02

35 6 4
                                    

"Narang sagwee lae?"

"mwo?"

mataku membulat sempurna mendengar ucapannya.
nafasku tercekat, tubuhku tidak bisa berkutik, hal kedua yang hampir membuatku benar-benar gila.
Kim namjoon leader dari group band bangtan mengajakku pacaran,
mustahil sekali.

"ini halusinasi" batinku.
tuhan hentikanlah semua ini, apa aku harus menyelam ke dalam lautan agar semua ini berhenti.

"yak apa kau tidak mendengarku? ucap namjoon membuyarkan lamunanku.

"eung.. tentu saja aku mendengarmu." jawabku sedikit gugup.

"lalu..?" alisnya terangkat menunggu sebuah jawaban dariku.

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya seorang gadis memukul kepala namjoon dengan buku sehingga membuatnya mengerang kesakitan.

Hm sosok gadis yang tidak asing bagiku, rambut panjang yang diikat rapi dengan poni yang sedikit menutupi mata.

Saat itu pula otakku mulai berpikir apakah ini dunia nyata atau hanya halusinasiku, bahkan teman dekatku ada disini, hm bukan teman dekat aku baru dekat beberapa bulan yang lalu dengannya karena kita menyukai boyband yang sama.
Dulu aku mengira dia orang yang bersifat dingin.
Namun setelah mengenalnya yah begitulah wajah dan kelakuan berbanding terbalik. Otaknya agak rusak :v
.
.
.

Aku melompat kegirangan dan langsung memeluk yeoja di depanku.

"jiyeon.!!  untung kau ada disini aku hampir mati jantungan gara-gara namjoon" aku memeluknya erat, namun dia malah mendorongku dan menatapku tajam.

"Apa yang kau bicarakan dasar bodoh.. dan siapa itu jiyeon, namaku kim eun bi."
nadanya sedikit membentak, rahangnya menegas, sorot matanya menampakkan kemarahan.

"Apa aku melakaukan kesalahan? kenapa tampaknya dia begitu kesal padaku.? ah molla," batinku kesal.

Gadis itu menarik lengan namjoon menyeretnya keluar dan diikuti oleh dua namja yang tak lain adalah seokjin dan suga.

"wahh daebak" gumamku.

Aku sudah bertemu dengan enam anggota bangtan, benar-benar mimpi yang indah.
satu hal yang terlintas di otakku lalu dimana jhope,! kenapa aku belum bertemu dengannya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Bel istirahat pun berdering, semua murid berhamburan menuju ke kantin.

Namun tidak dengan ku, setelah apa yang terjadi tadi membuatku merasa tidak lapar, aku pun bergegas melangkah  meninggalkan kelas untuk menenagkan pikiranku.

Namun suara seseorang menghentikan langkahku, suara yang tidak asing, terdengar suara ciri khasnya yang dibuat-buat sehingga terdengar cempreng.

"Hana-yaa~~..!!" pangil sosok namja dari depan kelasku, tangannya melambai, senyumannya mengembang saat dia menatapku.

"ommo..!! apa ini aku hampir saja pingsan melihatnya," ucapku pelan.

"hoseokk..!!"" panggilku.

"wae??" jawabnya sambil berjalan menghampiriku.

tangannya menggapai lenganku dengan lembut menariknya perlahan dan membawaku melangkah keluar kelas, entahlah aku hanya bisa memandangnya tanpa mampu mengeluarkan kata-kata, ini impianku dan sebuah harapan bisa sedekat ini dengannya, meskipun mungkin ini hanya sebuah mimpi setidaknya aku pernah merasakan sentuhan seseorang yang aku sukai bahkan mungkin dia tidak tahu keberadaanku.

.
.
.

langkah kami terhenti pada sebuah ruangan aula yang cukup luas, pikiranku masih bingung kenapa dia mengajakku kesini.

"Nah kita sudah sampai," ucapnya riang.

"kita mau ngapain disini hobie?" tanyaku heran.

"tentu saja latihan dance, memanggnya apa lagi?"

"Dance??"
"ya dance, memangnya kenapa bukannya kita sudah sering melakukannya bersama, kenapa kau terlihat gugup, huh?"
dia menatap dengan semirk di wajah, woa terlihat mengerikan.

"tentu saja aku gugup, karena aku latihan denganmu hobie," batinku.

"aku tidak gugup hanya saja aku merasa lelah."

"kenapa?? apa akhir-akhir ini kau sering begadang lagi?" tanyanya dengan penuh perhatiann.

"jangan memaksakan diri hana, aku tau semuanya terasa sulit, kau harus belajar agar beasiswamu tidak dicabut bukan?"

"ommo!! bagaimana kau tau hoseok?"

"tentu saja aku tau, kau ini kan kekasihku dan kau juga sering curhat denganku."

"mwoo..!! jinjjayo??" teriakku kaget.

"yak kau ini pacar sendiri tidak diakui huh dasar pikun." seraya tangannya menjitak kepalaku pelan.

"hhee miannn..." aku hanya tersenyum, tidak mampu menjawab ucapannya lagi.

kami pun mulai berlatih dia mengajariku dengan sabar meskipun banyak kesalahan yang ku lakukan dia hanya tersemyumm dan berkata :

"cobalah lagi, kau pasti bisa"

aku hanya mampu mengucapkan terimakasih padanya karena telah menjadi penyemangatku.
dengan tanpa rasa lelah dia terus mengajariku.

Gomawo hobie..😊😊

😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc...


Terima kasih yang sudah mau baca cerita gaje ini..

jangan lupa vote dan coment yah..

saran kalian sangat dibutuhkan karena autornya masih abal-abal..

😂😂😂🔫🔫

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang