03

422 28 7
                                    

Banyuwangi, 23.41

"Vin... kok hotelnya ini sih?"
"Ya mana gue tau lah, kan gue juga booking dari traveloka"
"Lo yakin kita mau nginep disini?"
Kevin mengangguk.

Sekilas, Ngga ada yang aneh dari hotel yang terletak dipinggiran kota Banyuwangi ini. Ada resepsionis yang menyambut didepan.

"Bisa lihat kode bookingnya?"
Kevin menunjukkan layar ponselnya.
"Saya konfirmasi lagi ya pak, 1 vip room, 1 single standard room... sebentar pak, maaf untuk vip room'nya masih harus di clear up lebih dulu, jadi baru bisa dipakai besok,"

Raut wajah Kevin kecewa, Qingchen sih masih celingak celinguk, ngeri liat hotel yang lebih mirip tempat prostitusi ini.
"Ada kamar lain?"
"Mohon maaf tidak apa pak,kami akan refund uang bapak.."
"Parah.."

₩-₩-₩-₩

"Emang lo beneran pesen vip? Setau gue vip itu ber-ac, kasurnya empuk, kulkas ada, tipinya langsing... ini? Sama kandang ayam gue aja kalah," cibir Chen sembari meletakkan jam tangannya di meja nakas
"Diem lo! Daripada kita tidur sambil dengerin desahannya ci Butet,mending disini kan? Gue tau nih... jangan jangan lo mau kita tetep disana biar gue terangsang ya?"

Ini sih bukan Hotel. Ini lebih mirip kost-an. Cuma ada kipas angin yang nengok kanan kiri. Hanya ada satu tempat tidur berukuran single bed.
"Kok lo ngomongnya gitu sih? Kayanya gue banget yang ngarep sama lo? Serendah itu?"

Mata kevin membulat, "kok lo jadi baper gini sih?"

"Lo mikir aja, gue ini cewe vin. Dengan gue mau nikah sama lo yang ngga cinta sama gue aja, harga diri gue ngga ada. Sekarang lo malah nyalahin gue... nyuruh gue lupain perbuatan lo tadi sore-" suara Chen mulai parau, ngantuk bercampur kesel sekesel keselnya

Chen duduk diatas kasur, membelakangi Kevin yang kini bergerak menyentuh bahu istrinya.

"Jangan sentuh-sentuh gue! Lo pikir lo siapa? Kalo aja orangtua lo ngga sekaya itu, kakak lo ngga sebaik itu... lo cuma sampah!"

Tak terima dengan Chen, Kevin membalikan tubuh istrinya secara paksa, "berani ya lo ngehina gue!"

Tanpa melepaskan cengkraman tangan kevin yang melingkari pergelangan tangannya, Chen menatap nyalang suaminya, "Emang bener kan? Lo cuma SAMPAH! Ngga ada yang bisa dibanggain dari manusia semacem lo! Cuma bisa ngabis-abisin uang aja bangga- cuih" Chen meludahi Kevin

Sesuatu dari dalam tubuh Kevin agaknya terbangun karena tindakkan Chen.
"Lo bener-bener ngga tau sopan santun!"

Dengan satu gerakan, Kevin mendorong Chen sampai istrinya terbanting diatas kasur. Kedua tangan kekarnya mencengkram bahu Chen.
"Gue ngga pernah main-main.."

Chen takut. Dia nggatau Kevin akan semarah ini, matanya terpejam.
"Buka mata lo"
Ampyun deh. Kalo aja mereka berdua lagi ngga marahan. Mungkin Chen akan tanpa babibu lagi mendekap dada bidang Kevin yang kini tak berbalut satu helai benangpun.

"Elo mau ngapain?"
"Mau menuhin tugas gue sebagai suami yang baik-"
"Vin.. gue mohon.. jangan lakuin ini ke gue"
Tak menghiraukan istrinya, Kevin malah bergerak menelusuri setiap inchi leher Chen dengan bibirnya. Membuka satu persatu kancing kemeja istri perlahan, hanya dengan satu tangan.

"Vin... jangan..."
"Vin..."

*BRAK*

₩-₩-₩-₩

"Jelasin sama saya kenapa saya harus percaya kalian sudah menikah?"

"Saya kan udah bilang pak, dia itu istri saya.. saya mau apain dia ya terserah saya lah" jawab kevin ketus

"Bener itu,dek?"

Chen sontak menggeleng.

"Chen! Lo mau gue masuk penjara hah?"

"Sudah diam! Kamu lagi... sudah pengangguran, mesum pula.. mau jadi apa negeri ini kalau pemudanya seperti kamu!"

"Tapi kami memang sudah menikah pak.."

"Iya ... tapi surat nikahmu mana? KTP kamu juga masih mahasiswa... sudah banyak yang modus begitu, mas. Jangan kira saya bodoh... anak muda kalau sudah masalah nafsu, semua saja dihalalkan," tutur ibu berkerudung yang Kevin duga sebagai polwan

"Bu... saya sama dia sudah menikah, nih fotonya-"

"Bisa saja itu photoshop pak," ujar bu Polwan memanaskan suasana

"Sudah, lebih baik kalian ikut kami ke kantor!"

₩-₩-₩-₩

Kantor Polisi Banyuwangi, 03.40

Kevin bukan hanya salah memilih kamar .. Tapi juga salah memilih hotel, yang dia pesan sebuah hotel melati yang biasa dipakai untuk kencan abege kurang ajar disekitaran sini.

Ya tentu mangsa empuk bukan?
Sialnya lagi, malam ini ada sidak dadakan. Kevin yang saat itu akan melakukan 'itu' pada Chen berhasil dipergoki oleh satuan anti 'zinah' yang biasa muncul di 86.

Mana baju atas Chen sudah nggaberbentuk lagi... yang bikin Kevin sebel lagi, istrinya itu bertindak seolah olah dia hampir diperkosa. Lho? Kalo suami istri kan mana ada perkosa?

"Sekali lagi maaf ya pak.. mungkin adik saya memang butuh tempat berduaan"
"Iya saya tau bu, tapi tidak dihotel seperti itu juga... apalagi saat kami temukan, perempuannya menangis... ya kami juga khawatir"
"Oia, itu KTPnya juga cepat diurus ya... biar kemana-mana aman... kamu nih, sudah punya istri maunya status single.." ujar bu Polwan lagi

"Kami permisi ya pak,bu"

₩-₩-₩-₩

Chen's pov

"Maafin gue ya chen..."

Halah, jancoook kalo kata emak. Harapan gue, Kevin bisa dikasih nginep semalem gitu di polres... biar pikiran ngeresnya ilang. Biar dia sadar kalo gue bukan benda yang dia bisa mainin kapan aja.

Sorry dorry worry yey... gue sih ngga akan mau jadi pelampiasan hasratnya sebelum dia bener-bener cinta sama gue.

Gue nggamau Kevin menyia-nyiakan anak kami nantinya... duh... iya bikin aja belum gue udah ngomongin anak.
Ya pokoknya gitu deh.

"Maafin gue..."

Gue tangkis telapak tangan kegatelan itu.

"Chen... gue ngga pernah berniat ngerendahin elo. Gue cuma kelepasan... you know kalo laki-laki-"

-Bisa memperkosa istrinya sendiri? Lanjut gue dalem hati.

Sekarang ini masalahnya ngga berhenti sampai disitu. Gue bukan hanya mananggung malu karena kejadian tadi malem... tapi harus menerima nasib dikirim Orangtua Kevin ke Bali. Judulnya sih honeymoon... tapi belum apa-apa dia udah bikin gue kesel lagi.

"Lo maafin gue ya? Nanti gue ganti deh uang mobil lo yang kemaren nabrak di tol.."

"Beneran?"

"He'em... tapi- Masita mau nginep di Vila ini, lo tidur di kamar belakang aja ya.. biar gue yang tidur di sofa"

Tuh kan, bener-bener kurang ajar! Emangnya gue bodoh apa... gue disuruh tidur dibelakang dan kuntilanak itu enak enakkan didepan?

"Chen.. mau ya?"

"Creditcard lo?"

₩-₩-₩-₩

Hm... makin absurd ya? Komentar dibawah ya... makasih

Absurd MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang