22💛

24K 3.1K 174
                                    

Kringgg!

Gua terbangun dari tidur dan ngeliat udah ada di sekitar Geng Ringsek yang masih terlelap.

Lah? Gua kan semalem masih di kamar mandi. Terus siapa..

Bodo amat, gua langsung bangun pergi ke dapur buat masak sarapan. Kondisi lantai satu masih gelap. Mungkin orang tuanya Heechan juga belum bangun.

Gua masak sendiri dalam keheningan, jam masih nunjukin pukul 04.00 pagi. Biasanya mereka bangunnya jam 6 atau 7.

"Ekhem,"

Gua noleh ke kiri dan ternyata Jaehyun udah bangun.

"Pagi" ucap gua datar tanpa ngelirik kearahnya

"Kamu masak kok sendirian?"

"Belum ada yang bangun" jawab gua datar

Gua selalu ngejawab pertanyaan dia tanpa noleh.

"Jung (y/n),"

Gua berhenti dari kegiatan motong sayur tanpa noleh kearah Jaehyun.

"Aku minta maaf untuk yang kemarin.."

Gua menoleh kearahnya karena ucapan dia barusan terdengar melemah. Jaehyun menatap gua dalam dengan pandangan sendunya.

"Selama ini aku yang salah. Maaf aku malah gak bisa nahan emosi, aku gabisa lama marah sama kamu. Aku bikin kamu sakit hati, kecewa semalam. Aku minta maaf karena belum bisa jadi dampingin kamu dengan baik..." suara Jaehyun mengecil

Gua ngelepasin pisau di tangan dan natap Jaehyun lebih dalam. Rasa bersalah masih tersirat di matanya dan nada bicaranya. Dia menyesal dan meminta maaf secara tulus di hapadan gua. Gua meluk Jaehyun dan membenamkan wajah gua di dadanya.

"Sebelum kamu minta maaf, aku selalu maafin kamu. Maaf juga aku udah nampar kamu semalem. Kita sama-sama salah.. Kamu gak bisa nahan emosi ke kak Taeyong dan aku gak bisa nahan emosi aku juga karena kalian"

"Kamu itu dewasa, sangat dewasa. Gak pernah ada anak kecil yang nemenin orang belajar sampe larut. Gak pernah ada anak kecil yang nganter-jemput aku pake mobil. Gak ada kan anak kecil yang kayak begitu? Artinya kamu emang bukan anak kecil, dan aku udah merasakan semua sikap dewasanya kamu.."

Jaehyun ngebales pelukan gua erat dan naruh dagunya di puncak kepala gua. Dia bernafas lega.

"Makasih karena kamu selalu ngertiin aku.."

Jaehyun nyium puncak kepala gua, lalu mata kami saling bertemu.

"Terus gimana semalem? Kamu sama kak Taeyong?"


[Kejadian Semalam]

Setelah Jaehyun ngeliat (y/n) pergi, dia sadar keadaannya salah. Dia langsung mengingat janjinya kepada istrinya sendiri, kalau akan membantu Taeyong.

Kalau Jaehyun pikir lagi, ini semua seharusnya gak perlu di permasalahin lagi. Mahkota istrinya sudah di serahkan ke Jaehyun. Tapi kenapa ia masih meragukan (y/n)?

"Taeyong," panggil Jaehyun

Taeyong bangun dari duduknya dan menatap Jaehyun lekat.

"Kita perlu bicara" ucap Jaehyun

Jaehyun pergi ke halaman depan rumah Heechan bersama Taeyong.

"Lo mau bicarain apa lagi?" tanya Taeyong dengan nada gak nyantai

"Gua mau minta maaf, sama kejadian tadi.." ucap Jaehyun membuat Taeyong terdiam

"Selama ini gua kira lo bakal balik dan ngehancurin (y/n) lagi. Gua cuma... Gak mau dia hancur untuk kedua kalinya"

Mr JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang