Part 2: Rencana tersembunyi

9.4K 367 5
                                    

"Ada apaan sih emang? Kok lo jadi panik gitu?"

"Put, Kak Darrel sama Kak Rizal itu tukang bully di sekolah ini. Cewe kelas 11 apalagi anak baru bakalan jadi korban terbaru mereka. Korban bully."

"Hah? Ceritain dong."

"Kita duduk disitu aja yuk."

Putri dan Kayla pun duduk di sebuah bangku dekat mading.

"Jadi, Kak Darrel sama temen-temennya termasuk Kak Rizal itu badboy paling berbahaya di sekolah ini. Di kelas gue waktu kelas 10 ada murid baru namanya Alya. Dia orangnya tulalit, polos, imut. Itu yang bikin Kak Darrel gemes dan pengen banget bully dia. Jadi dia dan temen-temennya mulai ngebully setiap hari. Dia bakalan terus ngebully sampe ada murid baru di sekolah ini buat ngegantiin Alya. Biasanya, Kak Darrel ngasih stiker gitu tulisannya 3rd, 2nd, atau 1st warning. Alya kemaren dapet stiker 2nd warning yang artinya korban kedua. Karena lo anak baru, lo pasti dapet stiker 3rd warning atau korban ketiga."

"Katanya mereka paling berbahaya di sekolah ini. Kok korbannya cuma sedikit?"

"Soalnya, ada beberapa orang yang lolos dari kejaran mereka. Ada yang udah lapor ke guru, terus ngancem kalo korbannya anak guru, pokoknya banyak yang lolos. Tapi Alya gak bisa beralasan atau berbohong karena dia tulalit. Jadi, dia dibully dalam waktu yang lama."

"Aduh, kalo misalkan gue korban selanjutnya, gue bakalan diapain?" Tanya Putri sedikit panik tapi tidak takut.

"Yaaa dijailin biasa sih. Cuma bedanya, lo dikasih stiker warna kuning yang mereka sebut 3rd warning atau lo adalah korban ketiga. Tapi, kok lo cuma panik doang? Gak takut, dibully sama mereka itu hal yang paling horror bagi siswi kelas 11 di sekolah ini."

"Gue sih biasa aja. Ngapain gue mesti takut sama senior gak berkelas dan sok ganteng kaya dia. Gue dibully sampe lulus pun silahkan. Entar juga ketahuan sendiri kesalahan dia sama orangtuanya."

"Ehhh jangan salah, keluarganya itu broken home. Mamah papahnya cerai karena papahnya ketahuan selingkuh sama temen kerjanya. Kak Darrel sih punya kakak, tapi sifatnya beda jauhh sama adeknya. Kakaknya tuh baik, pinter, berkelas, pokoknya idaman para cowok deh. Dia udah kuliah."

"Dasar, gak ada hal yang bisa dilakuin lagi apa selain ngebully orang? Emang ni sekolah punya dia apa?"

"Entah, ehhh sekarang udah jam berapa?"

"Jam 9."

"Lo dipanggil Bu Salma, tes kejurusan. Yuk, gue anter."

Kayla pun mengantar Putri ke ruang guru. Setelah memasuki ruang guru, mereka pun menemui Bu Salma.

"Permisi bu, ini Putri. Murid baru yang ibu maksud."

"Ehh Putri, kamu sudah datang."

"Iya bu."

"Makasih ya Kayla, udah antar Putri kesini. Kamu bisa ke kelas sekarang."

"Iya, bu makasih. Put, gue duluan yaaa. Semoga kita sekelas."

"Okee byee."

Kayla pun pergi meninggalkan Putri dan Bu Salma dan keluar dari ruang guru. Sementara itu...

"Putri, kamu pindahan dari Bandung ya?"

"Iya, bu."

"Kamu jurusan apa pas di Bandung?"

"IPS, bu. Tapi nilai kimia dan biologi saya lebih besar dari nilai sejarah. Jadi papah saya bilang, saya lebih kuat di IPA."

"Ya sudah, semoga kamu masuk IPA yaa. Sebentar, ibu ambil dulu soal tesnya."

Love Warning [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang