06

25 2 0
                                    


Akhirnya aku dan seokjin sampai di kantin.

sementara menunggu seokjin memesan makanan aku mencari tempat duduk,  menuju meja paling belakang dekat dengan jendela,  menurutku nyaman dan bisa menikmati pemandangan luar.

aku duduk, memandang keluar jendela dengan dagu yang menopang di kedua tangan, membayangkan betapa senangnya jika kehidupanku seperti ini terus, tenang tanpa beban.

Setiap harinya mengalami hal-hal yang indah, namun terkadang membingungkan.

entah..!! apakah kedepannya aku akan baik-baik saja, hidupku akan berjalan dengan mulus, atau akan ada beberapa konflik lain.

ini adalah dunia mimpi yang ku ciptakan karena imajinasi yang terlalu tinggi, semua yang ada di sini sama persis seperti khayalan yang muncul dalam keseharianku.

Namun satu hal yang membuatku takut, yaitu akhir dari cerita ini, kesedihan, pertengkaran dan akhirnya menuju pada sebuah perpisahan.

aku menggeleng mengusir pikirn buruk yang melintas di benakku, ingin rasanya mengubur dalam-dalam kepedihan  itu.

apakah aku bisa menjalani ini semua?? agrrrhhh... semuanya ini membuatku tambah frustasi.

drapp drapp

langkah seokjin membuyarkan lamunanku.

seokjin berjalan ke arahku sambil menenteng nampan berisi dua mangkuk ramyeon.

dia terlihat sangat tampan, emm.. siapa sih yang tidak tergoda dengan ketampanannya, apalagia dia adalah visual dari boy band korea yang terkenal, emm tapi entah lah sepertinya di dalam mimpi ini dia berperan sebagai murid biasa, bukan seorang idol, emm bukan hanya seokjin namun semua anggota bangtan.

lengan jenjangnya menyodorkan satu mangkuk ramyeon kedepanku.
aku mengucapkan terimakasih, dan dibalas anggukan oleh seokjin.

"selamat makan..!!" ucapnya dengan girang, dia mulai mengaduk ramyeonnya dengan sumpit.

aku hanya menatap ramyeon itu dengan satu sumpit di tangan kananku dan satunya lagi di kiriku.

mau tau apa yang sedang aku pikirkan??
yah aku tidak bisa makan menggunakan sumpit.

"oppa~~~" bisikku pelan, namun seokjin tidak mendengarnya.

"oppa..!!!" bentakku

uhukk

"ahh waee?? astaga kau membuatku tersedak"

"aku tidak bisa makan ramyeon ini.."

"kenapa..??"

"emmm.. itu..!!  aku tidak bisa bagaimana cara menggunkaan sumpit."

"aishhh... benarkahh?? ini sangat mudah hana~yaa" dia menaruh sumpitnya di atas nampan lalu pindah duduk di sampingku.

"sini biar ku ajari." tangannya meraih sumpit yang ku pegang.

"begini caranya hana coba perhatikan tanganku bla.. bla.. bla.." seokjin menjelaskan dengna rinci.

ia menyodorkan sumpit itu lagi padaku, "nah sekarang kau coba, bisa atau tidak?"

aku meraih sumpit itu lalu sejenak menghela napas ringan, dengan perlahan mulai mencoba menggunkan sumpit namun percobaan pertama gagal, aku terus mencoba.

satu menit 

dua menit

lima menit, telah berlalu namun aku masih belum bisa.

Mie memang datang ke mulutku. Namun tidak berjalan dngan mulus. Kuah mie tersebut benar-benar membuat wajahku kotor.

"Masa megang sumpit aja gabisa.. Sini.." tiba-tiba Seok Jin merangkulkan tangannya ke bahuku. Menarikku mendekat lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang