03

37 6 4
                                    

Malam semakin larut,
hujan turun begitu lebatnya, pentir menyambar.
Membuat lukisan serabut warna jingga di langit yang hitam kelam.
aku merutuki diriku yang tidak membawa payung saat musim hujan seperti ini,
aku pulang sekolah sedikit terlambat karena ada ekstrakulikuler yang harus aku ikuti.

"Aishhh.." aku menggerutu kesal karena hujan tidak kunjung reda.

aku nekat berlari menuju halte bus yang tidak jauh dari sekolah, menutup kepalaku menggunakan tas ransel warna hitam dengan harapan agar tidak terlalu basah terkena air hujan.

Namun tetap saja badanku basah kuyup.
ku gendong lagi tas ranselku di punggung, tanganku mengelap wajah yang basah terkena air hujan.
ku gosokkan kedua telapak tanganku seraya meniupnya, berharap mendapat sedikit kehangatan, namun tetap saja dingin karena guyuran hujan yang tidak mau berhenti dan tiupan angin yang tidak tetlalu kencang membuatku menggigil kedinginan.

aku menoleh ke kanan dan ke kiri jalanan sudah begitu sepi.
ku lihat arloji yang melingkar di tanganku menunjukan pukul sepuluh malam.

"pantas saja, jika aku tidak mendapatkan bus maka aku akan mati kedinginan disini," seraya merogoh tas ranselku mencari ponsel di dalamnya.

"nah ini dia"  namun seketika aku ingin sekali memakan bangku halte bus saat ponselku tidak bisa dinyalakan, karena baterainya habis.
aku merutuki diriku sendiri yang lupa tidak mengisi baterainya tadi.

kini tanganku semakin bertautan dan  mengepal erat karena dingin semakin menusuk tajam ke tubuhku.

aku berusaha mencari cara agar bisa pulang, melihat sekitar mencari apakah ada telepon umum.

namun nihil,, tidak ada yang aku temukan.

aku menyerah tidak ada yang bisa ku lakukan,, ponselku mati, tidak ada telepon umum bahkan bus pun sudah tidak ada.

Berjalan menembus hujanpun tidak akan membuatku sampai rumah dengan cepat.

"huh ini hari tersialku"

aku tertunduk lesu menatap sepatuku yang basah kuyub karena ulah air hujan yang menggenang di jalanan yang ku lewati menuju halte.

"Hei! Apa yang kau lakukan disini?"

Aku seperti mendengar suara seseorang. Aku mengangkat kepalku dan mendapati namja tampan duduk di sampingku.

Untuk kali ini aku tidak terkejut dengan kehadirannya, karena ini adalah mimpiku kejutan apapun bisa terjadi disini.

dia mengusap gusar rambutnya yang basah karena air hujan.

"Apa kau sedang menunggu jemputan atau kau sedang menunggu bus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sedang menunggu jemputan atau kau sedang menunggu bus?"

"Eungg.. Yoongi sunbaee?"

"Tidak dua-dua nya sunbae, lagian jam segini mana ada bus lewat.."

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang