Chapter V

4.7K 415 16
                                    

Eunha pun segera masuk ke bagunan apartemennya. Setelah Ia telah masuk ke ruang apartemennya, Eunha segera membersihkan diri lalu segera memasuki alam bawah sadarnya.
KRING....KRING..... Jam weker Eunha berbunyi. Eunha pun segera melakukan aktivitas pagi minggunya dengan berolahraga pagi yaitu yoga. Walaupun hanya sebentar, bagi Eunha bergerak walaupun hanya 1 minggu sekali tidak apa-apa dibanding tidak sama sekali. Eunha pun melakukan kegiatan yoganya sekitar 20 menit. Setelah itu, Ia segera mandi dan membuat sarapan. Sarapan yang Ia buat sangat simple tapi menyehatkan. Ia membuat se mangkok sedang bubur dengan toping suiran ayam dan potongan telur rebus ditambah beberapa bawang goreng. Sangat menggoda. Eunha juga membuat sup ayam yang nantinya akan Ia campur ke buburnya. Tak lupa di meja makan minimalisnya ada semangkok kecil salad yang Ia buat berisikan potongan tomat,beberapa helai daun selada, dan sayur brokoli. Minuman yang Ia sediakan adalah air hangat. Komplit sudah makanan yang akan disantap Eunha. Setelah selesai sarapan, Ia pun bersiap-siap untuk pergi ke kafe ahjumma. Pakaian yang Ia pakai sangat cantik dan juga simple dengan blouse sailor warna biru dan putihnya dan juga celana levi's nya. Make up yang minim telah membuat wajah Eunha menjadi-jadi saja cantiknya. Setelah itu, Ia segera meninggalkan apartemennya. Eunha langsung menunggu busnya. 15 menit kemudian, Eunha telah sampai di kafe ahjummanya. Ia pun langsung masuk ke kafe dan bertemu Hanna yang telah berpenampilan rapi tidak seperti biasanya seperti mau pergi ke suatu tempat.

"Kamu mau kemana Hanna?" Tanya Eunha sambil tersenyum ke arah Hanna.

"Hanna mau ke rumah teman. Ada kerja kelompok Unnie." Ucap gadis ber umur 16 tahun itu.

"Oh jadi begitu... Ya sudah hati-hati ya... Sudah pamit ke Eomma?" Tanya Eunha lagi ke Hanna.

"Sudah dong Unnie... Eomma ada di dalam kok..." Ucap Hanna lagi yang ingin bergegas untuk pergi. Hanna pun telah hilang di pandangan Eunha. Eunha pun langsung masuk ke dalam kafe.

"Eh, Eunha? Kamu tidak istirahat?" Tanya Ahjumma ke Eunha yang sedang sibuk memilah-milah bahan masakan.

"Tidak ahjumma. Eunha mau bekerja di kafe ini." Ucap Eunha yang ikut memilah-milah bahan-bahan.

"Kau ini seperti eomma mu ya keras kepala." Ucap Ahjumma ke Eunha. Eunha pun teringat pada Eommanya. Ia berjanji akan bertemu eommanya di kemudian hari.

"Ahjumma... Eunha mau mengatakan sesuatu." Kata Eunha.

"Ya? Bilang saja Eunha." Ucap Ahjumma yang langsung melihat ke arah Eunha.

"Eunha akan membiayai sekolah Hanna Ahjumma." Kata Eunha ke Ahjumma. Ahjumma pun terkejut mendegar pernyataan Eunha.

"Tidak usah nak Eunha. Tabung saja uangmu" Ahjumma pun berkata ke Eunha sambil tersenyum.

"Oke tidak ada penolakkan." Kata Eunha tersenyum ke Ahjummanya.

"Ishhh kau ini. Istirahatlah dulu Eunha. Jangan dulu mengerjakan apa-apa di kafe ini." Kata Ahjumma lagi.

"Tidak apa. Aku bisa lulus kuliah dan mendapat kerja karena Ahjumma juga kan." Ucap Eunha tersenyum.

Ahjumma tersenyum ke arah Eunha.Eunha pun tersenyum juga dan langsung membantu ahjumma membuka kafe. Beberapa menit kemudian setelah buka... pelanggan setia kafe berdatangan. Karyawan dan karyawati kafe pun sibuk melayani pelanggan. Eunha notabenenya sebagai koki di kafe dengan cekatan membuat makanan-makanan yang dipesan. Sebelumnya, Ia telah berganti dengan baju koki. Pesanan yang telah dimasaknya akan diantar oleh karyawan lain. Setelah selesai dengan masak-memasak. Eunha akan berencana untuk membuang sampah-sampah yang telah menumpuk di pojok Eunha pun mengambil sampah yang telah penuh untuk dibuang di tempat pembuangan sampah yang terletak di belakang bangunan kafe ini. Eunha tidak menyangka akan berpapasan dengan bosnya Jungkook. Jungkook pun menyadari kehadiran Eunha.
Eunha dapat melihat wajah keterkejutan Jungkook.

You're My Important Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang