CHAPTER 1 : ROTI ISI MADU

36 7 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Peach masuk sekolah lagi setelah satu bulan lamanya ia berlibur, yang biasanya ia habiskan dengan berlatih basket dan sesekali di akhir pekan ia pergi jalan-jalan dengan sahabatnya. Tahun ini juga akan menjadi tahun terakhirnya di bangku sekolah yang ia sadari betul walaupun ia menjadi idola laki-laki di sekolanya tapi belum ada yang dapat menembus hatinya, mungkin ini karena sifatnya yang agak tomboy menjadikannya ingin mendapatkan sesutu yang lebih sesuatu yang berbeda dari kebanyakan lelaki yang mengantri ingin medekatinya.

“Benar-benar membosankan” 
kata itu sering kali tersirat dalam pikrannya.
Tapi kali ini tidak......
Aku dengan penuh semangat merapihkan pemanpilanku dan bergegas lari menuju halte bis sekolah agar aku bisa menemuinya setelah sekian lama. Sungguh ini adalah sebuah perasaan yang pertama kalinya aku rasakan...Ya dia adalah seseorang yang sekarang sudah mengisi hatiku yang memang sangat sulit. Hari ini benar-benar menjadi hari yang menggembirakan, bagaimana tidak aku akan bertemu dengannya lagi dan lagi kalimat itu yang terucap dalam hatinya.

Saat aku pulang bersama Belle dan Nam dari Mall aku melihat ada banyak mobil besar yang hilir mudik kearah kompleks perumahan tempatku tinggal. Terlihat dari kejauhan ada sebuah mobil hitam yang berjalan pelan melintas didpanku, tak lama jendela mobil tersebut terbuka dan seseorang muncul dari sana tengah asik melihat sekeliling kompleks. Sambaran petir disiang bolong ternyata benar-benar ada, tak kusangka aku benar-benar dapat melihat wajah yang begitu sangat menggemaskan. Belum pernah sebelumnya aku temui seseorang dengan wajah yang begitu manisnya sampai-sampai aku berhenti bernafas sejenak menatapnya dalam walaupun dari kejauhan.

Oh Tuhan Bagaimana mungkin orang itu tampak begitu manisnya, lagi dan lagi umpatan yang keluar dari mulutku. Plokkk....es krim yang bahkan belum sempat aku nikmati harus terjatuh saking fokusnya aku pada orang tersebut

“ Peach, apa kau baik-baik saja?” Tanya Belle dan Nam yang heran akan sikapku ini hanya terpaku dan mematung
“Ohhh...tidak papa, aku baik-baik saja” Jawabku sambil terus menatap orang itu yang semakin menjauh dan....
“ Ayo kita kejar mobil itu...” Teriaku pada Belle dan Nam sambil pergi mengejarnya
“Haaaahhhh....” Belle dan Nam hanya saling menatap heran namun langsung ikut megejar sahabatnya itu

Dengan nafas yang terengah-engah mereka sampai dipinggir jalan dimana mobil tersebut parkir tepat disebuah rumah yang baru selesai di bangun
“ Hey Peach, apa kau sudah gila berlari mengejar mobil yang jelas tidak akan terkejar sampai kapanpun juga kau tau....lantas apa maksudmu mengejarnya” Protes Belle

Degan posisi selanjaran Belle dan Nam duduk  di pinggir jalan. Belle memang terlihat begitu berkeringat daripada Nam, maklum saja dia yang paling besar diantara kami bertiga tapi menurutku itu bagus karena akan sedikit mengurangi lingkarannya.
“Lain kali aku akan mendaftarkanmu pada lomba marathon di tengah semester nanti, aku yakin kau akan menang” tambah Nam sambil membersihkan kacamatanya.
“ Bagaimana mungkin kau bisa berlari secepat itu Peach...aku heran” Umpat Nam
Tapi ucapan Belle dan Nam tidak digubrisnya, Peach yang dari tadi menyebarkan pandangannya untuk mencari orang yang ada di mobil itu. Dan setelah lama menunggu akhirnya ada orang juga yang keluar dari rumah itu.
“ Terimaksih karena sudah mengantar kami pindahan” Ucap seorang wanita dan pria disampingnya
“ Sama-sama” Timbal petuga sambil pergi menuju mobil dan langsung pergi
Segera setelah itu aku mengajak Belle dan Nam yang sudah dari tadi kesal menunggguku untuk menghampiri ibu dan bapak tersebut
“Salam Om, Tante” ku pasang wajah seribu hello kitty dan sambil menegur Belle dan Nam yang juga ikut memberi salam
“Selamat siang anak –anak” Sahut ibu dan Bapak tersebut dengan diikuti datangnya seseorang dari dalam rumah sambi memegang komik.

Aku lihat....Oh Tuhan ternyata memang orang itu tinggal disini dan rasanya wajah seribu Hello Kitty ini luntur sudah dengan wajah manisnya yang minta ampun. Dengan spontan aku langsung memperkenalkan diri pada tetangga baruku ini, yang padahal jarak rumahnya dengan akupun cukup jauh
“ Namaku Peach, ini Belle dan ini Nam”
“ Salam ” sambil menegok orang itu yang sedari tadi ada dibelakang ibunya. Mereka terlihat aneh padaku, Belle dan Nam
“ Euhhh....Om,Tante dann....Kalian semua tinggal disini ya” Aku ragu menatapnya langsung
“ Iya kami pindahan dari Desa” Jawab Ibu itu
“ Dan ini anak kami namaya S “ Ibu itu sambil menarik S ke depan yang memang sedari tadi ada dibelakang dengan tatapan manisnya
“ Salam ” Lalu S langsung masuk kembali ke dalam rumahnya. Dan suasana menjadi hening kami saling tatap
“ Ohhhh... kebetukan aku juga tinggal disini, ini adalah rumahku Om, Tante. Kapan-kapan kalian juga bisa bertamu ke rumahku yang selalu terbuka..He..he..he” Sambil menunjuk sebuah rumah yang ada disamping rumah ini
“ Apa yang kau bicarakan Peach, jelas-jelas itu bukan rumahmu apa kau benar-benar gila ” Bisik Belle di telingaku. Dan aku sedikit mecubit lengan Belle, apa yang aku katakan barusan. Dengan gugup aku langsung pamit pada Om dan Tante tersebut
“ Kalau begitu kami pamit dulu Om Tante, kami akan ke Mall ” Tambahku
“ Hahhhh...ke Mall lagi? Bukannya kita sudah dari Mall tadi Peach apa kita akan kesana lagi ” Teriak Nam dengan keras Sontak aku langsung menutup mulutnya dan membawanya pergi meninggalkan tempat ini.


Sejak malam itu aku tidak bisa berhenti memikirkannya, setiap hari aku selalu datang ke depan rumahnya hanya untuk sekedar melihat apa S ada dirumahnya atau tidak tapi selalu saja dia tidak ada di rumahnya. Apakah orangtunya tidak mengizinkan dia bermain dengan tetangga disekitarnya bagaimana mungkin dia bisa mendapat teman kalau begitu atau jangan-jangan keluarga ini adalah keluarga mata-mata. Terakhir aku melihat S bersama dengan orangtuanya disekolahku, sepertinya dia akan belajar disini dan itu membuatku lebih bahagia lagi.

Dengan tergesa-gesa Peach segera mengambil tempat duduknya diantara kerumunan orang-orang yang sedang menunggu bis datang, ia sengaja memilih duduk disana agar S tidak melihatnya dan ia juga dapat dengan leluasa melihat S tanpa takut S menghindar darinya seperti waktu itu lagi.

#POOV Peach
Dan dia datang...
Ya Tuhan bagimana mungkin S masih terlihat sama...sama manisnya saat aku pertama kali melihatnya. Tidak... bahkan ini lebih manis dari ROTI ISI MADU kesukaanku, dia terlihat membawa sebuah bola dan menunggu bis datang tepat didepanku. Aku tidak ingin menyapanya sekarang aku hanya ingin menghabiskan moment manis ini....Oh Tuhan...

Moonlight (Part 1 : School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang