Chapter XV

1.2K 83 13
                                    

"Aku tidak apa-apa.." Jawab Eunha yang masih menyembunyikan wajahnya. Sudah menjadi kebiasaan Eunha untuk selalu menutup kesedihannya. Seringkali Ia menangis di tempat-tempat yang sepi agar tidak diketahui orang-orang. Termasuk kedua orang tuanya. Jungkook tau Eunha bersedih sekarang. Dengan senyuman tipisnya, Ia mengangkat wajah mulus Eunha dengan hati-hati agar Ia dapat melihat wajah cantik gadisnya.

"Hey... Tatap aku..." Ucap Jungkook ke Eunha lalu tersenyum. Eunha yang awalnya enggan untuk membuka matanya, Ia tau wajahnya terlihat menyedihkan sekarang. Tetapi, Ia tak peduli. Sekarang, yang Ia butuhkan adalah seseorang yang dapat membuat dirinya tenang. Akhirnya, Eunha mendongakkan wajahnya untuk melihat wajah Jungkook.
'Tampan' kata itulah yang pertama keluar dari pikiran Eunha.

"Anak pintar. Sekarang kita akan pergi ke suatu tempat dan ceritakan semua masalahmu kepadaku." Ucap Jungkook lalu mengelus rambut Eunha. Senyum Eunha mulai mengembang, Ia merasa tenang sekarang. Jungkook dan Eunha segera pergi. Ternyata, tempat yang dituju Jungkook adalah di pinggir sungai Han.
"Nah di sinilah tempat di mana aku bisa melampiaskan kesedihan ku." Ucap Jungkook yang langsung memandang  ke arah Eunha.

"Di sini indah..." Kata Eunha yang terperangah melihat Sungai Han.

"Iya... Apakah kamu pertama kalinya ke sini?" Tanya Jungkook yang masih memandang Eunha.

"Iya... Aku sudah lama tinggal di Seoul, tapi aku belum pernah sama sekali pergi ke tempat-tempat indah seperti ini. Terima kasih ya..." Kata Eunha sambil tersenyum lebar ke arah Jungkook.

Cup.... kecupan ringan mendarat dari bibir Jungkook ke Eunha. Eunha terkejut mendapat ciuman super singkat dari Jungkook.

"Ihhh kamu mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Ucap Eunha yang pura-pura marah.

"Maaf maaf habisnya wajahmu imut sekali..." Kata Jungkook sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Eunha lalu ngeblush ria karena dibilang imut oleh kekasihnya.

"Okay aku akan cerita padamu tentang apa yang terjadi padaku hari ini. Siang tadi, aku ada meeting di perusahaan Beagler. Ternyata, Dirut dari perusahaan itu adalah mantan kekasihku saat kuliah. Dia orang yang tidak ingin ku temui sampai detik ini pun dan dia ingin aku kembali padanya." Kata Eunha bercerita panjang-lebar ke Jungkook. Jungkook yang mendengar penuturan dari Eunha kesal mendengar bahwa lelaki lain juga ingin memiliki Eunha.

"Jadi, apa jawabanmu saat dia menginginkanmu kembali?" Tanya Jungkook menatap wajah Eunha yang Sang empunya menatap lurus ke arah sungai.

"Ya jelas gak lah... prinsip ku adalah 'berkhianat sekali, tidak ada kesempatan kedua'." Ucap Eunha dengan smirknya. Jungkook lalu tersenyum sambil menggenggam tangan Eunha.

"Aku percaya padamu dan aku akan selalu ada untukmu. Bersandarlah padaku jika kamu merasa lelah. Aku tau, kita memiliki waktu yang amat singkat untuk saling jatuh cinta. Tapi, sekarang aku ingin mengatakan padamu aku sangat mencintaimu Eunha. Aku tidak mau sampai kehilanganmu." Ucap Jungkook yang masih menggenggam tangan Eunha. Eunha yang mendengar perkataan Jungkook tidak menyangka kekasihnya berbicara seperti itu padanya.
GREB... refleks Eunha memeluk tubuh bidang Jungkook.

"Aku juga... Aku juga sangat mencintaimu." Kata Eunha tersenyum bahagia. Jungkook yang mendapat perlakuan seperti itu akhirnya membalas pelukan Eunha dengan erat.

Setengah jam mereka habiskan untuk bercanda gurau di pinggiran Sungai Han, tak terasa jam telah menunjukkan pukul setengah 6 sore.

"Hah... lama juga kita disini." Ucap Eunha yang telah berdiri dari posisi duduknya.

"Ayo kita makan malam bersama." Ucap Jungkook yang mengajak Eunha untuk makan malam bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're My Important Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang