Tujuh

1.8K 118 0
                                    

AUTHOR POV

Sebuah foto yang didalamnya terdapat seorang anak laki-laki mirip Adit, mungkin anak laki-laki itu adalah Adit kecil yang sedang bersama seorang gadis kecil. Mereka saling merangkul satu sama lain, tampak terlihat kedekatan mereka dan kebahagian yang terpancar dari kedua sudut bibir mereka.

Ketika Safira hendak mengambil foto tersebut, sebuah kartu terjatuh dari dalam dompet.

"KTP?" sambungnya sambil memandangi dan membolak-balikkan benda tersebut.

"Bisa ngga, ngga usah pake TOA?" komen Adit setelah keluar dari dalam kamar mandi dan kini telah berada dihadapan Safira, menempelkan bokongnya pada sisi kasur.

"Lu beneran kelahiran 1992?" tanyanya yang langsung duduk disisi tempat tidur, tepat disamping Adit duduk.

"Lohh, inikan dompet sama KTP gue? Lu dapet darimana?" ucap Adit balik bertanya dan langsung mengambil alih dompet serta KTP nya dari tangan Safira.

"Ya abis lu tuh ya, ngatain gue cewe ngga rapih. Lah, lu sendiri baju seenaknya ditaro di kasur gue." Komen Safira.

"Sorry deh sorry.."

"Lu belum jawab pertanyaan gue.."

"Pertanyaan yang mana?"

"Lu bener kelahiran 1992?"

"Iya, emang lu kira gue kelahiran berapa? 1990? Atau lu malah mikirnya gue kelahiran 1988?"

Safira tersenyum lebar mendengar pengakuan Adit, "Gue kira, lu udah mau mendekati kepala tiga.."

"Setua itu muka gue?"

"Abis, lu kan udah lama jadi orang kepercayaan Ayah di kantor. Jadi ngga salah dong, kalau gue fikir begitu..." ungkap Safira dengan pede, "Oh ya, foto cewe yang ada di dompet lu siapa? Cinta monyet lu ya?"

"Foto? Cinta monyet?" Adit terkekeh mendengar pertanyaan yang tertuju padanya.

"Dihh, ditanya malah ketawa.."

"Oke, oke.." Adit berusaha mengatur tawanya yang awalnya terdengar menggelikan, "dia itu cinta sejati gue.."

Seketika ekspresi Safira berubah, saat jawaban itu terlontar dari bibir Adit. Sementara Adit yang menyadari perubahan ekspresi Safira pun langsung terkekeh, tawanya kembali pecah seketika.

"Ekspresi lu lucu banget tau ngga. Harusnya lu liat, ekspresi lu tadi.." ungkap Adit, "Itu Dinda. Adik gue,"

"Lu punya Adik?"

"Punya, dia seumuran sama lu. Kelahiran 1994, kan lu?"

"Lu tau dari mana?"

"Harus berapa kali gue bilang sama lu, gue tau semua tentang lu."

"Ya, ya, ya. Terus sekarang dia dimana?"

"Yaudah, gue akan cerita semuanya.." ungkap Adit pasrah.

Adit pun akhirnya berani menceritakan semuanya, termasuk tentang keluarganya.

Ia lahir dari keluarga yang harmonis dan sederhana, mereka tinggal disalah satu desa di pinggiran kota Jakarta. Ayah, ibu, Adit dan Dinda.

Adit adalah anak pertama dari keluarga Haristanto dan memiliki seorang Adik perempuan yang hanya berpaut dua tahun darinya.

Mereka adalah satu keluarga yang bahagia, awalnya. Semua berawal dari pernikahan beda kasta antara Haristanto dan Marissa, Haristanto merupakan anak dari keluarga sederhana bahkan terbilang menengah kebawah, sementara Marissa merupakan anak tunggal dari salah satu pemilik resort di puncak.

Salahkah Aku Mencintaimu? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang