2. Presledovatel

1.1K 238 11
                                    

Seorang lelaki dengan mata kecil beriris lightred itu kini sedang menatap keluar jendela kecil berbentuk persegi di sebelahnya. Menikmati pemandangan awan berarak di luar jendela.

"Hyunbin Hyung, apa kakek benar-benar ikut?"

Lelaki itu menoleh saat seorang lelaki di sebelahnya membuka suara.

"Tentu, bukankah dia yang berusul, Donghyun-a?" Hyunbin menatap iris mata maroon milik Donghyun.

"Dia sudah berada di sana?"

"Dia akan berada di sana saat kita sudah sampai."

Donghyun hanya mengangguk, ia lalu mencondongkan tubuhnya dan menengok ke bangku penumpang yang tepat berada di depanya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

"Menghawatirkan Hyeongseob."

Seorang lelaki dengan tanpa menoleh kearah Donghyun menjawab pertanyaan tersebut. Matanya masih terfokus pada jendela di sebelahnya.

"Kau baru meninggalkan istrimu itu selama empat jam. Dan kita akan menetap di tempat tujuan selama tiga hari lamanya."

Seorang lelaki yang duduk tepat di sebelah Woojin—lelaki yang sibuk dengan pemandangan di luar jendela—terkekeh kecil.

"Benar, ini baru empat jam, bagaimana dengan tiga hari?"

"Kalian tidak mengerti, Jinyoung Hyung, Donghyun Hyung."

Woojin menghela nafasnya. Sebenarnya, selain khawatir dengan keadaan Hyeongseob yang mengeluh dengan pengelihatan buramnya, Woojin juga takut Hyeongseob akan bersikap ceroboh, seperti hari-hari biasanya.

"Tujuan kakek mengajak kita bukankah untuk menjernihkan pikiran?" Hyunbin berkomentar.

"Lagipula, ada Youngmin Hyung, Jihoon dan Minhyun. Bukan begitu?" Lanjut Hyunbin.

"Ya, aku harap Youngmin Hyung, Jihoon Hyung dan Minhyun Hyung dapat membantu."

•••

"Seobie, ada apa saja untuk hari ini?"

Jihoon dengan piyama warna biru tua berjalan mendekati Hyeongseob yang sedang duduk di meja makan bersama Youngmin.

Mereka berempat sekarang sedang menginap di rumah milik Kakek Im. Karena baru saja keempat suami mereka pergi. Daripada tinggal sendirian di rumah masing-masing, lebih baik menginap bersama, pikir mereka.

"A dan O." Hyeongseob menyodorkan dua buah botol penuh dengan cairan merah ke hadapan Jihoon yang kini sudah mendudukan dirinya di sebelah Hyeongseob.

"Apa kita akan mengisi waktu dengan pergi bersama?"

Minhyun dengan sapu di tanganya mendekati meja makan, sepertinya ia baru saja selesai dengan kegiatan membersihkan seisi rumah.

"Pergi bersama? Kemana?"

Youngmin bertanya setelah ia selesai meneguk habis darah di gelasnya.

"Aku ingin pergi ketempat dimana Jinyoung berada."

Jihoon mempoutkan bibirnya dengan tangan yang sedang menuang O positif kedalam gelas.

"Oh, memangnya mereka pergi kemana?"

Minhyun menarik gelas miliknya dan ikut menuang O positif ke dalam gelasnya.

"Kudengar mereka akan pergi ke sebuah pulau, aku lupa apa namanya." Youngmin menjawab.

"Kakek jahat, mengapa hanya mereka yang di ikutsertakan?"

"Ah, tidak apa, lagi pula hanya tiga hari bukan?" Youngmin tersenyum kearah Jihoon yang kini memasang wajah sebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Predator - JinSeobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang