Chapter IX

3.1K 293 13
                                    

"ASTAGA! Kau mengagetkanku." Kata Eunha yang memegang dadanya.

"Kau itu lama sakali di ruangan ini. Ngapain saja?" Tanya Jungkook menatap Eunha dan Sungyeol bergantian. Mata Eunha pun memberi kode ke Sungyeol agar tidak memberitau sebenarnya.

"Kami hanya berbincang-bincang tentang seputar kesehatan. Karena wajah Eunha yang pucat seperti itu." Ucap Sungyeol yang tau maksud dari Eunha.

"Ouh. Cepatlah ke ruanganku Eunha." Kata Jungkook yang langsung pergi dari hadapan Eunha dan Sungyeol.

"Hufttt untung tidak ketauan. " Ucap Eunha.

"Tolong, transfer dosa berbohong ku ke dirimu." Ucap Sungyeol menatap Eunha dengan tajam.

"Iya nanti aku transfer... Lewat banking apa maunya kak? Haha... by the way, terima kasih ya kak." Ucap Eunha yang membungkuk 90° ke arah Sungyeol lalu pergi ke ruangan Jungkook.

"Tsk anak itu." Ucap Sungyeol yang tersenyum tipis lalu meneruskan pekerjaannya.

Di ruangan Jungkook... Eunha pun mengetuk pintu lalu masuk ke ruangan Jungkook.

"Jangan lama-lama di ruangan lelaki itu." Ucap Jungkook menatap Eunha serius.

"Memangnya mengapa kalau aku lama-lama di ruangannya?" Tanya Eunha ke Jungkook.

"Ya... don't waste your time miss." Ucap Jungkook sambil tersenyum.

"I know mr." Ucap Eunha yang langsung duduk di sofanya.

Tok Tok terdengar bunyi ketukan pintu sang CEO.

"Masuk!" Ucap Jungkook yang langsung menghadap ke pintu.

"Kookieeeeeeeee" Ucap wanita tersebut yang hendak memeluk Jungkook lalu di hindari.

"Aku kan mau bertemu kekasihku." Ucap wanita itu.

*JLEB entah mengapa jantung Eunha berdetak kencang. Entah perasaan apa yang ada. Tetapi Ia merasa tidak suka atas kehadiran wanita itu. Apalagi Ia mengakui dirinya sebagai kekasih bosnya. Dalam pikiran Eunha,wanita itu memang cantik. Dengan rambut blondenya yang panjang dan bergelombang, kulitnya tan bersih, dan tubuhnya yang langsing. Tetapi, Ia tetap tak suka sosok tersebut.

"Pergi. Kau bukan kekasihku. Pergilah dengan simpananmu!" Kata Jungkook yang menunjuk ke arah pintu.

"Dia tidak mencintai aku lagi kookie." Ucap wanita tersebut.

'Dia gila? Percaya diri sekali dia. Dia ingin balikan ke orang yang pernah dia sakiti." Kata Eunha dalam hati.

"Memangnya aku mainan mu? Yang bisa di pakai kalau ada maunya saja hm?" Tanya Jungkook ke wanita tersebut dengan nada sinis. Eunha yang melihat perdebatan itu pun ingin permisi keluar.

"Ehm permisi semuanya, saya akan keluar. Jadi silahkan berbincang lagi." Kata Eunha yang hendak keluar. Belum selangkah kaki Eunha, tangan besar pun menarik tubuhnya untuk mendekat ke tubuh sang penarik tersebut.

"Kenalkan, dia kekasihku." Kata Jungkook sambil tersenyum meremehkan.

"Dia? Pffffttt kau gila? Kamu lebih memilih cewek seperti ini?" Ucap wanita tersebut menatap tajam Eunha. Eunha pun balas menatap tajam wanita itu.

"Mengapa? Kau tak suka dia memilih ku?" Tanya Eunha lagi dengan wajah menantang.

"Aku tau kalian pasti hanya pura-pura kan? Secara kau kan hanya pekerja disini. Iya kan?" Kata wanita tersebut.

"Aku kekasihya. Kalau kau tak mau digantikan, jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang memang benar-benar mencintai anda." Kata Eunha yang langsung menggandeng tangan Jungkook. Jungkook langsung terperangah dengan ucapan Eunha.

"Jangan menceramahi ku murahan! Buktikan saja jika kalian memang benar-benar pasangan!" Teriak wanita itu.

Jungkook dan Eunha terdiam sejenak. Jungkook pun memulai pembicaraan.

"Aku mencintainya dan itu bukan urusanmu. Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi." Ucap Jungkook menatap benci mantannya itu.

"Haha semua orang juga bisa bicara seperti itu." Kata wanita itu.

"Kau perlu bukti kan wanita yang lebih murahan?" Kata Eunha. Tangan Eunha pun langsung menuju wajah Jungkook dan *CUP* Eunha pun mencium Jungkook tepat di bibirnya mereka pun saling melumat satu sama lain. Mereka sampai tidak menyadari jika wanita tersebut telah pergi meninggalkan ruangan Jungkook. Jungkook dan Eunha masih berciuman sampai pasokan oksigen keduanya pun mau habis, mereka langsung melepaskannya.

"A-apa yang ku lakukan. Ma-maafkan aku." Kata Eunha yang langsung membungkukan badannya.

"Yang terpenting, dia telah pergi. Terima kasih." Kata Jungkook menatap Eunha lalu tersenyum. Wajah Eunha masih memerah karena kejadian tersebut.

"Eunha, kau ingat aku mengatakan 'aku mencintainya'?" Tanya Jungkook kepada Eunha.

"Iya aku ingat." Ucap Eunha yang menata Jungkook juga.

"Aku sungguh-sungguh mencintaimu." Kata Jungkook sambil meletakkan kedua tangannya di pundak Eunha.

"Be-benarkah?" Tanya Eunha terbata-bata.

"Iya aku serius. Aku tau kau tidak mencintaiku." Kata Jungkook yang menatap Eunha.

"A-aku tidak tau. Tapi, entah mengapa aku tidak suka melihat wanita tadi mendekati mu. Apakah itu karena cinta?" Tanya Eunha yang tidak di balas Jungkook karena Jungkook langsung memeluk Eunha.

"Eunha aku senang kau mengatakan hal seperti itu. Jadi, kau mau kan jadi kekasih asliku?" Tanya Jungkook yang langsung di jawab Eunha dengan anggukan yang berarti 'ya'.

Jungkook pun melepaskan pelukannya dan menatap Eunha intens lalu Ia memberanikan diri mencium bibir Eunha. Keduanyapun menikmati momen tersebut. Sampai....

"Ehm... maaf mengganggu kalian." Ucap Sungyeol yang langsung menutup pintu ruangan Jungkook kembali.

Jungkook dan Eunha pun terdiam lalu tersenyum malu. Karena perbuatan mereka tadi diketahui pekerja lain.

'Untung saja dia calon kakak iparku.' Ucap Eunha dalam hati.

TBC......

Baper kah kalean? :v Jangan lupa klik star ya! Gomawo!

-scarlet

You're My Important Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang