05

21 5 6
                                    


"Done!" teriakku ketika melihat bahwa ruangan telah bersih.

Aku melihat Jungkook mengelap keringatnya lalu berkacak pinggang menatap seluruh ruangan dan senyuman yang err.. Sangat menggoda sekali.

Aku melepaskan maskerku lalu membuang di tempat sampah.

"Kau gadis yang pintar juga untuk membersihkan ruangan.. Cocok jadi seorang istri nih.."

"Mwo?? astaga!! apa yang barusan kau katakan kookie?? apa kau belajar menggombal huh?? ketusku.

"Hh kau ini.. aku tidak menggombal aku serius.!" tangan jungkook mengacak gusar rambutku.
ommoo!!! jantungku ingin meledakk -,-..

Panas!

Serius panas!

Kenapa mukaku jadi panas gini sih? Lagian apa yang baru saja dikatakan Jungkook? Istri? Hah?

"kau sangan aneh kookie."

"waeyo??"

"kau marah lalu dengan anehnya menjadi baik, aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi."

plakk....

"awww!! sakit dasar tikus"
aku mempoutkan bibir sambil mengusap gusar kepalaku. jungkook tiba-tiba memukul kepalaku.

"jadi orang jangan terlalu bodoh hana~ya, aku tau kau hanya bercanda tadi, lagi pula aku suka jika kau yang memanggilku tikus." jungkkook mengedipkan sebelah matanya sambil menatapku mesum.

"astagaa..!! jangan menggodaku jungkook, tidak akan mempan.!

plakk...

giliranku memeukul kepalanya dengan buku ditanganku yang entah kudapat darimana tadi.
sambil berlari meninggalkannya.
"aishhhh kau ini.. awas kau yahh, aku akan membalasnya nanti!"

"A..A.. Aku ingin pergi membeli minum dulu! Jangan kemana-mana.!!." teriakku dari kejauhan sambil berlari sekuat tenaga. Omo! Aku harus menenangkan degup jantungku.
.
.
.
.
.
Aku pergi menuju ke mesin minuman yang berada di dekat kantin. Aku memasukkan beberapa koin lalu memilih minuman matcha kesukaanku.

Dan kini setelah aku mendapatkan matchaku, aku berniat membeli sebotol pocari untuk Jungkook. Namun masalahya sekarang koin sudah kumasukkan tapi botol itu tak kunjung keluar.

Argghh! Cobaan macam apa lagi yang terjadi hari ini?!

Aku terus menekan tombol untuk memilih botol pocari itu tapi botol itu tak kunjung merespon.

Aku menatap botol dibalik kaca itu. Uangkuuu.. :'( aku harus otokeehh sekarang?

Brakk!!

"Kadang-kadang mesin ini macet.. Jadi harus dipukul kaya tadi.."

Aku menolehkan kearah seseorang namja tinggi yang berada di sampingku.

"Btw itu tadi bukan pukulan tapi tendangan.." ucapku lirih. Karena sebenarnya dia benar-benar menendang mesin itu!

"Hahah.. Aku hanya ingin menambah pesonaku dengan menendangnya.. Dan lihat.. Botolnya akhirnya keluar.." tak salah jika seorang Kim Seok Jin mengatakan hal seperti tadi. Aku memutar mataku, mengambil botol pocari itu, lalu mengucapkan terima kasih.

Aku berjalan dengan pelan sambil tersenyum sendiri. Persetan dengan orang yang menganggapku gila tapi mau bagaimana lagi.. Kata-kata Jungkook masih terngiang-ngiang di kepalaku.

Dengan pelan dan aku yang masih mengelus botol pocari itu berharap semoga Jungkook menyukainya.

"Aw! Jungkookie sakit!"

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang