Bae Jin Young - as your Enemy (End)

2K 262 42
                                    

Last Chapter

Hari terus berganti, tak terasa sudah seminggu sebelum pentas seni. Setiap harinya kami terus berlatih. Hari ini kami akan berlatih dengan kostum yang akan kami pakai saat pentas seni. Karena ini acara besar dan penting, kostum kami benar-benar totalitas.

Aku menatap jengkel gaun yang sangat panjang ini. Bahkan aku harus menggunakan high heels karena gaun ini terlalu panjang untuk ku. Aku menuju panggung dengan mengangkat gaun yang berat ini.

Heuh! Aku dapat melihat JinYoung menertawakan cara berjalanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heuh! Aku dapat melihat JinYoung menertawakan cara berjalanku. Memang aku tidak terbiasa dengan high heels. Tapi tidak perlu menertawakan 'kan?

Setelah itu kami memulai adegan berdansa agar aku mulai terbiasa dengan gaun ini. Seperti biasa, musik mengalun dengan lembut. Kali ini JinYoung terlihat serius. Kami berdansa tanpa adanya keisengan dari JinYoung. Sampai tiba-tiba...

Sset~
Klak~
BRUAK

Semua terasa terjadi hampir secara bersamaan sampai aku tak sempat mencegahnya. Ya! Aku terjatuh.. Sebelum tubuhku menyentuh lantai, aku merasakan JinYoung menginjak ujung gaunku yang panjang itu. Alhasil aku tak dapat menjaga keseimbangan tubuhku akibat high heels sialan itu. Tapi lagi-lagi bak film-film kejadian itu terasa seperti slow motion, aku berusaha menyeimbangkan tubuhku dengan reflek merentangkan tanganku. Namun aku melihat senyuman kecil JinYoung. Aku terpejam dan sedikit berteriak kesakitan saat rasa nyeri menyerang pergelangan kakiku akibat tercengklak high heels tinggiku. Lalu sepersekian detik kemudian aku sudah tergeletak dilantai. Aku dapat mendengar suara keras akibat hantaman tubuhku pada lantai, lalu sedetik kemudian aku mendengar EunBi berteriak.

"Y/n-aah!! "

Lalu aku tak dapat mendengar apa-apa lagi. Mataku terasa berat dan semuapun menjadi gelap.
•••
Perlahan-lahan kubuka mataku dengan penuh usaha. Kukedipkan sekali, dua kali, lalu pandangan buramku mulai jelas.

Aku sedikit tersedak karena bau obat-obatan yang terlalu menyengat dihidungku. Saat aku ingin bangkit untuk duduk dipinggiran kasur, aku sedikit terkejut.

Pikiran negatif mulai merasuki otakku.

Terakhir kali yang kuingat aku terjatuh karena JinYoung menginjak gaunku...

Aku menelan ludahku dengan susah payah karena lagi-lagi pikiran negatif dan kekhawatiran menyelimutiku setelah aku mencoba menggerakkan tanganku.

Ada apa dengan kaki dan tanganku? Semua terasa nyeri saat ku gerakkan. Apa separah itu? Tidakk!! Tidak boleh!!

Srett

사랑해요❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang