2

44 3 0
                                    

"kringgggggg" suara alarm menunjuk pukul 3.00.
Ami memang sengaja menyalakan alarm, karena dia suka telat solat tahajud. Ami memang sering solat tahajud. Tapi dia juga sering telat solat tahajud. Karena dia lupa menyalakan alarmnya.

Sedangkan kakaknya sangat rajin solat tahajud. Meskipun tidak menyalakan alaramnya. Rama selalu bangun tepat waktu untuk solat tahajud.

"Dek udah bangun belum?" Rama mengetuk pintu kamar adik kesayangannya itu. Dia dan adiknya selalu solat tahajud bersamaan.

"Udah kak, bentar baru mau ambil wudu" jawab Ami dari dalam kamar mandi.

Ami keluar kamar, dan langsung di sambut oleh kakak tercintanya dengan senyum manisnya. Dan mereka berdua menuju mushola keluarga di bawah. Dan ternyata di sana sudah ada Ayah dan Ibunya.

Kakak adek itupun langsung menjalankan solat tahajud. Karena Ayah dan Ibunya sudah solat tahajud terlebih dahulu sebelum mereka datang.
Setelah menunggu beberapa menit waktu solat subuh pun tiba. Setelah solat subuh merekapun bertadarus bersama.

"Dek jadi ikut joging kan?" Rama bertanya sambil merapikan Al-Quran. " Jadi lah, aku kan mau nemenin Kaka aku tercinta ini joging" jawab Ami sambil menaik turunkan alisnya.
" Kenapa?" Rama mengerutkan dahinya bingung dengan tingkah adiknya. " Ya aku nemenin kakak biar kakak gak kelihatan jomblo, kan kebanyak orang yang joging hari Minggu banyak yang pasangan. Mau iku tua, muda, anak kecil juga ada" Ami dengan tulus hati mengatakan itu. Mendengar perkataan Ami, Rama pun berniat untuk menggelitik Ami tapi Ami terlalu peka jadi dia lari duluan.
"Dek jangan lari kamu" Rama mengejar Ami dengan tekat untuk memberi pelajaran kepada adiknya itu. " Kejar aja kalau bisa" Ami sambil meletakkan lidahnya.
"Eeeh...Ini kok pada lari karuan. Entar jat..".
"Aduh...." Belum selesai Aini bicara Ama sudah jatuh kesandung karpet di depan Tv.
"Tuh kan , Ibuk belum selesai bicara udah jatuh" ucap Aini sambil menghampiri anak perempuannya yang cantik itu. "Sakit dek" tanya Rama dengan nada mengejek.
"Sakitlah, masa jatoh enak" jawab Ami dengan muka masam." Udah udah kalian itu berantem aja. Kalo gak ketemu hebohnya subhanallah" ledek Aini terhadap kedua anak nya.
"Ayok kak anterin ke kamar"ucap Rama sambil mendudukkan dirinya di samping Ami. " Sana di anter kakak kamu ke kamar, Ibuk mau lanjut masak". Suri Aini sambil berdiri dan beranjak ke dapur.
Rama membantu Ami berdiri karena lutut Ami sedikit berdarah karena kebentur lantai.
"Pelan pelan kak" seru Ami karena kakaknya menuntunnya dengan cepat seperti orang yang tidak sakit." Ia maaf " jawabnya dengan santai.

#Maaf banyak typo

2 R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang