4

332 25 4
                                    

Chen mengikat rambutnya ke atas. Persis seperti buah apel. Matanya sedikit sembab karena sudah menangis dari jam 11 hingga waktu subuh tiba.

"Dia bahkan ga ngenalin gue ke nenek lampir kalo gue istrinya.."

Pagi ini, Chen Qingchen sudah bersiap dengan celana 3/4 dan kemejanya. Gadis china itu berharap menemukan sesuatu yang lebih menarik daripada kemesraan Kevin dengan Masita.

Gerah. Sebel.
Ini bukan selingkuh. Yang dilakukan Kevin bukan selingkuh, sekarang gini... Kevin terang-terangan bawa Masita ke villa-nya, nyuruh Chen tidur di kamar belakang. Kevin ini berniat poligami kayaknya.

Atau yang lebih parah lagi... dia berniat bikin Chen stress trus bunuh diri.

Lupakan.

Buat Chen, yang penting dia nikmatin sisa liburannya di Bali.

0-0-0-0

Langkah kecil itu terhenti pada sebuah bangunan yang kental dengan adat Bali. Sebuah galeri lukisan!

Tiket masuknya gratis lagi!
Matanya mengedar kesekeliling, mengagumi suara gemercik air dari taman buatan disamping galeri.

"Selamat datang di Indomaret-
Selamat berbelanja"

Hah?

"Ko Siwei?" Matanya membulat

"Sejak kapan Chen-ku suka masuk galeri lukisan begini, hm? Perasaan kamu lebih suka nonton topeng monyet" ujar sang pemuda dengan ekspresi jahil

Pria bertubuh jangkung itu mengacak rambut pendek milik Chen.

"Ko Siwei ngikutin aku ya?" Chen menepis tangan kekar milik 'sahabat'nya

"Siapa bilang?"

"Lah, ko Siwei kenapa ngga bilang-bilang mau kesini?" Gerutu Chen dengan wajah ditekuk

"Aku tanya ke ibu kamu, terus katanya kamu lagi honeymoon ke Bali- kebetulan aku juga ada kerjaan disini," jelas Siwei

Keduanya sepakat untuk berjalan ke Indomaret didepan galeri. Duduk di terasnya sembari menghindari teriknya matahari Bali.

"Honeymoon?"

"Aku jadi orang pertama yang kecewa sama pernikahanmu, Chen.. kamu tau itu." Lirih sang pemuda seraya meraih mizonenya

"Terus?"

"Siapa tau kamu kepikiran selingkuh... sama aku?"

Wajah Chen berubah serius. Heran dengan  Siwei yang seenak udelnya kalo ngomong.

"Haha... gausah serius kali, lagian aku juga mikir-mikir, masa jadi selingkuhan anak ayam kaya kamu... jadi selingkuhan Angelina jolie juga aku masih mikir-mikir"

"Apaan sih ko!"

"Jalan yuk!"

0-0-0-0

Sepasang manusia itu menaiki shuttle bus dari pusat Denpasar menuju GWK. Hari ini Siwei memutuskan menemani Chen menonton pertunjukkan favoritenya, Topeng Monyet.

Bali lagi lumayan panas.
Chen mengusap keringatnya yang sebesar biji ketumbar. Tau gini dia bawa topi kan-

"Panas ya?"

Chen mengangguk, "Kita salah waktu kayanya... jam segini mending ke Bedugul ya?"

"Hehe... jauh Chen, kita deket-deket aja disini. Siapa tau suamimu nyari 'kan?"

Hati Chen berdenyut sakit. Mana mungkin Kevin nyariin? Demi Tuhan... kalo ngga sama si neneklampir, paling Kevin sibuk merhatiin cewek-cewek seksi yang pake bikini. Chen tau banget kesukaan Kevin tu yang kaya gimana! Pasti yang kurang bahan bajunya.

"Haha iya juga, kita disini sampe sore ya ko? Nonton Sheilaon7... sama pertunjukkan tari juga-"

"As you wish, chen.." ujar Siwei seraya tersenyum meraih bahu Chen

"Makasih ko.."

0-0-0-0

Siwei tidak pernah kehilangan satu detikpun ekspresi bahagia seorang Chen. Dari ekspresi jingkrak-jingkrak, kayan, gemes, sampe galau saat sheilaon7 memulai lagunya.

Pemuda 23 tahun itu tau pasti, gadis itu tidak sedang bahagia!

"Ko?"

"Hm..."

"Pulang yuk,"

"Kemana?"

"Iya ya kemana? Kok aku lupa nama villanya?"

0-0-0-0

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Absurd MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang