ah. Oppa, ini makanlah bubur ini selagi hangat."
Jungkook mengambil mangkok bubur itu dan memakannya secara perlahan.
Yeri memperhatikan bagaimana Jungkook makan, dan itu membuat Jungkook merasa tidak nyaman.
"Ah, mian. Aku akan keluar, habiskan buburnya."
Yeri berjalan ke arah pintu yang masih terbuka. Ia membalikkan badannya.
"Ah, dab satu lagi. Oppa menginap disini saja. Ini sudah terlalu larut. Aku akan tidur di kamar sebelah. Jika kau butuh sesuatu, bilang saja padaku."
"Hmm. Gomawo."
Yeri meninggalkan Jungkook di kamarnya. Ia menuju kamar sebelahnya.
••••
Yeri bersiap untuk berangkat sekolah, namun ia belum melihat Jungkook keluar dari kamar sedari tadi. Ia pun menghampiri kamarnya. Di depan kamarnya tertempel Sticky Note.
'Gomawo telah menolongku. Aku harus pergi terlebih dahulu. Aku tidak ingin kau mendapat masalah hanya karna kita berangkat bersama. Aku sudah siapkan roti bakar. Makanlah.'
"Dia meninggalkanku" ucap Yeri tersenyum samar.
••••
Jungkook memasuki gerbang sekolahnya. Terus berjalan hingga akan memasuki pintu kelasnya.
"Hey, Nerd. Kenapa dengan wajahmu? Seingatku kami tidak memukulmu kemarin." Ucap namja tinggi
"Benar Chanyeol hyung. Hah, aku jadi kasihan. Untuk hari ini aku tidak akan mengusik hidupmu, nerd. Nikmatilah hidupmu." Ucap Sehun
Jungkook menrmbunyikan wajahnya. Berusaha agar luka di wajahnya tidak di lihat siwa lain.
"Masuklah!" perintah Jongin
••••
Saat mata pelajaran ketiga, kepala Jungkook terasa sakit. Ia berdiri dari duduknya.
"Seonsaengnim, bolehkah saya pergi ke UKS, kepala saya terasa sangat sakit."
"Baiklah. Pergilah."
Jungkook keluar dari kelas itu.
Lisa melihat Jungkook meninggalkan kelas.
"Saem. Perutku sangat sakit, bolehkah aku pergi ke UKS."
"Ya. Pergilah."
Lisa segera keluar dari kelas dan berjalan di belakang Jungkook
Jungkook membuka pintu UKS, menuju ke salah satu bilik kamar. Ia membuka kacamatanya menaruhnya di meja. Menidurkan tubuhnya di ranjang.
Lisa melihat wajah Jungkook yang memejamkan matanya.
"Kalau tidak pakai kacamata kau tampan juga. Walau wajahmu terluka."
Lisa terkejut saat Jungkook membuka matanya.
"Apa yang kau lakukan?"
Jungkook mendudukkan tubuhnya dan memakai kacamatanya.
"Ah. A aku sedang sakit. Ya, aku sedang sakit perut." ucap Lisa
"T tidurlah, aku tidak akan mengganggumu."
"Ne" ucap Jungkook samar samar terdengar oleh Lisa.
Jungkook menarik korden memisahkan pandangan keduanya. Jungkook mulai menidurkan kembali tubuhnya.
Tbc
Vote Comment
⬇ ⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd + Bad Boy [lizkook]
FanfictionDua sisi yang dimiliki seorang Jeon Jungkook. Lisa Jungkook