Bab 3 - Regret

11.9K 585 104
                                    




-○○-

Langkah kaki panjangnya menapaki lantai putih itu tegas, Sama seperti tekadnya yang membawa tubuhnya ke mansion megah Haruno, untuk pertama kali. berharap apa yang dia lakukan akan berbuah hasil yang memuaskan.

Tepat saat kakinya menuju ruang tengah, dari depan, wajah dingin Haruno Sasori menatapnya dengan tatapan yang bercampur aduk, kebencian, kekecewaan, dan kemarahan.

Netra gelapnya, berpaling dari tatapan itu. Rasa pesimis mulai menggerogotinya. Hingga dia bertanya sekali lagi, apakah kedatangannya kemari adalah benar.

"Apa yang membuatmu datang kemari," ujar suara datar itu tanpa nada bertanya.

Membuat Sasuke mundur ke belakang, dia telah memperkirakan jika kedatangannya akan di tantang keras. Terutamanya Sasori. Sasuke tidak berharap, mendapat perlakuan manis dari pria itu setelah apa yang dia lakukan pada Sakura

Jangan bermimpi Sasuke

"Aku ingin bertemu dengan Sakura." ujarnya serak bercampur gelisah.

Sasori diam, kemudian menjawab dingin. "dia pergi." kata pria itu seraya menjauhi tubuh lawan bicaranya.

Meninggalkan wajah kacau Uchiha Sasuke.

"Aku sangat ingin menemuinya, aku ingin dia kembali lagi bersamaku." Sela Sasuke tegas, secara mantap menghentikan langkah Sasori yang ingin menjauh.

Sulung Haruno itu, menoleh dengan alis terangkat rautnya terlihat mencemooh.

"Menemui? Bersama? Lelucon apa yang ingin kau katakan Uchiha?" Tanya Sasori seraya mendekati Sasuke yang tengah mematung kacau.

"Jawab!" Bentak Sasori dingin, kemudian menarik kerah baju Sasuke, Menusuk langsung iris kelam berkabut itu.

Tangan Sasuke mengepal. Dia mendongak, mengangkat tegas wajahnya. "Ya bersama. aku ingin bersama dengannya lagi. dan aku ingin dia kembali lagi bersamaku seperti dulu".

Tanpa memberi Sasuke waktu untuk berekspresi, Sasori telah melayangkan sebuah tonjokan di bibir pria itu.

Bukkk!

Rasa perih menghantam Sasuke, dia terpaksa mundur karena dorongan Sasori.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu bajingan! Setalah apa yang kau lakukan dengan adikku selama setahun? Kau ingin meminta dia kembali padamu lagi? Jangan melucu sialan! Kau!" Teriak Sasori penuh murka, tepat didepan wajah kaku Sasuke.

Sasuke meringis, karena rasa perih di sudut bibirnya yang berdenyut-denyut.

"Dan buruknya, kau masih memiliki keberanian menginjakkan kaki kotormu ke rumah Haruno!"

Bukkk!

"Setelah apa yang kau lakukan, kau masih punya nyali untuk menemui Sakura, berharap adikku mau menerimamu lagi!"

Tangan kiri Sasori mengayun ke perut Sasuke, dan menonjok tepat ke perut datar pria itu sampai Sasuke terbatuk.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang