Catatan, sila bca dengan teliti krna ada scene flasback.
-○○-
Mata kelamnya menatap surat bersampul biru itu dalam diam. Entahlah apa yang pria itu pikirkan. Sang wanita di sampingnya meliriknya bingung tatkala pria itu hanya diam, menatap pena yang terselip dijemarinya.Onyxnya tergulir membaca satu- persatu kalimat yang tentara di sana, hingga kemudian rahangnya mengeras saat maniknya melirik ke hujung kertas di sebelah kiri dimana terletak tinta hitam di sana. tak perlu berpikir banyak, tanda tangan siapa yang terletak di atas kertas itu. Bersama lebih setahun membuat dia sangat mengenal tulisan wanita itu.
Dadanya berdegup kencang seakan dia baru sahaja selesai berlari marathon. padahal dia hanya diam selama lebih duapuluh menit, di sofa tunggal di ruang tengahnya. Tangan kirinya mengusap sekilas surai ravennya. Lalu mengembuskan napas secara teratur.
"Sasuke-kun apa yang kau tunggu, tinggal tandatangani saja." Ujar suara jernih di seberangnya.
Tapi pria bernama Sasuke itu seakan tuli. Dan hanya mengabaikan perkataan wanitanya.
Keningnya mengeryit, apa yang membuatnya sulit untuk menandatangani surat penceraian itu. Bukannya ini yang dia inginkan, dan kalau ada yang lupa, dia yang dulu mengajukan semua ini. Bahkan tanpa meminta persetujuan dari wanita beriris emelard itu.
Hatinya kalut hampir sama dengan wajahnya hanya, tersamarkan oleh raut datarnya. Sasuke sekali lagi mengelah napas seraya matanya menatap manik Amethyst di hadapannya intens.
lalu menetapkan hatinya. Onyxnya tergulir menatap surat penceraian itu, dengan mantap, tangannya terangkat menekan pena yang dibiarkan menggangur itu ke hujung surat dimana akhirnya Haruno Sakura, Tidak lagi berhak menyandang marga Uchiha di belakang namanya.
Haruno Sakura akhirnya menjadi janda.
Menutup surat itu secara kasar, Sasuke menyandarkan punggungnya ke sandaran. Hingga tubuh hangat memeluknya membuatnya sedikit tersentak. Sasuke membalas pelukan kekasihnya Hyuuga Hinata. dengan mata yang terfokus ke depan, di mana foto Haruno Sakura terbingkai indah dengan senyuman menawannya.
"Terima kasih Sasuke-kun," kata Hinata didalam pelukannya.
"Hn, apapun untukmu." ujarnya. menyembunyikan wajah kacaunya di antara leher wanitanya. Matanya memanas entah kenapa.
.
Naruto mengusap mukanya, seraya melirik pantulan wajahnya dikaca. Surai pirang yang sering acak itu terlihat rapi karena disisir kebelakang tidak meninggalkan sedikitpun anak rambut didahinya.
Jas hitam pas ditubuhnya, terlihat berkilau membuatnya kelihatan tampan dan dewasa.
Mendesah, Naruto berjalan ke arah balkon, melipat dadanya di sana, menerawang penuh antisipasi.
Apakah jahat, jika dia menginginkan pernikahan ini? Apakah jahat jika dia menginginkan Sakura bahagia bersamanya?
Delapan tahun dia menunggu, dan pada akhirnya wanita itu akan menjadi miliknya juga. Walau Naruto tidak yakin apakah hati wanita itu telah tergengam penuh olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
FanficSasusaku Fanfiction Menahan sesuatu yang menyakitkan bukanlah sesuatu yang baru terjadi di dunia ini, itulah yang sering Sakura ingat setiap hari. setelah pria itu mengajukan penceraian dengan membawa wanita lain bersamanya, Sakura tahu, Tiada lagi...